Whatsup!

Sudah 8 tahun berlalu. . .
Dan ternyata banyak yang telah berubah. Tidak dengan blog ini, masih sama seperti dulu.

Kamis, 01 Mei 2014

FF 2pm "I Need You (난 니가 필요해)" Chapter 1



Author         : Hyera Jung
Title            : I Need You ( 니가 필요해) Chapter 1
Genre          : Romantic, sad, etc.
Cast             : ~ All member of 2pm
~Lee Gyowon
~Irene
~Xi Luhan
~Lee Gayeol


Annyeong haseyo… ^^

Hi guys, udah lumayan banyak FF yang aku buat cuma belum puas dengan jalan ceritanya jadi, aku buat lagi nih dan kali ini aku sangat serius untuk membuatnya apalagi ini FF about My idol is 2pm and Xi Luhan of Exo…

Bisa di bilang, aku ini penulis FF pemula yang masih memerlukan waktu untuk terus berkembang untuk membuat FF yang lebih menarik…

Lebih baik basa-basi nya udahan aja ya, dan ceritanya kita mulai aja.
Di baca terus ya!

I Need You (난 니가 필요해)


Naneun, Lee Gyowon imnida…

Menyusuri jalan sepi tak tahu harus mengarah kemana, ku terus melangkah dengan wajah suram dan tubuh yang begitu letih. Dedaunan terus bergoyang seakan, menertawakan diriku yang begitu lemah dan menyedihkan. Angin yang terus berhembus membuat diri ini enggan untuk terus melangkah, aku pun duduk sejenak di bawah pepohonan rindang.

Aku hidup sendiri sudah hampir setahun, karena kesialan yang begitu menyesalkan di hidupku. Awalnya hidupku baik-baik saja ketika Appa dan Eomma masih bersama ku namun, setelah mereka meninggal hidupku berubah sedemikian rupa.

Duduk dibawah pepohonan rindang seperti ini membuatku tenang, namun kekhawatiran tak pernah lepas dari hati ini. Tak ada uang ditangan, membuatku sering berpikir untuk melakukan hal-hal yang tak seharusnya aku lakukan.

Tepat pukul 10 malam, aku berjalan mencari tempat untuk menjadi sandaranku malam ini. Aku terus berjalan, selangkah demi selangkah terus menatap jalanan yang di penuhi dedaunan yang jatuh berguguran. Dan tak sengaja aku menabrak seseorang karena aku begitu serius memandang kebawah, menghitung langkah yang telah aku tempuh.

“Maaf, aku tak sengaja,” ucapku pada namja itu.

“Ya, tak apa!” ucapnya.

Tak begitu melihat wajah nya, aku melanjutkan langkah ku. Namun, aku merasa sangat ketakutan melihat namja tadi mengikuti ku dari belakang. Semakin lama, aku berjalan semakin cepat dan mencoba untuk berlari.

Orang itu tak henti-hentinya mengikutiku, “Hei, bisa kah kau berhenti sebentar?” ucapnya yang membuatku berhenti.

Dia pun berkata lagi, “Maaf jika aku membuat mu takut, aku hanya ingin membantu mu.”

“Membantu ku? untuk apa?” tanya ku padanya. “Maaf sebelumnya, kau tak memiliki tempat tinggal kan?” tanya nya.

“Iya, memangnya kenapa?” aku kembali bertanya dengan suara lantang.

“Lebih baik malam ini kau ikut denganku!” seru namja tersebut.

“Kau… apa maksudmu bicara seperti itu padaku?” ucapku emosi.

“Tenang lah, aku tak bermaksud apa-apa. Aku orang baik-baik, jadi kau jangan berpikiran yang aneh-aneh,” ucapnya lagi.

“Apa bisa aku memercayai kata-katamu, aku saja tak mengenalmu? Jadi, jika aku ikut denganmu apa aku akan selamat? Ya, aku memang orang miskin tapi aku tak begitu bodoh,” omel ku.

“Baiklah, jika kau memang berpikir begitu. Lupakan saja tawaran ku,” ucapnya berlalu pergi sambil mengomel sendiri, “Apa dia tak mengenaliku?”

“Mana mungkin aku mengenalmu, dasar! Kau saja tak menyebutkan nama mu.”

Melihat namja itu semakin menjauh, aku mecoba untuk memercayainya dan mengikutinya. Di pikiranku hanya satu, “Malam ini aku akan tidur dimana?”. Tiba-tiba pria itu berhenti dan berbalik melihat ke arahku, dia menghampiriku.

“Kau… kenapa kau mengikuti ku? apa kau berubah pikiran?” tanya nya seakan tahu apa yang aku pikirkan.

“Ya, sepertinya begitu. Sepertinya kau memang orang baik-baik,” hanya itulah yang dapat aku ucapkan untuk menghilangkan kegengsian ku.

“Hah, aku ini memang orang baik-baik. Kenal kan nama ku Taecyeon, Ok taecyeon,” ucapnya memperkenalkan diri, “Apa kau masih tak mengenalku?”

“Ya... aku ini baru tahu nama mu, nama ku sendiri Lee gyowon,” ucapku sedikit kesal dengannya yang terus menerus mengakatan “Apa kau mengenalku?” Aigo!

Dia pun membawa ku pergi karena sudah larut malam, mengantarku dengan penuh keramahan. Namun, selama perjalanan tak ada kata-kata yang terucap, seperti itulah seseorang yang baru bertemu.

Ketika sampai, “Masuklah! Mungkin yang lain sudah tidur jadi kau tidur di kamar ku saja dulu!” ucapnya mengarahkanku menuju kamarnya.

“Terima kasih,” ucapku. “Beristirahatlah, besok akan ada pekerjaan yang menunggumu,” ucapnya sedikit cuek.

Aku pun segera beristirahat, menambah stamina untuk esok pagi. “Akhirnya aku bisa merasakan lagi empuknya tempat tidur seperti ini.” Tepat pukul 6 pagi, aku bangun lebih dulu dari yang lainnya untuk membuatkan mereka sarapan. Untungnya dulu aku pernah belajar memasak jadi, tak begitu sulit buatku memasak sendiri. Namun, tak lama berada di dapur, Taecyeon datang dan menghampiriku.

“Jadi kau sudah tahu, kerjaan mu jadi apa?” ucapnya.

“Maaf? Aku tak mengerti…”

“Di sini kau akan membantu kami, untuk membuatkan kami sarapan, beres-beres rumah, cuci piring, dan yang lainnya,” jelasnya.

“Apa? Jadi, aku jadi pembantu?” tanya ku sedikit tak terima.”Kenapa, apa kau keberatan?” tanya nya.

Belum aku menjawab, “Memasaklah dulu, nanti kita bicarakan lagi. Aku tak mau nanti masakan mu itu tak enak,” kata Taecyeon.

Tak lama, semua masakan telah siap diatas meja makan dengan sedikit bantuan dari Taecyeon. Yang lainnya pun turun, mereka seperti terkejut melihat kehadiran diriku yang ada di samping Taecyeon.

Annyeong hasimnika …” ucapku.

Mereka pun menjawab, “Ne,,, Annyeong!”

“Hyung, siapa dia?” ucap salah satu dari mereka.

“Ya, ini adalah..?” Taecyeon melihat kearahku sambil memberi kode kepadaku untuk berbicara.

“Kenalkan, nama ku Lee gyowon aku akan bekerja disini sebagai pembatu kalian,” ucapku sedikit lemas.

“Pembantu? Oh,tidak tidak tidak! Itu tak cocok untuk mu,” rayu salah seorang dari mereka yang wajah nya begitu cute.

“Oh iya, kenalkan itu Wooyoung, Junsu, Junho, Nichkhun dan Maknae kita Chansung!” ucap Taecyeon.

“Maknae? Apa kalian …”

“Ya,, benar sekali kami itu boyband, kami adalah 2….P….M…” ucap Chansung sang maknae.

“Baiklah, lebih baik kalian makan dan aku akan kembali ke belakang.”

“Noona, makanlah bersama kami!” kata Wooyoung.

“Iya, duduklah! Kita lebih baik makan bersama,” ucap Chansung yang menyiapkan kursi untukku.

“Terima kasih,” ucapku sedikit terharu.

“Ya ampuun, aku tak pernah menduga akan mendapatkan perkerjaan ini. Ini diluar pikiranku, aku kira aku akan tersiksa namun, sebaliknya. Mereka begitu baik, dan tak menganggapku sebagai pembantu mereka.”

Tiba-tiba tak terasa air mata ku menetes, membuat yang lainnya kaget dan merasa bersalah. “Noona-ah, kenapa kau menangis? Apa kita berbuat salah?” ucap Chansung lagi.

Nichkhun menghampiriku, “Apa kau tak apa?” ucapnya padaku, dia type pria yang sangat perhatian dan ramah.

“Tak apa, aku hanya terharu! Dugaan ku salah, aku kira aku akan tersiksa dan tak pernah merasakan memiliki seseorang yang akan membantu ku,” ucapku dan langsung melihat kearah Taecyeon yang berada tepat di depanku. Melihat sorot mata Taecyeon membuatku salah tingkah, sorot matanya seakan dia merasakan apa yang aku rasakan.

“Tenanglah, kau akan aman di sini karena kami orang baik-baik. Kau akan betah bekerja disini!” ucap Junsu yang sejak tadi hanya diam, Junho dan yang lainnya pun hanya mengangguk mengiyakan perkataan Junsu tadi.

Mata ini tak bisa berhenti untuk tidak memandang dan memperhatikan Taecyeon, orang yang memberi pekerjaan ini padaku. Awalnya aku berpikir dia itu orang yang sangat angkuh, cuek dan tak peduli akan hal apapun. Namun, ketika melihat tatapannya padaku, aku bisa melihat dia seorang pria yang sangat baik, ramah, lembut dan perhatian sama halnya dengan Nichkhun oppa. Aigo! “Apa yang aku pikirkan! Ingat , aku disini hanya sebagai pembantu yang memiliki majikan berhati baik seperti mereka. Aku tak boleh serakah untuk menyukai salah satu dari mereka!”

“Noona, kami akan latihan hari ini, jadi baik-baik di rumah ya!” ucap Chansung.

“Ya, baik-baiklah dirumah dan jangan kemana-mana!” kata Taecyeon sambil memberiku sebuah ponsel.

“Ini untuk apa?” tanyaku. “Itu ponsel untukmu, gunanya untuk mengirim pesan dan teleponlah kami jika terjadi sesuatu. Semua nomor kami telah ku save,” Jelas Taecyeon dengan nada ???’

Mereka pergi meninggalkanku sendiri, aku mulai membereskan semua ruangan, ruang tamu, dapur, toilet, dan tak terkecuali kamar mereka. Saat asyik membersihkan kamar mereka sambil mendengarkan music yang ada di ponsel yang diberikan oleh Taecyeon tadi pagi, semua music yang ada di ponsel tersebut hanyalah lagu-lagu 2pm yang sebelumnya tak pernah aku dengar.

Giliran kamar Nichkhun yang ku bersihkan, saat merapikan beberapa majalah yang berserakan tak sengaja sesuatu terjatuh dari salah satu majalah tersebut. Foto seorang perempuan , mungkin saja perempuan ini kekasih Nichkhun oppa, itu lah yang terlintas di pikiranku..

“Semua telah selesai, apa yang harus ku lakukan?” pikirku.

Aku pun beranjak dari duduk ku menuju kedapur dan membuka lemari es, taddahh benar saja pikiranku, persediaan bahan makanan telah habis.

Send : Ok Taecyeon
Persediaan makanan telah habis, apa aku harus pergi untuk berbelanja?

Tak lama pesan yang ku kirim, dibalas oleh Taecyeon.

From : Ok Taecyeon.
Baiklah, tunggu aku di rumah dan jangan kemana-mana!
Aku akan segera kesana.

Sudah setengah jam aku menunggu nya, akhirnya aku pun pergi seorang diri dengan naik taksi. Bodohnya aku, aku baru ingat kalau aku tak memiliki uang untuk berbelanja, untuk membayar taksi pun aku tak ada. Akhirnya aku pun di turunkan di tengah jalan, yang benar-benar belum pernah aku lihat.

“Ya ampun, aku ada dimana. Aku ini sebenarnya dari Negara mana, jalan ini saja aku tak pernah lihat,” omelku dalam hati.

Taecyeon POV
         
Saat membuka pintu, tak ada sama sekali orang. Kemana Gyowon? Aku pun memeriksa semua ruangan hingga ke lantai 2, namun tetap sama tak ada siapa pun. Aku mencoba menghubunginya…

Taec            : “Halo, Gyowon-ah… kau ada dimana?”

Gyowon        : “Ne, aku juga tak tahu, tadi aku naik taksi untuk pergi ke supermarket terdekat. Tapi, aku diturunkan di tengah jalan karena aku tak membawa uang.”

Taec            : “Sudah ku bilang, seharusnya kau menunggu ku kenapa kau pergi sendiri?”

Gyowon        : “Maaf, tapi….” (Tiba-tiba telepon terputus, ponsel gyowon mati!)

“Sial… pasti ponselnya mati! Supermarket terdekat?” aku terus berpikir supermarket terdekat di daerah sini dimana? “Ya, dia pasti disana!” aku pun langsung bergegas pergi.

 To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar