Author : Hyera Jung
Title : I
Need You (난
니가 필요해) Chapter 1
Genre : Romantic, sad, etc.
Cast : ~ All member of 2pm
~Lee
Gyowon
~Irene
~Xi
Luhan
~Lee
Gayeol
Annyeong haseyo… ^^
Hi guys, udah lumayan banyak
FF yang aku buat cuma belum puas dengan jalan ceritanya jadi, aku buat lagi nih
dan kali ini aku sangat serius untuk membuatnya apalagi ini FF about My idol is
2pm and Xi Luhan of Exo…
Bisa di bilang, aku ini
penulis FF pemula yang masih memerlukan waktu untuk terus berkembang untuk
membuat FF yang lebih menarik…
Lebih baik basa-basi nya
udahan aja ya, dan ceritanya kita mulai aja.
Di baca terus ya!
I Need You (난 니가 필요해)
Naneun, Lee Gyowon imnida…
Menyusuri jalan sepi tak
tahu harus mengarah kemana, ku terus melangkah dengan wajah suram dan tubuh
yang begitu letih. Dedaunan terus bergoyang seakan, menertawakan diriku yang
begitu lemah dan menyedihkan. Angin yang terus berhembus membuat diri ini
enggan untuk terus melangkah, aku pun duduk sejenak di bawah pepohonan rindang.
Aku hidup sendiri sudah
hampir setahun, karena kesialan yang begitu menyesalkan di hidupku. Awalnya hidupku
baik-baik saja ketika Appa dan Eomma masih bersama ku namun, setelah mereka
meninggal hidupku berubah sedemikian rupa.
Duduk dibawah pepohonan
rindang seperti ini membuatku tenang, namun kekhawatiran tak pernah lepas dari
hati ini. Tak ada uang ditangan, membuatku sering berpikir untuk melakukan
hal-hal yang tak seharusnya aku lakukan.
Tepat pukul 10 malam, aku
berjalan mencari tempat untuk menjadi sandaranku malam ini. Aku terus berjalan,
selangkah demi selangkah terus menatap jalanan yang di penuhi dedaunan yang
jatuh berguguran. Dan tak sengaja aku menabrak seseorang karena aku begitu
serius memandang kebawah, menghitung langkah yang telah aku tempuh.
“Maaf, aku tak sengaja,”
ucapku pada namja itu.
“Ya, tak apa!” ucapnya.
Tak begitu melihat wajah
nya, aku melanjutkan langkah ku. Namun, aku merasa sangat ketakutan melihat
namja tadi mengikuti ku dari belakang. Semakin lama, aku berjalan semakin cepat
dan mencoba untuk berlari.
Orang itu tak
henti-hentinya mengikutiku, “Hei, bisa kah kau berhenti sebentar?” ucapnya yang
membuatku berhenti.
Dia pun berkata lagi,
“Maaf jika aku membuat mu takut, aku hanya ingin membantu mu.”
“Membantu ku? untuk apa?”
tanya ku padanya. “Maaf sebelumnya, kau tak memiliki tempat tinggal kan?” tanya
nya.
“Iya, memangnya kenapa?”
aku kembali bertanya dengan suara lantang.
“Lebih baik malam ini kau
ikut denganku!” seru namja tersebut.
“Kau… apa maksudmu bicara
seperti itu padaku?” ucapku emosi.
“Tenang lah, aku tak
bermaksud apa-apa. Aku orang baik-baik, jadi kau jangan berpikiran yang aneh-aneh,”
ucapnya lagi.
“Apa bisa aku memercayai
kata-katamu, aku saja tak mengenalmu? Jadi, jika aku ikut denganmu apa aku akan
selamat? Ya, aku memang orang miskin tapi aku tak begitu bodoh,” omel ku.
“Baiklah, jika kau memang
berpikir begitu. Lupakan saja tawaran ku,” ucapnya berlalu pergi sambil
mengomel sendiri, “Apa dia tak mengenaliku?”
“Mana mungkin aku mengenalmu, dasar!
Kau saja tak menyebutkan nama mu.”
Melihat namja itu semakin
menjauh, aku mecoba untuk memercayainya dan mengikutinya. Di pikiranku hanya
satu, “Malam ini aku akan tidur dimana?”.
Tiba-tiba pria itu berhenti dan berbalik melihat ke arahku, dia menghampiriku.
“Kau… kenapa kau
mengikuti ku? apa kau berubah pikiran?” tanya nya seakan tahu apa yang aku
pikirkan.
“Ya, sepertinya begitu.
Sepertinya kau memang orang baik-baik,” hanya itulah yang dapat aku ucapkan
untuk menghilangkan kegengsian ku.
“Hah, aku ini memang
orang baik-baik. Kenal kan nama ku Taecyeon, Ok taecyeon,” ucapnya
memperkenalkan diri, “Apa kau masih tak mengenalku?”
“Ya... aku ini baru tahu
nama mu, nama ku sendiri Lee gyowon,” ucapku sedikit kesal dengannya yang terus
menerus mengakatan “Apa kau mengenalku?” Aigo!
Dia pun membawa ku pergi
karena sudah larut malam, mengantarku dengan penuh keramahan. Namun, selama perjalanan
tak ada kata-kata yang terucap, seperti itulah seseorang yang baru bertemu.
Ketika sampai, “Masuklah!
Mungkin yang lain sudah tidur jadi kau tidur di kamar ku saja dulu!” ucapnya
mengarahkanku menuju kamarnya.
“Terima kasih,” ucapku.
“Beristirahatlah, besok akan ada pekerjaan yang menunggumu,” ucapnya sedikit
cuek.
Aku pun segera
beristirahat, menambah stamina untuk esok pagi. “Akhirnya aku bisa merasakan lagi empuknya tempat tidur seperti ini.” Tepat
pukul 6 pagi, aku bangun lebih dulu dari yang lainnya untuk membuatkan mereka
sarapan. Untungnya dulu aku pernah belajar memasak jadi, tak begitu sulit
buatku memasak sendiri. Namun, tak lama berada di dapur, Taecyeon datang dan
menghampiriku.
“Jadi kau sudah tahu,
kerjaan mu jadi apa?” ucapnya.
“Maaf? Aku tak mengerti…”
“Di sini kau akan
membantu kami, untuk membuatkan kami sarapan, beres-beres rumah, cuci piring,
dan yang lainnya,” jelasnya.
“Apa? Jadi, aku jadi
pembantu?” tanya ku sedikit tak terima.”Kenapa, apa kau keberatan?” tanya nya.
Belum aku menjawab, “Memasaklah
dulu, nanti kita bicarakan lagi. Aku tak mau nanti masakan mu itu tak enak,”
kata Taecyeon.
Tak lama, semua masakan
telah siap diatas meja makan dengan sedikit bantuan dari Taecyeon. Yang lainnya
pun turun, mereka seperti terkejut melihat kehadiran diriku yang ada di samping
Taecyeon.
“
Annyeong hasimnika …” ucapku.
Mereka pun menjawab,
“Ne,,, Annyeong!”
“Hyung, siapa dia?” ucap
salah satu dari mereka.
“Ya, ini adalah..?”
Taecyeon melihat kearahku sambil memberi kode kepadaku untuk berbicara.
“Kenalkan, nama ku Lee
gyowon aku akan bekerja disini sebagai pembatu kalian,” ucapku sedikit lemas.
“Pembantu? Oh,tidak tidak
tidak! Itu tak cocok untuk mu,” rayu salah seorang dari mereka yang wajah nya
begitu cute.
“Oh iya, kenalkan itu
Wooyoung, Junsu, Junho, Nichkhun dan Maknae kita Chansung!” ucap Taecyeon.
“Maknae? Apa kalian …”
“Ya,, benar sekali kami
itu boyband, kami adalah 2….P….M…” ucap Chansung sang maknae.
“Baiklah, lebih baik
kalian makan dan aku akan kembali ke belakang.”
“Noona, makanlah bersama
kami!” kata Wooyoung.
“Iya, duduklah! Kita
lebih baik makan bersama,” ucap Chansung yang menyiapkan kursi untukku.
“Terima kasih,” ucapku
sedikit terharu.
“Ya ampuun, aku tak pernah menduga akan
mendapatkan perkerjaan ini. Ini diluar pikiranku, aku kira aku akan tersiksa
namun, sebaliknya. Mereka begitu baik, dan tak menganggapku sebagai pembantu
mereka.”
Tiba-tiba tak terasa air
mata ku menetes, membuat yang lainnya kaget dan merasa bersalah. “Noona-ah,
kenapa kau menangis? Apa kita berbuat salah?” ucap Chansung lagi.
Nichkhun menghampiriku,
“Apa kau tak apa?” ucapnya padaku, dia type pria yang sangat perhatian dan
ramah.
“Tak apa, aku hanya
terharu! Dugaan ku salah, aku kira aku akan tersiksa dan tak pernah merasakan
memiliki seseorang yang akan membantu ku,” ucapku dan langsung melihat kearah
Taecyeon yang berada tepat di depanku. Melihat sorot mata Taecyeon membuatku
salah tingkah, sorot matanya seakan dia merasakan apa yang aku rasakan.
“Tenanglah, kau akan aman
di sini karena kami orang baik-baik. Kau akan betah bekerja disini!” ucap Junsu
yang sejak tadi hanya diam, Junho dan yang lainnya pun hanya mengangguk
mengiyakan perkataan Junsu tadi.
Mata ini tak bisa
berhenti untuk tidak memandang dan memperhatikan Taecyeon, orang yang memberi
pekerjaan ini padaku. Awalnya aku berpikir dia itu orang yang sangat angkuh,
cuek dan tak peduli akan hal apapun. Namun, ketika melihat tatapannya padaku,
aku bisa melihat dia seorang pria yang sangat baik, ramah, lembut dan perhatian
sama halnya dengan Nichkhun oppa. Aigo! “Apa
yang aku pikirkan! Ingat , aku disini hanya sebagai pembantu yang memiliki
majikan berhati baik seperti mereka. Aku tak boleh serakah untuk menyukai salah
satu dari mereka!”
“Noona, kami akan latihan
hari ini, jadi baik-baik di rumah ya!” ucap Chansung.
“Ya, baik-baiklah dirumah
dan jangan kemana-mana!” kata Taecyeon sambil memberiku sebuah ponsel.
“Ini untuk apa?” tanyaku.
“Itu ponsel untukmu, gunanya untuk mengirim pesan dan teleponlah kami jika
terjadi sesuatu. Semua nomor kami telah ku save,” Jelas Taecyeon dengan nada
???’
Mereka pergi
meninggalkanku sendiri, aku mulai membereskan semua ruangan, ruang tamu, dapur,
toilet, dan tak terkecuali kamar mereka. Saat asyik membersihkan kamar mereka
sambil mendengarkan music yang ada di ponsel yang diberikan oleh Taecyeon tadi pagi,
semua music yang ada di ponsel tersebut hanyalah lagu-lagu 2pm yang sebelumnya
tak pernah aku dengar.
Giliran kamar Nichkhun
yang ku bersihkan, saat merapikan beberapa majalah yang berserakan tak sengaja
sesuatu terjatuh dari salah satu majalah tersebut. Foto seorang perempuan ,
mungkin saja perempuan ini kekasih Nichkhun oppa, itu lah yang terlintas di
pikiranku..
“Semua telah selesai, apa
yang harus ku lakukan?” pikirku.
Aku pun beranjak dari
duduk ku menuju kedapur dan membuka lemari es, taddahh benar saja pikiranku,
persediaan bahan makanan telah habis.
Send : Ok Taecyeon
Persediaan
makanan telah habis, apa aku harus pergi untuk berbelanja?
Tak lama pesan yang ku kirim, dibalas
oleh Taecyeon.
From : Ok Taecyeon.
Baiklah, tunggu aku di rumah dan jangan
kemana-mana!
Aku akan segera kesana.
Sudah
setengah jam aku menunggu nya, akhirnya aku pun pergi seorang diri dengan naik
taksi. Bodohnya aku, aku baru ingat kalau aku tak memiliki uang untuk
berbelanja, untuk membayar taksi pun aku tak ada. Akhirnya aku pun di turunkan
di tengah jalan, yang benar-benar belum pernah aku lihat.
“Ya ampun, aku ada dimana. Aku ini
sebenarnya dari Negara mana, jalan ini saja aku tak pernah lihat,” omelku dalam
hati.
Taecyeon POV
Saat membuka pintu, tak
ada sama sekali orang. Kemana Gyowon? Aku pun memeriksa semua ruangan hingga ke
lantai 2, namun tetap sama tak ada siapa pun. Aku mencoba menghubunginya…
Taec :
“Halo, Gyowon-ah… kau ada dimana?”
Gyowon : “Ne, aku juga tak tahu, tadi aku naik
taksi untuk pergi ke supermarket terdekat. Tapi, aku diturunkan di tengah jalan
karena aku tak membawa uang.”
Taec : “Sudah ku bilang, seharusnya kau
menunggu ku kenapa kau pergi sendiri?”
Gyowon : “Maaf, tapi….” (Tiba-tiba telepon
terputus, ponsel gyowon mati!)
“Sial…
pasti ponselnya mati! Supermarket terdekat?” aku terus berpikir supermarket
terdekat di daerah sini dimana? “Ya, dia pasti disana!” aku pun langsung
bergegas pergi.
To Be Continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar