Whatsup!

Sudah 8 tahun berlalu. . .
Dan ternyata banyak yang telah berubah. Tidak dengan blog ini, masih sama seperti dulu.

Minggu, 23 Maret 2014

Perfect Love



Title         : Perfect Love
Author      : Hyera_Jung
Cast         :
·         Baekhyun ‘EXO’
·         Eunji ‘A-Pink’
·         Sehun ‘EXO’
·         Luhan ‘EXO’
·         V-Taehyung ‘BTS’
·         Lee Da In
Genre       : Romance, funny, Yaoi (50%), etc.
Length             : Oneshoot
Rating             : K

Annyeong, chingu-a!!!
Ini cerita gue yang kedua yang length nya Oneshoot, ternyata bikin cerita oneshoot itu lebih enak dan gak buat gue pusing. Jadi, gue ketagihan deh bikin nya oneshoot soalnya kalau cerita yang chapter gue pusing sendiri dengan jalan ceritanya. Tapi sorry ini oneshoot nya ke panjangan :D #Maklum, masih ababil, dan masih pemula!!^^
Langsung aja deh! taddah...






-Author POV-
Hari ini, sama halnya dengan hari-hari biasanya semua orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Begitulah yang sering terlihat di Seoul, dari pagi hingga malam, banyak mobil yang terus memadati jalan. Cahaya-cahaya lampu dari gedung-gedung akan terlihat indah jika di pandang dari jembatan Mapo ditambah angin sungai yang dingin disana.
Mungkin itu hanya bisa di nikmati oleh orang-orang yang masih memiliki waktu luang, berbeda dengan Oh sehun, dia menghabiskan waktunya di sekolah dan ruang latihannya. Cuek, dingin, tertutup dan tak memiliki banyak teman, itulah sifat yang dia miliki.
>> Skip
“Yaa, Hyung..! Aku menyukai noona itu!” ungkap namja manis bernama V pada hyung nya yang bernama Baekhyun.
Dengan wajah datar, “Mwo? Yang benar saja, kau menyukainya? Dia saja menyukaiku!” sepertinya Baekhyun tak mengerti perasaan adiknya itu, V hanya terdiam tak percaya hyung nya berkata seperti itu.
“Apa kau tak percaya?”
“Ani, aku hanya heran, apa hyung benar-benar tak mengerti perasaanku!” V menatap Baekhyun dengan mata yang diselimuti eyeliner, sama seperti hyung nya. ^^
“Ara, aku hanya becanda, apa kau tak bisa bergurau?” Baekhyun tertawa kecil sambil terus memainkan ponselnya.
“Hhhssstt!!! Hyung kau begitu menyebalkan!!” ucap V dengan wajah manyun nya yang begitu manis meninggalkan Baekhyun.
V benar-benar nekad, dia menghampiri yeoja yang dia bilang tadi.
“Noona-ssi!” panggil V pada yeoja itu.
“Nde, nae?” ucap Yeoja itu, V mengangguk.
“Waeyo?”
“Noona-ah, sepertinya aku menyukaimu, pandangan pertama!” kata V yang langsung menggenggam kedua tangan yeoja yang bernama Eunji itu.
“Omo kau ini apa-apaan, kita baru bertemu dan kau sudah melakukan ini!” begitulah ekspresi Eunji yang terkejut dengan tingkah V ini.
V yang tadi nya tersenyum bahagia mulai lemas, setelah mendengar perkataan Eunji. V kembali menghampiri hyung nya, yang masih asyik dengan games nya. “Eottokae?” tanya Baekhyun yang perhatiannya masih tak lepas dari ponselnya.
“Gagal, noona itu ternyata galak, tapi dia begitu cantik, aku tetap menyukainya,” tekad V mulai mantap menyukai Eunji yang jelas-jelas 2 tahun lebih tua dari nya, ya Eunji lebih cocok dengan hyungnya.
“Tenanglah, aku akan membantu mu mendapatkannya, Aku sedikit tahu tentangnya,” ucap Baekhyun membuat V sedikit tenang.
“Jinjja hyung! Wah, hyung kau memang hyungk terbaik yang pernah ada, gomawo!” kata V langsung memeluk Baekhyun. “Yaa, lepaskan! Aku tak bisa bernapas!
>>Skip
-Sehun POV-
Dance adalah hidupku, aku tak bisa meninggal kan dance. Eomma pernah bilang padaku, aku tak memiliki teman karena aku begitu sibuk dengan latihan yang tak pernah sekalipun ku tinggalkan. Aku tak memerlukan seorang teman yang terus hadir di sisiku, aku hanya perlu kebebasan. Kebebasan yang bisa membuatku lebih nyaman dan bahagia, itulah yang ku cari selama ini. Jadi, jika orang memandangku aneh karena sifatku yang begitu dingin, aku tak keberatan.
“Sehun-a” teriak seseorang dari belakang, aku pun menghentikan langkahku.
“Nde, mwo Eunji-ah?” tanya ku pada Eunji yang teriak memanggilku tadi.
“Apa kau akan pergi ke tempat latihan?”
“Mmm,”
“Baiklah, aku akan menemui mu disana, aku akan membawa seseorang!” ucap Eunji, aku hanya mengangguk setuju. Eunji hanya dialah yang terus menerus mendekatiku, banyak yang mengira dia menyukaiku, tapi aku tahu itu tak benar. Eunji memang seperti itu pada siapa saja yang menurutnya baik, dia yeoja yang baik dan manis.
Sudah setengah jam aku disini, Eunji belum juga muncul yang katanya akan membawa seseorang menemuiku. Aku sedikit penasaran, siapa orang itu??
“Annyeong” terdengar suara Eunji yang membuka pintu, dengan namja putih berwajah cantik di sampingnya.
“Sudah setengah jam aku menunggumu!” kataku.
“Mianhae, ini Luhan orang yang ingin ku kenalkan padamu!” ucap Eunji memeperkenalkan namja cantik itu padaku, Luhan, namanya.
“Xi Luhan ibnida!” sahutnya dengan suara lembut layaknya seorang yeoja, jinjja, apa yang ku pikirkan?
“Ye, Naneun Oh Sehun ibnida. Jadi apa yang membuatmu membawanya kesini, Eunji-ssi,” kataku pada Eunji yang perhatiannya sejak tadi terpusat padaku. “Sehun-ah, kau kelihatan sangat tampan jika sedang latihan seperti ini!” ucapnya dengan spontan, dengan mata bulatnya yang memandang ku.
“Eoh?” decikku, Luhan yang melihatnya hanya tersenyum melihat tingkah aneh Eunji itu.
“Omo, mian! Dia ini anak baru di kampus kita, dia juga pintar ngedance, Jadi aku mengajaknya kemari, siapa tahu kalian bisa berteman!”
“Mmm, baiklah. Mungkin dia bisa mulai latihan bersama ku besok, karena hari ini aku pulang lebih awal!”
“Baik kalau begitu besok kami datang lagi, ne! sehunnie, pai pai,” ucap Eunji menggadeng tangan Luhan pergi.
>> 
-Author POV-
Eunji terus menggandeng Luhan, Luhan tak keberatan Eunji melakukan hal seperti itu padanya, yang sebenarnya baru dia kenal. “Apa kau sudah mengenalnya lama?” Luhan membuka percakapan. “Eoh, siapa?” Eunji bingung siapa yang sedang di bicarakan oleh Luhan.
“Sehun,”
“Aku tak begitu mengenalnya, aku dan dia hanya teman biasa. Dia sangat sulit untuk di dekati, aku curiga dia tak menyukai yeoja, tapi dia menyukai namja seperti mu!” gumam Eunji membuat Luhan tersedak.
“Gwaenchanha, Luhan-ah?” Eunji mengusap-usap punggung Luhan, mencoba membantu.
“Nde, kamsahabnida! Aku hanya bingung, kenapa kau berpikir seperti itu, dia namja yang tampan, apa kau tak berpikir untuk menyukainya?”
Eunji tertawa geli, “ menyukai nya?  Menyukai anak itu? yang benar saja, Aku tak mungkin menyukainya, arasseo!”
Luhan mengangguk, tapi dia tetap penasaran dan tak berhenti terus bertanya mengenai Sehun. “Apa menyukainya itu hal yang aneh?”
“Ani, hanya saja, dia bukanlah type  namja idaman ku!”
“Kalau begitu bagaimana dengan ku?”
Eunji terdiam, “Bagaimana denganku, apa aku bukan type namja mu?” Luhan terus menanyakan hal yang sama padanya.
“Yaa, apa kau sedang mempermainkan ku?” teriak Eunji jengkel.
“Apa Sehun pernah memiliki kekasih?” tanya Luhan lagi.
“Molla, molla Luhan-ah. Kenapa kau begitu tertarik tentangnya, apa kau menyukainya?”
“Ye, sepertinya aku menyukainya!” ucap Luhan dengan wajah serius, Eunji yang mendengarnya justru tertawa terbahak-bahak, dia menganggap Luhan hanya main-main.
“Kau begitu lucu Luhan-ah
“Noonaaa!!!” teriak seorang namja yang berlari mendekati mereka.
“Yaa, kau lagi!” ucap Eunji pada namja itu yang ternyata V.
“Apa seperti ini namja yang kau suka?” kata Luhan tersenyum kecil.
“Apa yang kau bicaran?? “Bentak V pada Luhan yang menertawainya.
“Yaa, kau benar-benar tak sopan!”
“Sudahlah, kau tak perlu menghiraukannya, ayo kita pergi!” Eunji menarik tangan Luhan untuk pergi, tapi V masih saja berusaha menghentikannya. V ikut menarik tangan Eunji.
“naega joah-e noona-ah..” ucap V dengan wajah memelas.
“Aigo, anak ini! Lepaskan, kau menyakiti tanganku!” Eunji mulai merasa kesal dan terus berteriak pada V.
Tiba-tiba Baekhyun datang, “Taehyung-ah, cepat lepaskan tangannya, kau bisa menyakitinya dengan melakukan ini!” seru Baekhyun pada adiknya itu.
“Jadi namamu Taehyung!” decik Luhan.
“Hyung-ah,,,!”
“Mianhae, Eunji-ssi! Adikku memang begini,” Baekhyun mewakilkan adiknya untuk meminta maaf pada Eunji, yang ternyata benar-benar dia kenal. Dengan cepat Baekhyun menarik V pergi menjauh, itu benar-benar membuatnya malu.
“Mereka mirip!” Luhan masih tertawa geli melihat kakak beradik itu.
“Nama nya juga adik kakak, tapi aku baru tahu, kalau Baekhyun memiliki adik!”
“Mungkin selama ini kau sibuk besama Sehun hingga teman yang lain tak kau perhatikan, terutama Baekhyun tadi!”
Jitakan tertuju di kepala Luhan, “Yaa, sudah aku bilang, aku tak begitu dekat dengan Sehun” Luhan berlari pergi meninggalkan Eunji dan kekesalannya.
>>Skip
-Author POV again-
“Taehyung-ah palli !! kau bisa membuatku terlambat, aku hitung sampai 3 kalau belum juga, aku akan meninggalkanmu!” teriak Baekhyun dengan penuh kekesalan, sejak tadi dia sudah menunggu V di lantai bawah.
“1 2” belum sampai hitungan ke 3 V pun datang dengan napas yang tak teratur.
“Apa kau berlari begitu jauh?”
“Hyung!!!!”
Mereka pun berangkat, sepanjang perjalanan Baekhyun hanya diam begitu juga Taehyung, yang sibuk dengan gadget nya. Sampai akhirnya mobil itu berhenti tepat di gerbang sekolah Taehyung. “Hyung, masih terlalu jauh jika kau mengantarku sampai sini, aku begitu lelah!”
“Apa kau lelah? Aku lebih lelah, menunggumu sejak tadi, hingga suara ku hampir hilang seperti ini. Suara emas ku!!” ucap Baekhyun kembali mengomeli V yang terus merengek, dia memang masih kecil.
“Kaha!!” Baekhyun mendorongnya keluar dari mobil, dan langsung melaju pergi.
“Hyung kau begitu menyebalkan! Tunggu saja sampai aku memiliki mobil sendiri.”
>> 
“Baekhyun-ssi” panggil Luhan pada Baekhyun yang ada di koridor kampus.
“Waeyo??” singkat, padat, dan jelas, bahwa dia belum mengenali Luhan.
“Kau namja yang tadi malam itu kan? Bersama adikmu Taehyung!”
“Ye, apa ada sesuatu yang penting yang ingin kau bicarakan padaku, sampai kau harus kemari untuk menyusulku?” kata Baekhyun cuek, sepertinya dia belum tahu bahwa Luhan anak baru di kampusnya, Luhan pun hanya tertawa kecil.
“Kau hampir sama dengan Sehun, aku anak baru disini. Apa aku tak boleh berada disini?” Luhan berbalik bertanya.
“Benarkah? Mian, aku tak tahu. Kau juga mengenal Sehun?”
“Baru kemarin aku bertemu dengannya, Eunji yang mengenalkannya padaku!” Luhan mulai bercerita sambil mereka berjalan beriringan.
“Apa kau sudah lama mengenal Eunji?”
“Aku baru bertemu dengannya 2 hari yang lalu, dan sejak itu lah aku mengenalnya! Wae?” sepertinya mereka mulai nyambung.
“Adikku benar-benar menyukainya, aku bingung!” Baekhyun type orang yang cepat membaur dengan orang-orang yang baru dia temui, jadi beginilah dia.
“Untuk apa kau bingung, tentu saja adikmu itu bisa menyukai Eunji, berarti dia tahu mana yeoja yang cantik dan mana yang tidak!” gumam Luhan sembari tertawa.
“Kau ada benarnya.”
“Aku bingung dengan kalian, Eunji bilang dia tak mungkin menyukai Sehun yang jelas-jelas tampan dan jago dance, dan kau! Kau saja bingung kenapa adikmu bisa menyukai Eunji??”
“Karena aku bukan namja yang dengan mudahnya menyukai seorang yeoja yang baru ku kenal.”
“Bukankah itu Sehun! Dia benar-beanr tampan!” Luhan tak bisa menyembunyikan kekagumannya pada Sehun.
“Yaa,,, kau seorang namja kenapa bersikap seperti itu? kau tak kalah tampan darinya!” Baekhyun memukul bahunya, menghilangkan lamunan manisnya bersama Sehun.
Luhan kembali bersikap normal, “Aku mencoba jujur!”
“Lebih baik kita menghampirinya,” Baekhyun menarik lengan Luhan pergi.
“Sehun-ah” panggil Baekhyun, Sehun berbalik tak tersenyum sedikitpun justru dengan ice face nya itu.
“Waeyo tak biasanya kau menegurku lebih dulu!” ternyata mereka tak begitu dekat, sama halnya dengan Eunji yang tak begitu dengan Sehun apa lagi dengan Baekhyun. Mungkin Luhanlah yang akan menyatukan semuanya!
“Kau cepat juga kau mengenal semuanya!” Kata sehun kepada Luhan, benar-benar dingin.
“Seharusnya kau bersikap sama seperti nya! Jangan hanya sibuk dengan dance mu itu!” Baekhyun kembali meladeni omongan orang dingin ini.
“Beginilah hidupku, kau tak perlu berkomentar!”
“Apa kau sedang sakit gigi?” pertanyaan aneh yang keluar dari mulut Luhan tadi, membuat Baekhyun menahan tawanya.
“Mwo?” decik Sehun.
“Apa kau sedang sakit gigi, sampai harus berbicara seperti itu? singkat, padat, dan sangat pedas, atau kau sedang patah hati, eoh??” Luhan sangat pandai berbicara mengenai hal itu, Sehun tak menjawab.
Baekhyun menyenggol-nyenggol Luhan, memberikan isyarat. “kenapa hanya diam? Apa itu tak lucu?” Kata Luhan tersenyum manis menatap mata Sehun.
“Hahaha,, benar-benar lucu!” Sehun melangkah meninggalkan mereka berdua. “Namja-namja aneh!” ucapnya.
“Yaa!!! Bukankah dia yang di cap namja aneh di kampus ini, kenapa dia malah bilang kita namja aneh!” Baekhyun kembali mengomel dengan suara emasnya itu.
“Namja aneh?? Menurut ku dia tidak aneh, hanya saja dia kesepian. Sebenarnya type namja sejati itu sepertinya, tak banyak bicara!” kata Luhan masih membela Sehun.
Baekhyun terdiam, dan melangkah pergi, sepertinya dia merasa tersinggung karena dia memang banyak bicara sejak tadi. Luhan mecoba mengejarnya, “Baekhyun-ssi, aku tak menyindirmu!”
“Aku suka sikap mu yang seperti itu, aku berharap kau mau menjadi temanku!” mendengar itu, Baekhyun berhenti dan berbalik menghampiri Luhan.
“Ne, aku mau!!” Baekhyun merangkul Luhan pergi.
>> 
(Few day later)
-Eunji POV-
Sejak kejadian malam itu, wajahnya terus hadir di pikiranku. Aku tahu dengan menyukainya akan membuat orang yang dia sayangi kecewa dan sakit. Tapi, apa aku salah? Aku tak bisa mengontrol hatiku, cinta lah yang telah mengontrol hatiku secara menyeluruh.
Siang ini, Luhan akan menjemputku seperti biasanya, karena Appa tak bisa mengantarku. Aku dan Luhan semakin dekat selayaknya sahabat, begitu juga dengan Sehun dan Baekhyun. Hanya saja, aku belum terlalu bisa membuka diri untuk semakin dekat dengan namja itu, Baekhyun. Aku terlalu takut ketika di dekatnya, karena aku mulai menyukainya. Jadi, setiap dia bersama Luhan, akulah yang akan pergi.
“Eunji-ssi” panggil Luhan merusak lamunanku sejak tadi, yang terduduk di pavilion rumah. Aku pun turun dan segera menemuinya.
“Apa kau menunggu lama?” Luhan terus tersenyum.
“Wae? Apa ada yang aneh denganku?” aku kembali bertanya-tanya padanya.
“Molla, kajja! Naiklah, sebelum aku meninggalkanmu!”
Aku terus terdiam, yang duduk di sampingnya. “Luhan, kenapa aku harus menyukainya? Kenapa aku tak bisa menyukaimu?” gerutuku dalam hati sembari memandang Luhan yang serius menyetir.
“Wae, apa yang membuatku gelisah sejak tadi?” Luhan mulai bicara.
“Anio, aku hanya memikirkan sesuatu!”
“Ceritalah, mungkin kau akan merasa lebih baik!” Usul Luhan, aku sebenarnya ingin sekali jujur padanya hanya saja aku belum terlalu percaya diri, lebih baik menunggu waktu yang tepat.
“Ahk,  sesuatu yang tak penting, gwaenchanha!” kataku tersenyum, untuk tidak membuatnya khawatir.
>> 
Baru turun dari mobil, aku sudah melihat pemandangan yang tidak enak untuk di lihat. Baekhyun bersama yeoja yang belum pernah aku lihat sebelumnya. “Aishhht, siapa dia? Apa dia yeojachingu nya?” aku mulai lagi menggerutu.
Tiba-tiba Luhan merangkulku, “Siapa yeoja yang bersama Baekhyun itu?”
“Aku tak tahu, aku juga tak mau tahu!” ucapku langsung pergi meninggalkannya dengan wajah yang anehku ini.
“Yaa, ada apa denganmu, chagiya!” teriak Luhan, benar-benar membuatku malu.
Aku terus mengelilingi kampus seorang diri, mencari wujud Sehun yang tak kunjung datang. Dan akhirnya kaki ini berhenti di taman belakang yang sepi. “Mengapa begitu sepi, apa banyak yang absent?” decikku merasa heran.
Tiba-tiba perhatianku tertuju di satu arah, tepat dimana Baekhyun dan yeoja itu berdiri. “Mwo.. apa yang akan mereka lakukan?” pikirku mulai negative.
Yeoja itu semakin mendekatkan dirinya di hadapan Baekhyun, aku tak ingin melihatnya. Tapi, kaki ini rasanya sangat susah untuk melangkah pergi, akhhirnya air mata ku pun ikut mengalir menyaksikan mereka yang sedang berciuman tepat di hadapanku.
“Baekhyun-ah apa yang kau lakukan?
“Eunji-ah” terdengar seperti suara Sehun yang memanggilku dari belakang, Sehun yang sejak tadi ku cari. “Kenapa kau baru datang?”
Tentu saja Baekhyun mendengarnya, dan langsung berbalik kearahku. Memandangku dengan keadaan yang benar-benar menyedihkan, dengan air mata yang membasahi wajahku. Aku tak tahan, aku pun langsung berlari secepat mungkin. “Eunji-ah” Sehun masih memanggilku, yang tak menghiraukannya, dan mengejarku.
-Author POV-
“Aku tak melihat Eunji seharian ini!” kata Luhan pada Sehun yang berada di ruang latihan.
“Sepertinya tadi terjadi sesuatu, dia menangis dan berlari pergi,” gumam Sehun, dengan gerakan dance nya.
Luhan berhenti dan menarik sehun duduk tepat di hadapannya, tiba-tiba tingkah laku mereka berdua jadi aneh, canggung! “Eh, mm.. Kenapa Eunji bisa menangis?” Luhan mulai bertanya dengan suara yang gemetar.
“Aku tak tahu sebabnya, tapi saat itu aku melihat Baekhyun juga disana,” Sehun juga mulai bercerita.
“Ahk, aku mengerti keadaan seperti ini!” Luhan langsung berdiri.
Sehun menahannya, dengan memegang tangannya, “kau mau kemana? Kita belum selesai latihan!”
“Ini darurat, kekasihku sedang bersedih, jadi mengertilah!” Luhan tetap pergi, perkataannya pun melekat di pikiran Sehun “Kekasih?”
“Yaaa!! Maksudmu apa?”
>> 
Entah apa yang sedang Sehun pikirkan, kini dia sedang berada di rumah Baekhyun. “Baekkie-ah
“Mwo, Sehun-ah!”
“Apa kau tak merasa aneh dengan sikap Eunji tadi siang?” Dengan cepat Baekhyun merapatkan duduknya di samping Sehun.
“Memangnya tadi dia kenapa?”
“Ssshht,, neol jeongmal babo! Tadi dia menangis setelah melihat kau dan yeoja itu,” dengan wajah kesalnya, Sehun menjelaskan pada Baekhyun apa yang terjadi tadi siang. Entah Baekhyun memang babo atau dia memang tak mengerti apa-apa, “Kenapa dia bisa menangis seperti itu?” ucapnya, semakin membuat Sehun merasa kesal.
“Hyung, siapa yang menangis?” tiba-tiba V datang dan mendengar pembicaraan mereka.
“Eoh? Anio, Taehyung-ah, bukan siapa-siapa!” kebohongan Baekhyun jelas sekali terlihat dari wajahnya itu.
“Sehun hyung, siapa yang menangis? Aku tahu, hyungku sedang berbohong jadi, jangan bohong padaku!” pinta V memasang wajah aegyo.
“Kau kurang imut, tapi aku akan bilang padamu! Yang menangis itu Eunji, Jung Eunji yang kau sukai itu!” ungkap Sehun, membuat mata V membulat hingga bola mata pun jelas terlihat di balik eyeliner tebal nya. ^^
“Mwo noona menangis? Siapa yang membuatnya menangis?”
Sehun menunjuk kearah Baekhyun yang diam merasa tak bersalah apa-apa. Merasa kesal pada hyungnya, V pun langsung memukul-mukul hyungnya, dan mengambil semua barang-barang yang Baekhyun pinjam padanya.
“Yaa, aku tak bersalah, kenapa kau lakukan ini padaku!”
>> 
Pagi ini, Eunji tak berangkat bersama Luhan, karena appa nya sudah datang dari perjalanan keluar kota. Justru Luhan berangkat bersama Baekhyun dan V.
“Gomawo hyung” kata V pada Luhan yang memberinya tumpangan pagi ini.
“Nde, taehyung-ah! Belajarlah dengan baik, jadi Eunji akan menyukai mu!”
“Pasti hyung, aku akan berusaha!” Baekhyun hanya diam membisu mendengar percakapan mereka yang benar-benar tak penting untuk dia dengar.
“Kenapa diam saja?” Ucap Luhan.
Baekhyun menarik napas, sepertinya dia merasa lelah. “Aku bingung!”
Luhan ikut bingung, apa yang ingin baekhyun katakan sebenarnya, “Ada apa, bicaralah aku akan menjadi pendengar yang baik untukmu!”
“Sepertinya aku menyukainya, tapi aku takut menyakiti seseorang!”
“Nuguya? Apa kau sedang membicarakan Eunji dan Taehyung?” tebakan Luhan sangat tepat.
“Ne, sepertinya aku menyukainya Luhan-ah. Apa taehyung akan menerima ini!”
“Coba saja bicarakan padanya baik-baik!”
“Akan aku pikirkan!” pungkas baekhyun menghela napasnya.
Sementara itu Eunji berjalan pelan di koridor kampus, menatap jalan dengan tatapan kosong. Dia benar-benar terjatuh, tak seperti biasanya. Keceriaannya sedang terbenam, digantikan dengan kesuraman yang terpancar dari wajahnya.
“Eunji-ah, ada apa?”  ucap Sehun merangkul bahu Eunji.
Eunji tak menjawab sepatah kata pun, dia menyandarkan kepalanya di bahu Sehun dan air mata nya pun berlinang kembali. “Kenapa saat aku merasakan cinta, tapi cinta itu justru menyakitiku, wae, wae Sehun-ah!” itu lah yang keluar dari mulut Eunji di ikuti tangisannya.
Sehun mengusap rambutnya dengan lembut, merasa prihatin dan peduli, “Itu tak benar, yang benar cinta itu sedang menguji mu, dia ingin tahu seberapa besar cinta yang kau miliki untuknya! jadi jangan seperti ini, bukan hanya kau yang bersedih, aku dan Luhan pun ikut sedih melihatmu seperti ini!”
Bukannya berhenti menangis, suara tangis Eunji semakin keras dalam pelukan Sehun. “Tenanglah, semua akan baik-baik saja!” sehun terus berusaha membuatnya tenang.
“Ada apa?” tanya Luhan yang baru sampai, begitu juga dengan Baekhyun di sampingnya.
“Kenapa kau memeluknya, ada apa?” kata Baekhyun membuat Eunji melepaskan pelukannya.
Luhan meraih tangan Eunji,, “Ada apa chagiya?”
“Anio, hanya masalah kecil ! Aku pergi dulu,” ucap Eunji menghapus air matanya dan berlalu pergi.
“Cepat, kejarlah dia!” bisik Luhan pada Baekhyun. Mendengar aba-aba dari Luhan, Baekhyun pun mengikuti Eunji dari belakang.
“Ini hanya salah paham!” decik Luhan.
“Chagiya? Apa yang kau pikirkan!” gumam Sehun dengan nada kesal.
“Memangnya kenapa, Eunji saja tak keberatan, kau aneh sekali!” Luhan justru mengejeknya, “Apa kau cemburu!” ucapnya lagi.
“Sangat, aku sangat cemburu!” ungkap Sehun ikut meninggalkannya pergi.
Luhan tertunduk lesuh, “Jadi kau benar-benar menyukai Eunji?”
>> 
“Eunji-ssi” Baekhyun berhasil meraih tangan Eunji yang sejak tadi bergemetar.
“Waeyo?” tanyanya dengan suara serak.
“Aku bingung, harus bicara dari mana!”
“Eoh? Bicaralah, aku akan mendengarnya,” Eunji mencoba bersabar.
Mereka pun duduk di sebuah bangku, suasana begitu sunyi dan sepi saat itu. “Naega neomu neomu joah-e Eunji-ssi!”
Mata Eunji terbelalak kaget mendengar ungkapan Baekhyun padanya. “Mwo? Kau menyukai ku? Bagaimana bisa, kemarin kau berciuman dengan yeoja lain dan sekarang kau bilang kau menyukaiku, kau benar-benar licik!”
“Mianhae, yeoja itu mantan kekasihku. dia memang menciumku, tapi aku benar-benar menyesal! Mianhae Eunji-ah, aku begitu pengecut untuk menolaknya!”
“Kau menikmatinya kan?”
“A,, anio jeongmal! Aku benar-benar menyesal, saat aku melihat mu menangis, aku ingin mengejarmu. Hanya saja aku melihat Sehun sudah mengejarmu lebih dulu, jadi aku mengurungkan niatku. Percaya lah Eunji-ah!”
“Kau benar-benar membuatku sedih!”
“Nde, arasseo! Mianhae, aku tak akan membuatmu menangis lagi, aku janji!”
Tanpa menjawab Eunji langsung memeluk erat Baekhyun, “Aku percaya padamu, nado joah-e baekkie-a!”
Baekhyun melepas pelukannya, dan menyentuh wajah Eunji, wajahnya semakin mendekat! “Chakkamman!” kata Eunji, Baekhyun pun mengurungkan niatnya untuk menciumnya.
“Hmm, Waeyo?”
“Bagaimana dengan Taehyung?”
“Aku akan mengurus hal itu!” mereka pun saling tersenyum satu sama lain.
Baekhyun kembali berniat untuk mencium Eunji. Eunji langsung menutup kedua matanya, kini bibir mereka saling bergelut satu sama lain. Baekhyun terus mengelumat bibir manis Eunji. Eunji mulai mendesah dan mencengkram punggung Baekhyun, mempererat pelukan mereka.
>>Skip
 “Otte? Apa kau berhasil?” tanya Luhan pada Baekhyun yang berada di ruang latihan saat itu.
“Nde, berhasil!” ucapnya dengan senyum lebarnya itu.
“Chukkae! Aku turut senang,” sahut Luhan tersenyum tak kalah manis dari Baekhyun.
“Apa yang kalian bicarakan?” tanya Sehun yang baru datang.
Luhan dan Baekhyun hanya tersenyum, dan tak menjawab apa-apa. Karena merasa tak di hiraukan, Sehun mulai kesal, dia memulai gerakan dance nya sendiri. Hanya itu yang bisa dia lakukan, dia merasa dialah yang tak tahu apa-apa saat ini.
“Baiklah, aku akan pergi, Gomapta Luhan-ah!” Kata Baekhyun, menutup pintu masuk dengan rapat.
Luhan masih terduduk, dengan senyum yang merekah dari wajahnya. Tiba-tiba Sehun memeluknya dari belakang. “Mwo, Sehun-ah! Apa yang kau lakukan?” jerit Luhan.
“Aku juga tak tahu, apa yang sedang aku lakukan,” kata Sehun terus memeluk Luhan dengan eratnya.
Luhan hanya terdiam, menggenggam tangan Sehun. Dan berbalik, hingga akhirnya mereka saling bertatapan. Tiba-tiba Sehun menciumnya, satu kecupan yang penuh arti. Luhan tak terkejut, dia biasa-biasa saja. “Kau,, diam saja?” tanya Sehun.
“Memangnya aku harus bagaimana? Apa aku harus memukulmu, menamparmu atau aku harus membalas ciumanmu?” kata Luhan, justru membuat Sehun tercengang.
“Eoh?”
Luhan memeluk Sehun, “Hari ini adalah, hari yang ku tunggu-tunggu!”
Sehun bisa menangkap perkataan Luhan tadi, “Saranghae, Luhan-ah!!”
“Nado saranghae
Apa ini cinta terlarang, yang terjadi diantara mereka? “Sejak kapan kau menyukaiku?” bisik Luhan dengan suara kecil, masih didalam pelukan hangat Sehun.
“Hmm,, saat eunji membawa mu keruang ini, apa kau tahu aku seakan gila karena terus memperhatikanmu. Menyukai wajahmu, bibirmu bahkan suaramu.” Ungkap Sehun.
“Berarti kau suka padaku pada pandangan pertama? Wow, daebak! Kau menyukai wajahku, kau kalah tampan dariku!”
“Ani,, justru kau begitu cantik di mataku,” kata Sehun tertawa kecil.
“Eoh? Arasseo, banyak yang bilang seperti itu! jadi saat kau bilang seperti itu, aku bisa menerimanya!”
Sehun kembali mencium Luhan, tidak dengan satu kecupan kilat. Bibir tipis yang saling melumat satu sama lain, Sehun begitu agresif! Merasakan manisnya bibir Luhan, dari awal dia memang menyukai semua yang Luhan miliki, terutawa wajah dan bibir nya itu. bibir merah merona dan mungil, layaknya seorang yeoja. Sehun terus melumat bibir Luhan, dengan penuh nafsu yang sudah terbayarkan.
>>Skip
Waktu berlalu begitu cepat, siang ini Eunji berkunjung kerumah Baekhyun. Semenjak mereka pacaran baru kali ini Baekhyun mengajaknya untuk datang kerumah dimana Baekhyun dibesarkan oleh Eomma dan Appa nya^^. V yang turun dari lantai atas lantas terkejut mendapati yeoja idamannya sudah duduk di ruang tamu, dengan begitu cantik.
“Omo, noona-ah!” jeritnya menghampiri Eunji, yang terpaksa tersenyum namun ada raut ketakutan di wajahnya.
“Nde, Taehyung-ah! Apa kabar?” sapanya.
“Akhirnya noona menyebut nama ku juga!” decik V merasa senang.
“Tentu aku menyebut namamu, “Taehyung!” dan seterusnya aku akan lebih sering memanggil namamu, ketika aku sudah bersama Baekhyun untuk selamanya!” batin Eunji dengan senyum evil nya.
“Akhirnya kau turun juga!” baekhyun yang tiba-tiba datang membawa segelas jus untuk Eunji.
“Seharusnya kau tak perlu repot begitu, chagiya!” kata Eunji, membuat V tercengan kaget.
“Mwo? Nuguya? Baekhyun hyung?” ucap V dengan suara lantang.
Baekhyun dan Eunji hanya diam membisu, melihat V yang sudah naik darah. “Yaa, hyung! Kau bilang, kau akan membantuku untuk dekat dengan noona, tapi kenapa malah hyung yang menyukainya?”
“Mianhaeyo, taehyung-ah! Aku tak bermaksud mengkhianatimu tapi, aku juga tak bisa menahan perasaanku!” terang Baekhyun dengan mata yang berkaca-kaca, eunji hanya bisa mendengarkan mereka yang memperebutkannya.
“Apa noona juga mencintai hyungku?”
Eunji mengangguk, “Jinjja, aku di khianati oleh hyungku sendiri!” teriak V berlalu pergi dengan membanting ganggang pintu.
“Omo! Ada apa dengan anak itu?” tanya Eomma Baekhyun yang datang membawa cake untuk Eunji.
“Gwaenchanha, omonim!” ibunya pun pergi meninggalkan mereka berdua, Eunji masih diam membisu. Air mata nya sedikit demi sedikit kembali membasahi pipi nya setelah sekian lama semenjak kejadian beberapa hari itu.
Baekhyun mengusap air mata Eunji dan mengusap rambut halusnya, “Tenanglah, semua akan kembali membaik. Aku tahu anak itu, dia tak akan marah padaku dengan waktu yang lama!”
“Gwaenchanha? Tapi, tidak untukku Baekkie-ah, aku tak ingin hanya karenaku kau dan Taehyung harus bertengkar!” Eunji menangis di pelukan Baekhyun.
Saat itu Taehyung masih memperhatikan mereka dibalik jendela. Melihat noona kesayangannya menangis. Dia juga merasa menyesal, tapi kekesalannya lebih besar ketika tahu hyungnya menjalin hubungan dengan Eunji,
“Mianhae, noona!” batin V, merasa bersalah. “Tapi, kalian tetap membuatku kesal. Kenapa harus hyungku yang kau cintai, tak masalah jika namja itu Luhan hyung atau siapa, kanapa harus Baekhyun hyung?” batinnya lagi.
V pergi menemui Luhan, sepertinya Luhan memang berperan penting dalam kisah ini. Namja yang baru pindah ke Seoul sebulan yang lalu, kini memiliki banyak orang yang mencintainya.
“Hyung
“Mmm, Waeyo! Sepertinya aku tahu apa yang akan kau tanyakan!”
“Eoh! Nde, ini mengenai noona dan hyungku!” kata V dengan ragu-ragu.
“Tak usah kau pikirkan, lebih baik kau menyetujui hubungan mereka!” kata Luhan dengan gampangnya.
“Mwo, bagaimana bisa?”
“Apa yeoja di dunia ini hanya satu, apa hanya ada Eunji saja?” tanya Luhan.
“Eoh? Ani, banyak! Hanya saja Eunji noona berbeda!”
“Heh, hanya kau yang membedakan setiap yeoja yang ada. Kau belum bisa membuka hatimu dan tak memikirkan ada yeoja yang bisa saja lebih baik dari Eunji!”
“Chogiyo, Oppa! Ini minumlah!” kata seorang yeoja yang datang membawakan mereka minum.
“Wah, gomapta Da In-ah!” yeoja itu hanya tersenyum dan kembali pergi.
V terus memperhatikan yeoja itu, Da In, hingga hilang dari pernglihatannya. “Yaa, apa kau sudah berpaling!”
“Hyung!!!”
“Dia anak dari bibi ku, namanya  Lee Da In. dia juga baru pindah,  dan kemungkinan besok dia sudah masuk ke sekolah barunya!”
“Benarkah? Sekolah mana?” tanya V penasaran.
“Sepertinya sekolah yang sama denganmu!” terang Luhan tersenyum sambil meneguk minumannya.
“Ahh, itu bagus! Aku bisa berteman baik dengannya, boleh kan?”
“Tentu, bahkan jika kalian pacaran, aku juga akan menyetujui nya,” kata Luhan terus menggodanya.
“Hyung, kenapa terus menggodaku, ingat aku namja yang masih muda! Jadi, jangan terus menggodaku!” pinta V dengan tatapan tajamnya.
“Ye, arasseo! Jadi berhenti menatapku seperti itu. kau lebih pantas menjadi hyungnya dari pada Baekhyun,” kata Luhan.
>> 
-V POV-
Seperti yang dikatakan Luhan hyung, hari ini sekolah kami kedatangan murid baru. Ye, dia Lee Da In, yeoja yang aku lihat di rumah Luhan hyung. Aku melihatnya lebih dulu, yang berjalan masuk melewati gerbang sekolah. “Apa aku harus membuka hatiku untuk bisa menyukainya?” batin ku.
“Chogiyo, ruang kepala sekolah kearah mana?” tanya nya pada seorang namja yang satu sekolah denganku, tapi aku tak begitu tahu, namanya pun aku tak tahu. Namja itu pun menunjukkan jalan kearah ruang kepala sekolah. “Kamsahabnida!” ucapnya lagi.
Aku terus mengikutinya, hingga dia sampai tepat di depan ruang kepala sekolah. Perlu waktu 15 menit untuk menunggunya keluar dari ruangan itu. “Kelas nya di 11-B, di arah sana!” ucap Kepala sekolah.
Aku pun lewat di hadapan mereka, sampai akhirnya kepala sekolah memanggilku, “Yaa, Taehyung!”
“Nde, seonsaengnim!” kataku memberi hormat.
“Dia anak baru di sekolah ini, dia sekelas denganmu jadi beritahu dia dimana kelas kalian!” perintahnya.
“Nde, seonsaengnim!” Aku pun melangkah menuju ruang kelas bersamanya yang berada di sampingku.
“Luhan hyung bilang, kau baru pindah ya?” ucapku mencoba bicara padanya.
“Nde,, aku dan Luhan oppa baru pindah dari China!”
“Wah, tapi bahasa korea mu sangat bagus!” kataku.
“Itu karena, disana eomma dan appa ku lebih dominan memakai bahasa korea ketika berbicara padaku!” jawabnya tersenyum manis.
“Itu terdengar baik, berarti eomma dan appa mu tetap mencintai korea!” kataku mencoba bergurau.
Da In pun masuk dan memperkenalkan dirinya di depan kelas, ini jam pelajaran Park Seonsaengnim, salah satu guru yang sangat ramah.
“Anyyeonghaseyo, naneun Lee Da In ibnida, kalian bisa memanggilku Da In!” kata Da In tersenyum manis.
“Wah, kyeopta apa kau sudah memiliki kekasih?” teriak seorang namja yang benar-benar nakal di kelasku.
“Ssshhtt,, kau ini!!” timpalku merasa kesal.
“Baiklah, lebih baik kau duduk di bangku sebelah Taehyung, karena hanya dialah satu-satunya murid waras di kelas ini!” canda Park Seonsaengnim.
“Yaa, Seonsaengnim,!” teriak yang lainnya merasa tak terima.
Da In melangkah kebangku tepat di sebelahku, “Kau akan aman jika didekatku!” bisikku, dia hanya mengangguk.
Pelajaran hari ini benar-benar lancar, karena hari ini kelas kami bertambah yeoja cantik dan manis seperti Lee Da In. Aku pikir aku bisa dengan cepat menyukainya. Jam istirahat aku masih focus dengan tumpukan buku yang ada diatas mejaku. Hari ini tak ada jadwal latihan, ye bisa dibilang aku cukup aktif dalam beberapa kegiatan di sekolah termasuk basket, olahraga favoritku bersama hyung.
“Heh, hyung. Bogoshipda!” batinku, menutup buku bacaan yang membuat kepalaku sedikit pusing.
“Wae, taehyung-ssi! Apa kau tak pergi ke kantin?” sahut Lee Da In melenyapkan lamunanku mengenai hyung.
“Ah, ani, aku tak biasa makan di kantin!”
“Aku bawa bekal dari rumah, apa kau mau?” tawarnya padaku, tentu saja aku mau.
“Boleh, kau mau makan disini atau kita cari tempat yang bagus di luar?”
“Mm, lebih baik diluar saja, jadi aku bisa melihat-lihat lingkungan di sekolah ini,” kata Da In. Yeoja ini benar-benar lembut sekali, ketika dia sedang berbicara.
>> 
-Luhan POV-
Hari ini kami berangkat bersama, aku dan Sehun. Sepanjang perjalanan ia tak kunjung melepas genggaman tangannya dariku. Aku tak keberatan hanya saja, aku takut orang-orang akan berpikir yang aneh-aneh tentang kami, jika melihat kami yang seperti ini.
“Sehun-ah.. apa ini tak salah?” tanyaku padanya.
“Wae, apa kau takut? Tenanglah, memang nya siapa yang akan marah jika kita berdua pacaran?” ucap Sehun dengan santainya.
“Aku hanya takut orang-orang membicarakan kita dari belakang! Itu membuatku sakit hati.”
“Kalau begitu kita tak perlu memberitahu siapa-siapa tentang hubungan kita. Otte?” usulnya.
“Terserahlah, rasanya aku ingin berteriak. Apa ada larangan untuk kami untuk menjalin hubungan yang special?” ucapku, mendengar perkataanku Sehun tertawa dan mengecup pipi ku.
“Yaa, hati-hati!” seru ku.
Sesampainya di kampus, kami bertemu dengan Eunji dan Baekhyun yang begitu mesranya. “Ahk, aku juga ingin seperti kalian!” batinku. Aku dan Sehun bersikap seperti biasanya, seakan tak terjadi apa-apa diantara kami. “Ada apa dengan wajahmu?” tanya eunji menatapku aneh.
“Aku cemburu dengan kalian. Jebal, jangan bemesraan di hadapanku!” gumamku, mereka hanya tertawa menganggap omonganku hanya sebuah candaan, sebenarnya aku betul-betul cemburu karena aku dan Sehun tak bisa seperti itu dihadapan kalian.
Tiba-tiba Sehun langsung merangkul ku, “Sudah tak cemburu? Aku ada untukmu Luhan-ah,” ucap Sehun, membuat jantungku berdetak dengan kencangnya.
“Eoh??” mataku hanya bisa berkedip beberapa kali, tak menyangka Sehun akan melakukan ini.
“Jadi, kau tak perlu cemburu lagi dengan kami, ada Sehun yang akan menjadi pasanganmu! Kau suka kan?” Baekhyun mulai angkat bicara.
“Ye, aku suka, sangat suka!”
“Apa kalian tak berpikir, percakapan kita ini serius, eoh?? Kalian hanya menganggap ini gurauan, tapi tidak untuk kami,” batinku menatap Sehun tajam.
>> 
-Author POV-
Tepat pukul 4 sore, V hanya bermain basket di halaman belakang. Dan baekhyun, hanya bisa memandangi adiknya itu dari jauh. Baekhyun belum menyapa adiknya sejak kemarin, dia juga merindukan V sama dengan V yang merindukannya.
Baekhyun pun duduk di sofa dengan TV dengan siaran drama romatis. Tiba-tiba sebuah bola mengenai kepalanya. “Yaw,,!!” teriak baekhyun.
“Hyung, ayo main basket bersamaku!” ajak V dari luar jendela.
Baekhyun tersenyum sumeringa, “Eoh??”
Baekhyun dan Taehyung yang dulu pun telah kembali, bermain basket bersama, itulah yang sering mereka lakukan ketika tak melakukan apa-apa dirumah. “Apa kau sudah tak marah padaku?” tanya Baekhyun pada adiknya yang manja itu, sambil terus memantulkan bola yang ada di tangannya.
“Tentu saja aku masih marah, tapi aku tak bisa marah padamu hyung, bogoshipda!” ucap V to the point.
“Omo, anak ini!! Nado, bogoshipda!!” Taehyung mendekati hyungnya dan memeluknya, dia benar-benar menjadi namja yang manja ketika bersama hyungnya.
“Kau tak bisa marah padaku, jadi kau mau bilang, kau marah pada Eunji?”
“Tentu saja tidak, aku tak bisa marah pada kalian!! Lagi pula aku mencoba untuk melupakan noona yang memang akan menjadi noona ku.” ucap V tersenyum lebar.
Baekhyun mengambil kesimpulan bahwa adiknya itu sudah menyetujui mereka jika mereka akan menikah nanti. ^^
Di lain tempat, Luhan dan Da In pun ikut berbincang. “Oppa, ceritakan tentang Taehyung padaku!” bujuk Da In pada Luhan.
“Taehyung? Dia itu sedikit manja, tapi ketika bersama hyungnya. Dia pintar, tampan, baik, ramah, athletic, akan sangat baik jika kalian bisa bersama!” terang Luhan sambil tertawa kecil.
Da In yang mendengarnya hanya terdiam, bagaimana bisa oppa nya justru mempromosikan V dengan  begitu murahan seperti itu. “Apa hyung nya tampan?” tanya Da In.
“Yaa, dari semua sifat taehyung yang ku sebutkan, kau malah menanyakan hyung nya? Kau ini, benar-benar!” kata Luhan mengacak-acak rambut Da In yang tertata rapi alhasil rambutnya pun tak beraturan.
“Siapa tahu, aku lebih cocok dengan hyungnya!”
“Andwe, dia sudah memiliki kekasih! Sudahlah, kau bersama Taehyung saja, dia baru saja patah hati.”
“Mwo, apa dia putus dengan pacarnya?”
“Ani, ini justru lebih tragis. Yeoja yang dia cintai, justru berpacaran dengan hyung nya sendiri!”
“Eoh?? Taehyung kasihan sekali!”
“Dia sudah memiliki hatimu, dia beruntung!” goda Luhan.
“Yaa, Oppa siapa bilang aku menyukainya! Memangnya dia menyukaiku?”
“Dari pertanyaanmu saja, sudah bisa di tebak kalau kau itu memang menyukainya. Tenang saja, dia juga menyukaimu, aku bisa jamin itu!”
“Nde?? Dari mana oppa tahu?”
“Taehyung itu lebih terbuka denganku dari pada hyung nya sendiri, tentu saja aku tahu.” Ucap Luhan sambil mengedipkan sebelah matanya.
“Oppa genit!!”
>> 
Ketika malam tiba, Luhan berniat mengajak Da In pergi kerumah Baekhyun, ya tentu saja rumah V juga. Da In menurut saja pada oppa nya itu. ketika sampai, Baekhyun terkejut melihat Luhan membawa yeoja cantik kerumahnya, dia mengira itu pacar Luhan yang akan dia kenalkan pada nya.
“Ayo, masuk!” ajak Baekhyun.
“Hyungnya lebih manis dan tampan!” bisik Da In pada Luhan, luhan tak menanggapinya.
“Apa dia yeojachingu mu?” tanya Baekhyun penasaran.
Da In pun tersedak mendengar perkataan Baekhyun tadi, “Seandainya bisa, aku mau!” kata Da In dengan spontannya.
“Kau ini!! Ani, dia adikku,” Luhan mengklarisifikasi perkataan Baekhyun.
“Tak salah, kau tampan tentu saja adikmu bisa secantik dia,” ungkap Baekhyun, Da In hanya tersenyum bahagia melihat baekhyun.
“Andwe Da In-ah, kau hanya boleh suka pada taehyun, arajji!” batin Da In.
“Nama nya Lee Da In, dia adik sepupu ku. dia juga teman sekelas taehyung, apa kau tak tahu?” ucap Luhan meneguk minum yang telah di sediakan oleh pembantu Baekhyun.
“Benarkah? Aku tak tahu apa-apa tentang anak itu, dia mulai tertutup sejak kejadian itu!” terang Baekhyun.
“Da In-ah kau disini!” kata V yang baru saja datang.
Da In mengangguk mengiyakan, tanpa ragu-ragu V langsung menariknya keluar meninggalkan Luhan dan baekhyun. “Ada apa dengan anak itu, dia benar-benar tak sopan!” cetus baekhyun kesal.
“Yaa, aiissht, kau tak pernah mengerti tentang hal ini!!” kata Luhan merasa kesal sendiri dengan Baekhyun.
“Da In-ah” ucap Taehyung yang membawa Da In ke taman rumahnya yang begitu luas dengan beberapa pepohonan rindang disana.
“Mwo,” Da In terlihat gugup berada di samping Taehyung.
“Aku tak tahu apa ini terlalu cepat, tapi sepertinya aku mulai menyukaimu!” ungkap Taehyung tanpa basa-basi.
“Ye??” Mata Da In seakan ingin lompat keluar karena begitu kaget. “Dia benar-benar berani, aku suka!” batinnya.
“Mwo? Mianhae taehyung-ah!!”
“Eoh? Apa kau tak menyukaiku??”
“Aku lebih menyukai hyung mu dari pada kau! Mianhaeyo!”
#Dek jantung V seakan berhenti saat itu. bagaimana tidak, jika itu memang benar, dia benar-benar menjadi orang yang paling sial karena terlahir menjadi adik dari Baekhyun. Semua yeoja yang dia sukai justru lebih menyukai hyungnya.
V terdiam membisu tak percaya, “Taehyung-ah, gwaenchanha??” tanya Da In mengusap bahu nya.
“Jigeum nae maeum-i chungbunhi sangcheo, geuligo jusibsio sangcheo schugahaji anhseubnida, Da In-ah!!” ucapnya V dengan lesunya.
“Nde? Taehyung-ah, aku hanya main-main, kau menganggapnya serius?” kata Da In, V pun menoleh dengan cepat kearah Da In yang sudah tersipuh malu.
“Jadi?”
“Nado, joah-e!” kata Da In dengan sngkatnya.
“Benar-benar singkat, tapi makna nya sangat dalam,”  batin V.
Tak lama suasana terasa canggung, mereka saling diam dan tak bicara satu kata pun. Sesekali mereka saling berpapasan. “Apa tempat ini aman, jika aku melakukannya? My first love, and my first kiss!”  pikir V dengan bejat nya.
V pun nekad, langkah pertama dia merangkul Da In, kedua mulai mengelus rambut halus Da In dan ketiga wajahnya pun semakin mendekat.
“Kau mau apa?” tanya Da In dengan polosnya.
V terkejut dan salah tngkah. Melihat kearah lain, seperti nya dia benar-benar malu, wajah nya begitu merah. Tiba-tiba Da In merenggut wajahnya dengan kedua tangannya dan langsung mencium V. V tersenyum bahagia dan sangat, sangat terkejut, v membalas ciumannya tak kalah agresif dengan Baekhyun, hyungnya. Bahkan V yang baru merasakan first kiss nya lebih parah, sepertinya dia lupa diri. Sifat polos mereka pun telah lenyap. Bagaiman jika hyungnya melihat apa yang sedang dia lakukan?
>> 
-Tiga bulan berlalu
Taehyung dan Da In terus bersama, di sekolah tak ada namja yang berani mendekati Da In jika memang ada, dia akan berurusan langsung dengan Taehyung.  Sama seperti DaIn, Taehyung juga memiliki banyak fans yang menggilainya. Kadang itu membuat mereka marahan, karena banyak yeoja yang terus berusaha mendekati Taehyung meskipun mereka tahu kalau Taehyung dan Da In itu pacaran.
“Tetaplah di dekat ku, jangan melirik yeoja lain, kalau tidak aku akan benar-benar marah padamu, arajji!” ancam Da In.
“Ye, Arasseo Da In-ah! Kau tenang saja. Aku mencintaimu sekarang dan selamanya. Hatiku milikmu taka da bisa mengubahnya!” gombal Taehyung. Da In tersipuh malu.
(Di lain tempat)
“Luhan dan sehun lama sekali berlibur, aku sangat merindukan mereka!” kata Eunji dalam pelukan Baekhyun.
“Iya, lama aku tak melihat mereka!!” sahut Baekhyun.
Hari ini Baekhyun berniat memberi Eunji hadiah kecil, tapi cukup berarti. “Chagiya, apa kau bawa tissue?”
“Ani!” Eunji menggelengkan kepalanya.
“Ah, di tas ku sepertinya ada, tolong ambilkan!” pinta Baekhyun berbalik membelakangi Eunji.
Eunji pun membuka tas Baekhyun, di lihatnya bungkusan tissue dan sebuah kotak kecil di sampingnya. “Baekkie-ah, kotak ini milikmu?” tanya Eunji penasaran..
“Bukan, apa ada? Siapa yang menaruhnya!” ucap baekhyun bersandiwara.
“Aku curiga ada yeoja yang memberimu ini!” Eunji menyerahkan kado itu pada Baekhyun yang terus tersenyum.
“Ah, anio Chagiya! Ini untukmu, bukalah!” seru Baekhyun mengembalikan kado itu pada Eunji.
“Jinjja? Wah, kira-kira isinya apa ya?” pikir Eunji.
Eunji pun membuka kotak kecil itu dengan pelan, sampai akhirnya sebuah cincin permata putih begitu cantik ada di depan matanya. “Itu untukmu, apa kau mau bertunangan dengank?” tanya Baekhyun yang sudah berlutut di bawah Eunji.
“Eoh??” Eunji speechless, mendengar perkataan Baekhyun tadi.
“Otte, kau diam saja, apa kau ragu?”
“Ah, ani, anio! aku bahagia sekali baekkie-ah, rasanya aku ingin menangis karena begitu bahagia!”
“Andwe, aku tak ingin melihat air matamu lagi, meski air mata kebahagiaanmu!” kata Baekhyun.
“Ah, aku merasa yeoja paling bahagia di dunia ini, gomapta chagiya!”
“Sebenarnya aku ingin langsung menikahi mu, bukan hanya bertunangan!” ungkap Baekhyun tertawa kecil.
“Benarkah, aku tak keberatan jika kita langsung menikah!”
“Aku takut, ada yang mencurimu dariku! Kata Baekhyung.
“Siapa yang akan mencuriku dari mu, hatiku saja sudah terukir namamu, jadi hanya Byun Baekhyun yang memilikinya!!”
Mereka pun saling berpelukan tak lupa Baekhyun memasangkan cincin tersebut di jari manis Eunji, cincin itu terlihat sangat cantik di jari Eunji.

#Chu..


The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar