Title : Perfect Love
Author : Hyera_Jung
Cast :
·
Baekhyun
‘EXO’
·
Eunji
‘A-Pink’
·
Sehun ‘EXO’
·
Luhan ‘EXO’
·
V-Taehyung
‘BTS’
·
Lee Da In
Genre : Romance, funny, Yaoi (50%), etc.
Length :
Oneshoot
Rating : K
Annyeong, chingu-a!!!
Ini cerita gue yang kedua yang length nya Oneshoot,
ternyata bikin cerita oneshoot itu lebih enak dan gak buat gue pusing. Jadi,
gue ketagihan deh bikin nya oneshoot soalnya kalau cerita yang chapter gue
pusing sendiri dengan jalan ceritanya. Tapi sorry ini oneshoot nya ke panjangan
:D #Maklum, masih ababil, dan masih pemula!!^^
-Author POV-
Hari ini,
sama halnya dengan hari-hari biasanya semua orang sibuk dengan urusan mereka
masing-masing. Begitulah yang sering terlihat di Seoul, dari pagi hingga malam,
banyak mobil yang terus memadati jalan. Cahaya-cahaya lampu dari gedung-gedung
akan terlihat indah jika di pandang dari jembatan Mapo ditambah angin sungai
yang dingin disana.
Mungkin itu
hanya bisa di nikmati oleh orang-orang yang masih memiliki waktu luang, berbeda
dengan Oh sehun, dia menghabiskan waktunya di sekolah dan ruang latihannya.
Cuek, dingin, tertutup dan tak memiliki banyak teman, itulah sifat yang dia
miliki.
>>
Skip
“Yaa,
Hyung..! Aku menyukai noona itu!” ungkap namja manis bernama V pada hyung nya
yang bernama Baekhyun.
Dengan wajah
datar, “Mwo? Yang benar saja, kau menyukainya? Dia saja menyukaiku!” sepertinya
Baekhyun tak mengerti perasaan adiknya itu, V hanya terdiam tak percaya hyung
nya berkata seperti itu.
“Apa kau tak
percaya?”
“Ani, aku
hanya heran, apa hyung benar-benar tak mengerti perasaanku!” V menatap Baekhyun
dengan mata yang diselimuti eyeliner, sama seperti hyung nya. ^^
“Ara, aku
hanya becanda, apa kau tak bisa bergurau?” Baekhyun tertawa kecil sambil terus
memainkan ponselnya.
“Hhhssstt!!!
Hyung kau begitu menyebalkan!!” ucap V dengan wajah manyun nya yang begitu
manis meninggalkan Baekhyun.
V
benar-benar nekad, dia menghampiri yeoja yang dia bilang tadi.
“Noona-ssi!”
panggil V pada yeoja itu.
“Nde, nae?”
ucap Yeoja itu, V mengangguk.
“Waeyo?”
“Noona-ah,
sepertinya aku menyukaimu, pandangan pertama!” kata V yang langsung menggenggam
kedua tangan yeoja yang bernama Eunji itu.
“Omo… kau ini
apa-apaan, kita baru bertemu dan kau sudah melakukan ini!” begitulah ekspresi
Eunji yang terkejut dengan tingkah V ini.
V yang tadi
nya tersenyum bahagia mulai lemas, setelah mendengar perkataan Eunji. V kembali
menghampiri hyung nya, yang masih asyik dengan games nya. “Eottokae?” tanya
Baekhyun yang perhatiannya masih tak lepas dari ponselnya.
“Gagal,
noona itu ternyata galak, tapi dia begitu cantik, aku tetap menyukainya,” tekad
V mulai mantap menyukai Eunji yang jelas-jelas 2 tahun lebih tua dari nya, ya
Eunji lebih cocok dengan hyungnya.
“Tenanglah,
aku akan membantu mu mendapatkannya, Aku sedikit tahu tentangnya,” ucap
Baekhyun membuat V sedikit tenang.
“Jinjja hyung!
Wah, hyung kau memang hyungk terbaik yang pernah ada, gomawo!” kata V langsung
memeluk Baekhyun. “Yaa, lepaskan! Aku tak bisa bernapas!
>>Skip
-Sehun POV-
Dance adalah
hidupku, aku tak bisa meninggal kan dance. Eomma pernah bilang padaku, aku tak
memiliki teman karena aku begitu sibuk dengan latihan yang tak pernah sekalipun
ku tinggalkan. Aku tak memerlukan seorang teman yang terus hadir di sisiku, aku
hanya perlu kebebasan. Kebebasan yang bisa membuatku lebih nyaman dan bahagia,
itulah yang ku cari selama ini. Jadi, jika orang memandangku aneh karena
sifatku yang begitu dingin, aku tak keberatan.
“Sehun-a…” teriak
seseorang dari belakang, aku pun menghentikan langkahku.
“Nde, mwo
Eunji-ah?” tanya ku pada Eunji yang teriak memanggilku tadi.
“Apa kau
akan pergi ke tempat latihan?”
“Mmm,”
“Baiklah,
aku akan menemui mu disana, aku akan membawa seseorang!” ucap Eunji, aku hanya
mengangguk setuju. Eunji… hanya dialah yang terus menerus mendekatiku, banyak yang
mengira dia menyukaiku, tapi aku tahu itu tak benar. Eunji memang seperti itu
pada siapa saja yang menurutnya baik, dia yeoja yang baik dan manis.
…
…
…
…
Sudah
setengah jam aku disini, Eunji belum juga muncul yang katanya akan membawa
seseorang menemuiku. Aku sedikit penasaran, siapa orang itu??
“Annyeong…” terdengar suara
Eunji yang membuka pintu, dengan namja putih berwajah cantik di sampingnya.
“Sudah
setengah jam aku menunggumu!” kataku.
“Mianhae,
ini Luhan orang yang ingin ku kenalkan padamu!” ucap Eunji memeperkenalkan
namja cantik itu padaku, Luhan, namanya.
“Xi Luhan
ibnida!” sahutnya dengan suara lembut layaknya seorang yeoja, jinjja, apa yang ku pikirkan?
“Ye, Naneun
Oh Sehun ibnida. Jadi apa yang membuatmu membawanya kesini, Eunji-ssi,” kataku
pada Eunji yang perhatiannya sejak tadi terpusat padaku. “Sehun-ah, kau
kelihatan sangat tampan jika sedang latihan seperti ini!” ucapnya dengan
spontan, dengan mata bulatnya yang memandang ku.
“Eoh?”
decikku, Luhan yang melihatnya hanya tersenyum melihat tingkah aneh Eunji itu.
“Omo, mian!
Dia ini anak baru di kampus kita, dia juga pintar ngedance, Jadi aku
mengajaknya kemari, siapa tahu kalian bisa berteman!”
“Mmm,
baiklah. Mungkin dia bisa mulai latihan bersama ku besok, karena hari ini aku
pulang lebih awal!”
“Baik kalau
begitu besok kami datang lagi, ne! sehunnie, pai pai,” ucap Eunji menggadeng
tangan Luhan pergi.
>>
-Author POV-
Eunji terus
menggandeng Luhan, Luhan tak keberatan Eunji melakukan hal seperti itu padanya,
yang sebenarnya baru dia kenal. “Apa kau sudah mengenalnya lama?” Luhan membuka
percakapan. “Eoh, siapa?” Eunji bingung siapa yang sedang di bicarakan oleh
Luhan.
“Sehun,”
“Aku tak
begitu mengenalnya, aku dan dia hanya teman biasa. Dia sangat sulit untuk di
dekati, aku curiga dia tak menyukai yeoja, tapi dia menyukai namja seperti mu!”
gumam Eunji membuat Luhan tersedak.
“Gwaenchanha,
Luhan-ah?” Eunji mengusap-usap punggung Luhan, mencoba membantu.
“Nde,
kamsahabnida! Aku hanya bingung, kenapa kau berpikir seperti itu, dia namja
yang tampan, apa kau tak berpikir untuk menyukainya?”
Eunji
tertawa geli, “ menyukai nya? Menyukai
anak itu? yang benar saja, Aku tak mungkin menyukainya, arasseo!”
Luhan
mengangguk, tapi dia tetap penasaran dan tak berhenti terus bertanya mengenai
Sehun. “Apa menyukainya itu hal yang aneh?”
“Ani, hanya
saja, dia bukanlah type namja idaman
ku!”
“Kalau
begitu bagaimana dengan ku?”
Eunji
terdiam, “Bagaimana denganku, apa aku bukan type namja mu?” Luhan terus
menanyakan hal yang sama padanya.
“Yaa, apa
kau sedang mempermainkan ku?” teriak Eunji jengkel.
“Apa Sehun
pernah memiliki kekasih?” tanya Luhan lagi.
“Molla,
molla Luhan-ah. Kenapa kau begitu tertarik tentangnya, apa kau menyukainya?”
“Ye,
sepertinya aku menyukainya!” ucap Luhan dengan wajah serius, Eunji yang
mendengarnya justru tertawa terbahak-bahak, dia menganggap Luhan hanya
main-main.
“Kau begitu
lucu Luhan-ah…”
“Noonaaa…!!!” teriak
seorang namja yang berlari mendekati mereka.
“Yaa, kau
lagi!” ucap Eunji pada namja itu yang ternyata V.
“Apa seperti
ini namja yang kau suka?” kata Luhan tersenyum kecil.
“Apa yang
kau bicaran?? “Bentak V pada Luhan yang menertawainya.
“Yaa, kau
benar-benar tak sopan!”
“Sudahlah,
kau tak perlu menghiraukannya, ayo kita pergi!” Eunji menarik tangan Luhan
untuk pergi, tapi V masih saja berusaha menghentikannya. V ikut menarik tangan
Eunji.
“naega
joah-e noona-ah..” ucap V dengan wajah memelas.
“Aigo, anak
ini! Lepaskan, kau menyakiti tanganku!” Eunji mulai merasa kesal dan terus
berteriak pada V.
Tiba-tiba
Baekhyun datang, “Taehyung-ah, cepat lepaskan tangannya, kau bisa menyakitinya
dengan melakukan ini!” seru Baekhyun pada adiknya itu.
“Jadi namamu
Taehyung!” decik Luhan.
“Hyung-ah,,,!”
“Mianhae,
Eunji-ssi! Adikku memang begini,” Baekhyun mewakilkan adiknya untuk meminta
maaf pada Eunji, yang ternyata benar-benar dia kenal. Dengan cepat Baekhyun
menarik V pergi menjauh, itu benar-benar membuatnya malu.
“Mereka
mirip!” Luhan masih tertawa geli melihat kakak beradik itu.
“Nama nya
juga adik kakak, tapi aku baru tahu, kalau Baekhyun memiliki adik!”
“Mungkin
selama ini kau sibuk besama Sehun hingga teman yang lain tak kau perhatikan,
terutama Baekhyun tadi!”
Jitakan
tertuju di kepala Luhan, “Yaa, sudah aku bilang, aku tak begitu dekat dengan
Sehun…”
Luhan berlari pergi meninggalkan Eunji dan kekesalannya.
>>Skip
-Author POV
again-
“Taehyung-ah… palli !!
kau bisa membuatku terlambat, aku hitung sampai 3 kalau belum juga, aku akan
meninggalkanmu!” teriak Baekhyun dengan penuh kekesalan, sejak tadi dia sudah
menunggu V di lantai bawah.
“1… 2…” belum
sampai hitungan ke 3 V pun datang dengan napas yang tak teratur.
“Apa kau
berlari begitu jauh?”
“Hyung…!!!!”
Mereka pun
berangkat, sepanjang perjalanan Baekhyun hanya diam begitu juga Taehyung, yang
sibuk dengan gadget nya. Sampai akhirnya mobil itu berhenti tepat di gerbang
sekolah Taehyung. “Hyung, masih terlalu jauh jika kau mengantarku sampai sini,
aku begitu lelah!”
“Apa kau
lelah? Aku lebih lelah, menunggumu sejak tadi, hingga suara ku hampir hilang
seperti ini. Suara emas ku!!” ucap Baekhyun kembali mengomeli V yang terus
merengek, dia memang masih kecil.
“Kaha!!”
Baekhyun mendorongnya keluar dari mobil, dan langsung melaju pergi.
“Hyung… kau begitu
menyebalkan! Tunggu saja sampai aku memiliki mobil sendiri.”
>>
“Baekhyun-ssi…” panggil
Luhan pada Baekhyun yang ada di koridor kampus.
“Waeyo??”
singkat, padat, dan jelas, bahwa dia belum mengenali Luhan.
“Kau namja
yang tadi malam itu kan? Bersama adikmu Taehyung!”
“Ye, apa ada
sesuatu yang penting yang ingin kau bicarakan padaku, sampai kau harus kemari
untuk menyusulku?” kata Baekhyun cuek, sepertinya dia belum tahu bahwa Luhan
anak baru di kampusnya, Luhan pun hanya tertawa kecil.
“Kau hampir
sama dengan Sehun, aku anak baru disini. Apa aku tak boleh berada disini?”
Luhan berbalik bertanya.
“Benarkah?
Mian, aku tak tahu. Kau juga mengenal Sehun?”
“Baru
kemarin aku bertemu dengannya, Eunji yang mengenalkannya padaku!” Luhan mulai
bercerita sambil mereka berjalan beriringan.
“Apa kau
sudah lama mengenal Eunji?”
“Aku baru
bertemu dengannya 2 hari yang lalu, dan sejak itu lah aku mengenalnya! Wae?”
sepertinya mereka mulai nyambung.
“Adikku
benar-benar menyukainya, aku bingung!” Baekhyun type orang yang cepat membaur
dengan orang-orang yang baru dia temui, jadi beginilah dia.
“Untuk apa
kau bingung, tentu saja adikmu itu bisa menyukai Eunji, berarti dia tahu mana
yeoja yang cantik dan mana yang tidak!” gumam Luhan sembari tertawa.
“Kau ada
benarnya.”
“Aku bingung
dengan kalian, Eunji bilang dia tak mungkin menyukai Sehun yang jelas-jelas
tampan dan jago dance, dan kau! Kau saja bingung kenapa adikmu bisa menyukai
Eunji??”
“Karena aku
bukan namja yang dengan mudahnya menyukai seorang yeoja yang baru ku kenal.”
“Bukankah
itu Sehun! Dia benar-beanr tampan!” Luhan tak bisa menyembunyikan kekagumannya
pada Sehun.
“Yaa,,, kau
seorang namja kenapa bersikap seperti itu? kau tak kalah tampan darinya!”
Baekhyun memukul bahunya, menghilangkan lamunan manisnya bersama Sehun.
Luhan
kembali bersikap normal, “Aku mencoba jujur!”
“Lebih baik
kita menghampirinya,” Baekhyun menarik lengan Luhan pergi.
“Sehun-ah…” panggil
Baekhyun, Sehun berbalik tak tersenyum sedikitpun justru dengan ice face nya
itu.
“Waeyo… tak
biasanya kau menegurku lebih dulu!” ternyata mereka tak begitu dekat, sama
halnya dengan Eunji yang tak begitu dengan Sehun apa lagi dengan Baekhyun.
Mungkin Luhanlah yang akan menyatukan semuanya!
“Kau… cepat juga
kau mengenal semuanya!” Kata sehun kepada Luhan, benar-benar dingin.
“Seharusnya
kau bersikap sama seperti nya! Jangan hanya sibuk dengan dance mu itu!” Baekhyun
kembali meladeni omongan orang dingin ini.
“Beginilah
hidupku, kau tak perlu berkomentar!”
“Apa kau
sedang sakit gigi?” pertanyaan aneh yang keluar dari mulut Luhan tadi, membuat
Baekhyun menahan tawanya.
“Mwo?” decik
Sehun.
“Apa kau
sedang sakit gigi, sampai harus berbicara seperti itu? singkat, padat, dan
sangat pedas, atau kau sedang patah hati, eoh??” Luhan sangat pandai berbicara
mengenai hal itu, Sehun tak menjawab.
Baekhyun
menyenggol-nyenggol Luhan, memberikan isyarat. “kenapa hanya diam? Apa itu tak
lucu?” Kata Luhan tersenyum manis menatap mata Sehun.
“Hahaha,,
benar-benar lucu!” Sehun melangkah meninggalkan mereka berdua. “Namja-namja
aneh!” ucapnya.
“Yaa!!!
Bukankah dia yang di cap namja aneh di kampus ini, kenapa dia malah bilang kita
namja aneh!” Baekhyun kembali mengomel dengan suara emasnya itu.
“Namja
aneh?? Menurut ku dia tidak aneh, hanya saja dia kesepian. Sebenarnya type
namja sejati itu sepertinya, tak banyak bicara!” kata Luhan masih membela
Sehun.
Baekhyun
terdiam, dan melangkah pergi, sepertinya dia merasa tersinggung karena dia
memang banyak bicara sejak tadi. Luhan mecoba mengejarnya, “Baekhyun-ssi, aku
tak menyindirmu!”
“Aku suka
sikap mu yang seperti itu, aku berharap kau mau menjadi temanku!” mendengar
itu, Baekhyun berhenti dan berbalik menghampiri Luhan.
“Ne, aku
mau!!” Baekhyun merangkul Luhan pergi.
>>
(Few day
later)
-Eunji POV-
Sejak
kejadian malam itu, wajahnya terus hadir di pikiranku. Aku tahu dengan
menyukainya akan membuat orang yang dia sayangi kecewa dan sakit. Tapi, apa aku
salah? Aku tak bisa mengontrol hatiku, cinta lah yang telah mengontrol hatiku
secara menyeluruh.
Siang ini,
Luhan akan menjemputku seperti biasanya, karena Appa tak bisa mengantarku. Aku
dan Luhan semakin dekat selayaknya sahabat, begitu juga dengan Sehun dan
Baekhyun. Hanya saja, aku belum terlalu bisa membuka diri untuk semakin dekat
dengan namja itu, Baekhyun. Aku terlalu takut ketika di dekatnya, karena aku
mulai menyukainya. Jadi, setiap dia bersama Luhan, akulah yang akan pergi.
“Eunji-ssi…” panggil
Luhan merusak lamunanku sejak tadi, yang terduduk di pavilion rumah. Aku pun
turun dan segera menemuinya.
“Apa kau
menunggu lama?” Luhan terus tersenyum.
“Wae? Apa
ada yang aneh denganku?” aku kembali bertanya-tanya padanya.
“Molla,
kajja! Naiklah, sebelum aku meninggalkanmu!”
Aku terus
terdiam, yang duduk di sampingnya. “Luhan,
kenapa aku harus menyukainya? Kenapa aku tak bisa menyukaimu?” gerutuku
dalam hati sembari memandang Luhan yang serius menyetir.
“Wae, apa
yang membuatku gelisah sejak tadi?” Luhan mulai bicara.
“Anio, aku
hanya memikirkan sesuatu!”
“Ceritalah,
mungkin kau akan merasa lebih baik!” Usul Luhan, aku sebenarnya ingin sekali
jujur padanya hanya saja aku belum terlalu percaya diri, lebih baik menunggu
waktu yang tepat.
“Ahk, sesuatu yang tak penting, gwaenchanha!”
kataku tersenyum, untuk tidak membuatnya khawatir.
>>
Baru turun
dari mobil, aku sudah melihat pemandangan yang tidak enak untuk di lihat.
Baekhyun bersama yeoja yang belum pernah aku lihat sebelumnya. “Aishhht, siapa dia? Apa dia yeojachingu
nya?” aku mulai lagi menggerutu.
Tiba-tiba
Luhan merangkulku, “Siapa yeoja yang bersama Baekhyun itu?”
“Aku tak
tahu, aku juga tak mau tahu!” ucapku langsung pergi meninggalkannya dengan
wajah yang anehku ini.
“Yaa, ada
apa denganmu, chagiya!” teriak Luhan, benar-benar membuatku malu.
Aku terus
mengelilingi kampus seorang diri, mencari wujud Sehun yang tak kunjung datang.
Dan akhirnya kaki ini berhenti di taman belakang yang sepi. “Mengapa begitu
sepi, apa banyak yang absent?” decikku merasa heran.
Tiba-tiba
perhatianku tertuju di satu arah, tepat dimana Baekhyun dan yeoja itu berdiri. “Mwo.. apa yang akan mereka lakukan?”
pikirku mulai negative.
Yeoja itu
semakin mendekatkan dirinya di hadapan Baekhyun, aku tak ingin melihatnya.
Tapi, kaki ini rasanya sangat susah untuk melangkah pergi, akhhirnya air mata
ku pun ikut mengalir menyaksikan mereka yang sedang berciuman tepat di
hadapanku.
“Baekhyun-ah… apa yang kau lakukan?
“Eunji-ah…” terdengar
seperti suara Sehun yang memanggilku dari belakang, Sehun yang sejak tadi ku
cari. “Kenapa kau baru datang?”
Tentu saja
Baekhyun mendengarnya, dan langsung berbalik kearahku. Memandangku dengan
keadaan yang benar-benar menyedihkan, dengan air mata yang membasahi wajahku.
Aku tak tahan, aku pun langsung berlari secepat mungkin. “Eunji-ah…” Sehun
masih memanggilku, yang tak menghiraukannya, dan mengejarku.
-Author POV-
“Aku tak
melihat Eunji seharian ini!” kata Luhan pada Sehun yang berada di ruang
latihan.
“Sepertinya
tadi terjadi sesuatu, dia menangis dan berlari pergi,” gumam Sehun, dengan
gerakan dance nya.
Luhan berhenti
dan menarik sehun duduk tepat di hadapannya, tiba-tiba tingkah laku mereka
berdua jadi aneh, canggung! “Eh, mm.. Kenapa Eunji bisa menangis?” Luhan mulai
bertanya dengan suara yang gemetar.
“Aku tak
tahu sebabnya, tapi saat itu aku melihat Baekhyun juga disana,” Sehun juga
mulai bercerita.
“Ahk, aku
mengerti keadaan seperti ini!” Luhan langsung berdiri.
Sehun
menahannya, dengan memegang tangannya, “kau mau kemana? Kita belum selesai
latihan!”
“Ini
darurat, kekasihku sedang bersedih, jadi mengertilah!” Luhan tetap pergi,
perkataannya pun melekat di pikiran Sehun “Kekasih?”
“Yaaa…!! Maksudmu
apa?”
>>
Entah apa
yang sedang Sehun pikirkan, kini dia sedang berada di rumah Baekhyun. “Baekkie-ah…”
“Mwo,
Sehun-ah!”
“Apa kau tak
merasa aneh dengan sikap Eunji tadi siang?” Dengan cepat Baekhyun merapatkan
duduknya di samping Sehun.
“Memangnya
tadi dia kenapa?”
“Ssshht,,
neol jeongmal babo! Tadi dia menangis setelah melihat kau dan yeoja itu,”
dengan wajah kesalnya, Sehun menjelaskan pada Baekhyun apa yang terjadi tadi
siang. Entah Baekhyun memang babo atau dia memang tak mengerti apa-apa, “Kenapa
dia bisa menangis seperti itu?” ucapnya, semakin membuat Sehun merasa kesal.
“Hyung,
siapa yang menangis?” tiba-tiba V datang dan mendengar pembicaraan mereka.
“Eoh? Anio,
Taehyung-ah, bukan siapa-siapa!” kebohongan Baekhyun jelas sekali terlihat dari
wajahnya itu.
“Sehun
hyung, siapa yang menangis? Aku tahu, hyungku sedang berbohong jadi, jangan
bohong padaku!” pinta V memasang wajah aegyo.
“Kau kurang
imut, tapi aku akan bilang padamu! Yang menangis itu Eunji, Jung Eunji yang kau
sukai itu!” ungkap Sehun, membuat mata V membulat hingga bola mata pun jelas
terlihat di balik eyeliner tebal nya. ^^
“Mwo… noona
menangis? Siapa yang membuatnya menangis?”
Sehun
menunjuk kearah Baekhyun yang diam merasa tak bersalah apa-apa. Merasa kesal
pada hyungnya, V pun langsung memukul-mukul hyungnya, dan mengambil semua
barang-barang yang Baekhyun pinjam padanya.
“Yaa, aku
tak bersalah, kenapa kau lakukan ini padaku!”
>>
Pagi ini,
Eunji tak berangkat bersama Luhan, karena appa nya sudah datang dari perjalanan
keluar kota. Justru Luhan berangkat bersama Baekhyun dan V.
“Gomawo
hyung…”
kata V pada Luhan yang memberinya tumpangan pagi ini.
“Nde,
taehyung-ah! Belajarlah dengan baik, jadi Eunji akan menyukai mu!”
“Pasti
hyung, aku akan berusaha!” Baekhyun hanya diam membisu mendengar percakapan
mereka yang benar-benar tak penting untuk dia dengar.
“Kenapa diam
saja?” Ucap Luhan.
Baekhyun
menarik napas, sepertinya dia merasa lelah. “Aku bingung!”
Luhan ikut
bingung, apa yang ingin baekhyun katakan sebenarnya, “Ada apa, bicaralah aku
akan menjadi pendengar yang baik untukmu!”
“Sepertinya
aku menyukainya, tapi aku takut menyakiti seseorang!”
“Nuguya? Apa
kau sedang membicarakan Eunji dan Taehyung?” tebakan Luhan sangat tepat.
“Ne,
sepertinya aku menyukainya Luhan-ah. Apa taehyung akan menerima ini!”
“Coba saja
bicarakan padanya baik-baik!”
“Akan aku
pikirkan!” pungkas baekhyun menghela napasnya.
Sementara
itu Eunji berjalan pelan di koridor kampus, menatap jalan dengan tatapan
kosong. Dia benar-benar terjatuh, tak seperti biasanya. Keceriaannya sedang
terbenam, digantikan dengan kesuraman yang terpancar dari wajahnya.
“Eunji-ah,
ada apa?” ucap Sehun merangkul bahu
Eunji.
Eunji tak
menjawab sepatah kata pun, dia menyandarkan kepalanya di bahu Sehun dan air
mata nya pun berlinang kembali. “Kenapa saat aku merasakan cinta, tapi cinta
itu justru menyakitiku, wae, wae Sehun-ah!” itu lah yang keluar dari mulut
Eunji di ikuti tangisannya.
Sehun
mengusap rambutnya dengan lembut, merasa prihatin dan peduli, “Itu tak benar,
yang benar cinta itu sedang menguji mu, dia ingin tahu seberapa besar cinta
yang kau miliki untuknya! jadi jangan seperti ini, bukan hanya kau yang
bersedih, aku dan Luhan pun ikut sedih melihatmu seperti ini!”
Bukannya
berhenti menangis, suara tangis Eunji semakin keras dalam pelukan Sehun.
“Tenanglah, semua akan baik-baik saja!” sehun terus berusaha membuatnya tenang.
“Ada apa?”
tanya Luhan yang baru sampai, begitu juga dengan Baekhyun di sampingnya.
“Kenapa kau
memeluknya, ada apa?” kata Baekhyun membuat Eunji melepaskan pelukannya.
Luhan meraih
tangan Eunji,, “Ada apa chagiya?”
“Anio, hanya
masalah kecil ! Aku pergi dulu,” ucap Eunji menghapus air matanya dan berlalu
pergi.
“Cepat,
kejarlah dia!” bisik Luhan pada Baekhyun. Mendengar aba-aba dari Luhan,
Baekhyun pun mengikuti Eunji dari belakang.
“Ini hanya
salah paham!” decik Luhan.
“Chagiya?
Apa yang kau pikirkan!” gumam Sehun dengan nada kesal.
“Memangnya
kenapa, Eunji saja tak keberatan, kau aneh sekali!” Luhan justru mengejeknya,
“Apa kau cemburu!” ucapnya lagi.
“Sangat, aku
sangat cemburu!” ungkap Sehun ikut meninggalkannya pergi.
Luhan
tertunduk lesuh, “Jadi kau benar-benar
menyukai Eunji?”
>>
“Eunji-ssi…” Baekhyun
berhasil meraih tangan Eunji yang sejak tadi bergemetar.
“Waeyo?”
tanyanya dengan suara serak.
“Aku
bingung, harus bicara dari mana!”
“Eoh? Bicaralah,
aku akan mendengarnya,” Eunji mencoba bersabar.
Mereka pun
duduk di sebuah bangku, suasana begitu sunyi dan sepi saat itu. “Naega neomu
neomu joah-e Eunji-ssi!”
Mata Eunji
terbelalak kaget mendengar ungkapan Baekhyun padanya. “Mwo? Kau menyukai ku?
Bagaimana bisa, kemarin kau berciuman dengan yeoja lain dan sekarang kau bilang
kau menyukaiku, kau benar-benar licik!”
“Mianhae,
yeoja itu mantan kekasihku. dia memang menciumku, tapi aku benar-benar
menyesal! Mianhae Eunji-ah, aku begitu pengecut untuk menolaknya!”
“Kau
menikmatinya kan?”
“A,, anio… jeongmal!
Aku benar-benar menyesal, saat aku melihat mu menangis, aku ingin mengejarmu.
Hanya saja aku melihat Sehun sudah mengejarmu lebih dulu, jadi aku mengurungkan
niatku. Percaya lah Eunji-ah!”
“Kau benar-benar
membuatku sedih!”
“Nde,
arasseo! Mianhae, aku tak akan membuatmu menangis lagi, aku janji!”
Tanpa
menjawab Eunji langsung memeluk erat Baekhyun, “Aku percaya padamu, nado joah-e
baekkie-a!”
Baekhyun
melepas pelukannya, dan menyentuh wajah Eunji, wajahnya semakin mendekat!
“Chakkamman!” kata Eunji, Baekhyun pun mengurungkan niatnya untuk menciumnya.
“Hmm,
Waeyo?”
“Bagaimana
dengan Taehyung?”
“Aku akan
mengurus hal itu!” mereka pun saling tersenyum satu sama lain.
Baekhyun
kembali berniat untuk mencium Eunji. Eunji langsung menutup kedua matanya, kini
bibir mereka saling bergelut satu sama lain. Baekhyun terus mengelumat bibir
manis Eunji. Eunji mulai mendesah dan mencengkram punggung Baekhyun, mempererat
pelukan mereka.
>>Skip
“Otte? Apa kau berhasil?” tanya Luhan pada
Baekhyun yang berada di ruang latihan saat itu.
“Nde,
berhasil!” ucapnya dengan senyum lebarnya itu.
“Chukkae!
Aku turut senang,” sahut Luhan tersenyum tak kalah manis dari Baekhyun.
“Apa yang
kalian bicarakan?” tanya Sehun yang baru datang.
Luhan dan
Baekhyun hanya tersenyum, dan tak menjawab apa-apa. Karena merasa tak di
hiraukan, Sehun mulai kesal, dia memulai gerakan dance nya sendiri. Hanya itu
yang bisa dia lakukan, dia merasa dialah yang tak tahu apa-apa saat ini.
“Baiklah,
aku akan pergi, Gomapta Luhan-ah!” Kata Baekhyun, menutup pintu masuk dengan
rapat.
Luhan masih
terduduk, dengan senyum yang merekah dari wajahnya. Tiba-tiba Sehun memeluknya
dari belakang. “Mwo, Sehun-ah! Apa yang kau lakukan?” jerit Luhan.
“Aku juga
tak tahu, apa yang sedang aku lakukan,” kata Sehun terus memeluk Luhan dengan
eratnya.
Luhan hanya
terdiam, menggenggam tangan Sehun. Dan berbalik, hingga akhirnya mereka saling
bertatapan. Tiba-tiba Sehun menciumnya, satu kecupan yang penuh arti. Luhan tak
terkejut, dia biasa-biasa saja. “Kau,, diam saja?” tanya Sehun.
“Memangnya
aku harus bagaimana? Apa aku harus memukulmu, menamparmu atau aku harus
membalas ciumanmu?” kata Luhan, justru membuat Sehun tercengang.
“Eoh?”
Luhan
memeluk Sehun, “Hari ini adalah, hari yang ku tunggu-tunggu!”
Sehun bisa
menangkap perkataan Luhan tadi, “Saranghae, Luhan-ah!!”
“Nado
saranghae…”
Apa ini
cinta terlarang, yang terjadi diantara mereka? “Sejak kapan kau menyukaiku?”
bisik Luhan dengan suara kecil, masih didalam pelukan hangat Sehun.
“Hmm,, saat
eunji membawa mu keruang ini, apa kau tahu aku seakan gila karena terus
memperhatikanmu. Menyukai wajahmu, bibirmu bahkan suaramu.” Ungkap Sehun.
“Berarti kau
suka padaku pada pandangan pertama? Wow, daebak! Kau menyukai wajahku, kau
kalah tampan dariku!”
“Ani,,
justru kau begitu cantik di mataku,” kata Sehun tertawa kecil.
“Eoh?
Arasseo, banyak yang bilang seperti itu! jadi saat kau bilang seperti itu, aku
bisa menerimanya!”
Sehun
kembali mencium Luhan, tidak dengan satu kecupan kilat. Bibir tipis yang saling
melumat satu sama lain, Sehun begitu agresif! Merasakan manisnya bibir Luhan,
dari awal dia memang menyukai semua yang Luhan miliki, terutawa wajah dan bibir
nya itu. bibir merah merona dan mungil, layaknya seorang yeoja. Sehun terus
melumat bibir Luhan, dengan penuh nafsu yang sudah terbayarkan.
>>Skip
Waktu
berlalu begitu cepat, siang ini Eunji berkunjung kerumah Baekhyun. Semenjak
mereka pacaran baru kali ini Baekhyun mengajaknya untuk datang kerumah dimana
Baekhyun dibesarkan oleh Eomma dan Appa nya^^. V yang turun dari lantai atas
lantas terkejut mendapati yeoja idamannya sudah duduk di ruang tamu, dengan
begitu cantik.
“Omo,
noona-ah!” jeritnya menghampiri Eunji, yang terpaksa tersenyum namun ada raut
ketakutan di wajahnya.
“Nde,
Taehyung-ah! Apa kabar?” sapanya.
“Akhirnya
noona menyebut nama ku juga!” decik V merasa senang.
“Tentu aku menyebut namamu, “Taehyung!” dan seterusnya aku akan
lebih sering memanggil namamu, ketika aku sudah bersama Baekhyun untuk
selamanya!” batin Eunji
dengan senyum evil nya.
“Akhirnya
kau turun juga!” baekhyun yang tiba-tiba datang membawa segelas jus untuk
Eunji.
“Seharusnya
kau tak perlu repot begitu, chagiya!” kata Eunji, membuat V tercengan kaget.
“Mwo?
Nuguya? Baekhyun hyung?” ucap V dengan suara lantang.
Baekhyun dan
Eunji hanya diam membisu, melihat V yang sudah naik darah. “Yaa, hyung! Kau
bilang, kau akan membantuku untuk dekat dengan noona, tapi kenapa malah hyung
yang menyukainya?”
“Mianhaeyo,
taehyung-ah! Aku tak bermaksud mengkhianatimu tapi, aku juga tak bisa menahan
perasaanku!” terang Baekhyun dengan mata yang berkaca-kaca, eunji hanya bisa
mendengarkan mereka yang memperebutkannya.
“Apa noona
juga mencintai hyungku?”
Eunji mengangguk,
“Jinjja, aku di khianati oleh hyungku sendiri!” teriak V berlalu pergi dengan
membanting ganggang pintu.
“Omo! Ada
apa dengan anak itu?” tanya Eomma Baekhyun yang datang membawa cake untuk
Eunji.
“Gwaenchanha,
omonim!” ibunya pun pergi meninggalkan mereka berdua, Eunji masih diam membisu.
Air mata nya sedikit demi sedikit kembali membasahi pipi nya setelah sekian
lama semenjak kejadian beberapa hari itu.
Baekhyun
mengusap air mata Eunji dan mengusap rambut halusnya, “Tenanglah, semua akan
kembali membaik. Aku tahu anak itu, dia tak akan marah padaku dengan waktu yang
lama!”
“Gwaenchanha?
Tapi, tidak untukku Baekkie-ah, aku tak ingin hanya karenaku kau dan Taehyung
harus bertengkar!” Eunji menangis di pelukan Baekhyun.
Saat itu
Taehyung masih memperhatikan mereka dibalik jendela. Melihat noona
kesayangannya menangis. Dia juga merasa menyesal, tapi kekesalannya lebih besar
ketika tahu hyungnya menjalin hubungan dengan Eunji,
“Mianhae,
noona!” batin V, merasa bersalah. “Tapi, kalian tetap membuatku kesal. Kenapa
harus hyungku yang kau cintai, tak masalah jika namja itu Luhan hyung atau
siapa, kanapa harus Baekhyun hyung?” batinnya lagi.
V pergi
menemui Luhan, sepertinya Luhan memang berperan penting dalam kisah ini. Namja
yang baru pindah ke Seoul sebulan yang lalu, kini memiliki banyak orang yang
mencintainya.
“Hyung…”
“Mmm, Waeyo!
Sepertinya aku tahu apa yang akan kau tanyakan!”
“Eoh! Nde,
ini mengenai noona dan hyungku!” kata V dengan ragu-ragu.
“Tak usah
kau pikirkan, lebih baik kau menyetujui hubungan mereka!” kata Luhan dengan
gampangnya.
“Mwo,
bagaimana bisa?”
“Apa yeoja
di dunia ini hanya satu, apa hanya ada Eunji saja?” tanya Luhan.
“Eoh? Ani,
banyak! Hanya saja Eunji noona berbeda!”
“Heh, hanya
kau yang membedakan setiap yeoja yang ada. Kau belum bisa membuka hatimu dan
tak memikirkan ada yeoja yang bisa saja lebih baik dari Eunji!”
“Chogiyo,
Oppa! Ini minumlah!” kata seorang yeoja yang datang membawakan mereka minum.
“Wah,
gomapta Da In-ah!” yeoja itu hanya tersenyum dan kembali pergi.
V terus
memperhatikan yeoja itu, Da In, hingga hilang dari pernglihatannya. “Yaa, apa
kau sudah berpaling!”
“Hyung!!!”
“Dia anak
dari bibi ku, namanya Lee Da In. dia
juga baru pindah, dan kemungkinan besok
dia sudah masuk ke sekolah barunya!”
“Benarkah?
Sekolah mana?” tanya V penasaran.
“Sepertinya
sekolah yang sama denganmu!” terang Luhan tersenyum sambil meneguk minumannya.
“Ahh, itu
bagus! Aku bisa berteman baik dengannya, boleh kan?”
“Tentu,
bahkan jika kalian pacaran, aku juga akan menyetujui nya,” kata Luhan terus
menggodanya.
“Hyung,
kenapa terus menggodaku, ingat aku namja yang masih muda! Jadi, jangan terus
menggodaku!” pinta V dengan tatapan tajamnya.
“Ye,
arasseo! Jadi berhenti menatapku seperti itu. kau lebih pantas menjadi hyungnya
dari pada Baekhyun,” kata Luhan.
>>
-V POV-
Seperti yang
dikatakan Luhan hyung, hari ini sekolah kami kedatangan murid baru. Ye, dia Lee
Da In, yeoja yang aku lihat di rumah Luhan hyung. Aku melihatnya lebih dulu,
yang berjalan masuk melewati gerbang sekolah. “Apa aku harus membuka hatiku untuk bisa menyukainya?” batin ku.
“Chogiyo,
ruang kepala sekolah kearah mana?” tanya nya pada seorang namja yang satu
sekolah denganku, tapi aku tak begitu tahu, namanya pun aku tak tahu. Namja itu
pun menunjukkan jalan kearah ruang kepala sekolah. “Kamsahabnida!” ucapnya
lagi.
Aku terus
mengikutinya, hingga dia sampai tepat di depan ruang kepala sekolah. Perlu
waktu 15 menit untuk menunggunya keluar dari ruangan itu. “Kelas nya di 11-B,
di arah sana!” ucap Kepala sekolah.
Aku pun lewat
di hadapan mereka, sampai akhirnya kepala sekolah memanggilku, “Yaa, Taehyung!”
“Nde,
seonsaengnim!” kataku memberi hormat.
“Dia anak
baru di sekolah ini, dia sekelas denganmu jadi beritahu dia dimana kelas
kalian!” perintahnya.
“Nde,
seonsaengnim!” Aku pun melangkah menuju ruang kelas bersamanya yang berada di
sampingku.
“Luhan hyung
bilang, kau baru pindah ya?” ucapku mencoba bicara padanya.
“Nde,, aku
dan Luhan oppa baru pindah dari China!”
“Wah, tapi
bahasa korea mu sangat bagus!” kataku.
“Itu karena,
disana eomma dan appa ku lebih dominan memakai bahasa korea ketika berbicara
padaku!” jawabnya tersenyum manis.
“Itu
terdengar baik, berarti eomma dan appa mu tetap mencintai korea!” kataku
mencoba bergurau.
Da In pun
masuk dan memperkenalkan dirinya di depan kelas, ini jam pelajaran Park
Seonsaengnim, salah satu guru yang sangat ramah.
“Anyyeonghaseyo,
naneun Lee Da In ibnida, kalian bisa memanggilku Da In!” kata Da In tersenyum
manis.
“Wah,
kyeopta… apa kau sudah memiliki kekasih?” teriak seorang namja yang
benar-benar nakal di kelasku.
“Ssshhtt,,
kau ini!!” timpalku merasa kesal.
“Baiklah,
lebih baik kau duduk di bangku sebelah Taehyung, karena hanya dialah
satu-satunya murid waras di kelas ini!” canda Park Seonsaengnim.
“Yaa,
Seonsaengnim,!” teriak yang lainnya merasa tak terima.
Da In
melangkah kebangku tepat di sebelahku, “Kau akan aman jika didekatku!” bisikku,
dia hanya mengangguk.
Pelajaran
hari ini benar-benar lancar, karena hari ini kelas kami bertambah yeoja cantik
dan manis seperti Lee Da In. Aku pikir aku bisa dengan cepat menyukainya. Jam
istirahat aku masih focus dengan tumpukan buku yang ada diatas mejaku. Hari ini
tak ada jadwal latihan, ye bisa dibilang aku cukup aktif dalam beberapa
kegiatan di sekolah termasuk basket, olahraga favoritku bersama hyung.
“Heh, hyung. Bogoshipda!”
batinku, menutup buku bacaan yang membuat kepalaku sedikit pusing.
“Wae,
taehyung-ssi! Apa kau tak pergi ke kantin?” sahut Lee Da In melenyapkan
lamunanku mengenai hyung.
“Ah, ani,
aku tak biasa makan di kantin!”
“Aku bawa
bekal dari rumah, apa kau mau?” tawarnya padaku, tentu saja aku mau.
“Boleh, kau
mau makan disini atau kita cari tempat yang bagus di luar?”
“Mm, lebih
baik diluar saja, jadi aku bisa melihat-lihat lingkungan di sekolah ini,” kata
Da In. Yeoja ini benar-benar lembut sekali, ketika dia sedang berbicara.
>>
-Luhan POV-
Hari ini
kami berangkat bersama, aku dan Sehun. Sepanjang perjalanan ia tak kunjung
melepas genggaman tangannya dariku. Aku tak keberatan hanya saja, aku takut
orang-orang akan berpikir yang aneh-aneh tentang kami, jika melihat kami yang
seperti ini.
“Sehun-ah..
apa ini tak salah?” tanyaku padanya.
“Wae, apa
kau takut? Tenanglah, memang nya siapa yang akan marah jika kita berdua
pacaran?” ucap Sehun dengan santainya.
“Aku hanya
takut orang-orang membicarakan kita dari belakang! Itu membuatku sakit hati.”
“Kalau
begitu kita tak perlu memberitahu siapa-siapa tentang hubungan kita. Otte?”
usulnya.
“Terserahlah,
rasanya aku ingin berteriak. Apa ada larangan untuk kami untuk menjalin
hubungan yang special?” ucapku, mendengar perkataanku Sehun tertawa dan
mengecup pipi ku.
“Yaa,
hati-hati!” seru ku.
Sesampainya
di kampus, kami bertemu dengan Eunji dan Baekhyun yang begitu mesranya. “Ahk, aku juga ingin seperti kalian!”
batinku. Aku dan Sehun bersikap seperti biasanya, seakan tak terjadi apa-apa diantara
kami. “Ada apa dengan wajahmu?” tanya eunji menatapku aneh.
“Aku cemburu
dengan kalian. Jebal, jangan bemesraan di hadapanku!” gumamku, mereka hanya
tertawa menganggap omonganku hanya sebuah candaan, sebenarnya aku betul-betul
cemburu karena aku dan Sehun tak bisa seperti itu dihadapan kalian.
Tiba-tiba
Sehun langsung merangkul ku, “Sudah tak cemburu? Aku ada untukmu Luhan-ah,”
ucap Sehun, membuat jantungku berdetak dengan kencangnya.
“Eoh??”
mataku hanya bisa berkedip beberapa kali, tak menyangka Sehun akan melakukan
ini.
“Jadi, kau
tak perlu cemburu lagi dengan kami, ada Sehun yang akan menjadi pasanganmu! Kau
suka kan?” Baekhyun mulai angkat bicara.
“Ye, aku
suka, sangat suka!”
“Apa kalian tak berpikir, percakapan kita ini serius, eoh??
Kalian hanya menganggap ini gurauan, tapi tidak untuk kami,” batinku menatap Sehun tajam.
>>
-Author POV-
Tepat pukul
4 sore, V hanya bermain basket di halaman belakang. Dan baekhyun, hanya bisa
memandangi adiknya itu dari jauh. Baekhyun belum menyapa adiknya sejak kemarin,
dia juga merindukan V sama dengan V yang merindukannya.
Baekhyun pun
duduk di sofa dengan TV dengan siaran drama romatis. Tiba-tiba sebuah bola mengenai
kepalanya. “Yaw,,!!” teriak baekhyun.
“Hyung, ayo
main basket bersamaku!” ajak V dari luar jendela.
Baekhyun
tersenyum sumeringa, “Eoh??”
Baekhyun dan
Taehyung yang dulu pun telah kembali, bermain basket bersama, itulah yang
sering mereka lakukan ketika tak melakukan apa-apa dirumah. “Apa kau sudah tak
marah padaku?” tanya Baekhyun pada adiknya yang manja itu, sambil terus
memantulkan bola yang ada di tangannya.
“Tentu saja
aku masih marah, tapi aku tak bisa marah padamu hyung, bogoshipda!” ucap V to
the point.
“Omo, anak
ini!! Nado, bogoshipda!!” Taehyung mendekati hyungnya dan memeluknya, dia
benar-benar menjadi namja yang manja ketika bersama hyungnya.
“Kau tak
bisa marah padaku, jadi kau mau bilang, kau marah pada Eunji?”
“Tentu saja
tidak, aku tak bisa marah pada kalian!! Lagi pula aku mencoba untuk melupakan
noona yang memang akan menjadi noona ku.” ucap V tersenyum lebar.
Baekhyun
mengambil kesimpulan bahwa adiknya itu sudah menyetujui mereka jika mereka akan
menikah nanti. ^^
Di lain
tempat, Luhan dan Da In pun ikut berbincang. “Oppa, ceritakan tentang Taehyung
padaku!” bujuk Da In pada Luhan.
“Taehyung?
Dia itu sedikit manja, tapi ketika bersama hyungnya. Dia pintar, tampan, baik,
ramah, athletic, akan sangat baik jika kalian bisa bersama!” terang Luhan
sambil tertawa kecil.
Da In yang
mendengarnya hanya terdiam, bagaimana bisa oppa nya justru mempromosikan V
dengan begitu murahan seperti itu. “Apa
hyung nya tampan?” tanya Da In.
“Yaa, dari
semua sifat taehyung yang ku sebutkan, kau malah menanyakan hyung nya? Kau ini,
benar-benar!” kata Luhan mengacak-acak rambut Da In yang tertata rapi alhasil
rambutnya pun tak beraturan.
“Siapa tahu,
aku lebih cocok dengan hyungnya!”
“Andwe, dia
sudah memiliki kekasih! Sudahlah, kau bersama Taehyung saja, dia baru saja
patah hati.”
“Mwo, apa
dia putus dengan pacarnya?”
“Ani, ini
justru lebih tragis. Yeoja yang dia cintai, justru berpacaran dengan hyung nya
sendiri!”
“Eoh??
Taehyung kasihan sekali!”
“Dia sudah
memiliki hatimu, dia beruntung!” goda Luhan.
“Yaa, Oppa
siapa bilang aku menyukainya! Memangnya dia menyukaiku?”
“Dari
pertanyaanmu saja, sudah bisa di tebak kalau kau itu memang menyukainya. Tenang
saja, dia juga menyukaimu, aku bisa jamin itu!”
“Nde?? Dari
mana oppa tahu?”
“Taehyung
itu lebih terbuka denganku dari pada hyung nya sendiri, tentu saja aku tahu.”
Ucap Luhan sambil mengedipkan sebelah matanya.
“Oppa
genit!!”
>>
Ketika malam
tiba, Luhan berniat mengajak Da In pergi kerumah Baekhyun, ya tentu saja rumah
V juga. Da In menurut saja pada oppa nya itu. ketika sampai, Baekhyun terkejut
melihat Luhan membawa yeoja cantik kerumahnya, dia mengira itu pacar Luhan yang
akan dia kenalkan pada nya.
“Ayo,
masuk!” ajak Baekhyun.
“Hyungnya
lebih manis dan tampan!” bisik Da In pada Luhan, luhan tak menanggapinya.
“Apa dia
yeojachingu mu?” tanya Baekhyun penasaran.
Da In pun
tersedak mendengar perkataan Baekhyun tadi, “Seandainya bisa, aku mau!” kata Da
In dengan spontannya.
“Kau ini!!
Ani, dia adikku,” Luhan mengklarisifikasi perkataan Baekhyun.
“Tak salah,
kau tampan tentu saja adikmu bisa secantik dia,” ungkap Baekhyun, Da In hanya
tersenyum bahagia melihat baekhyun.
“Andwe Da In-ah, kau hanya boleh suka pada taehyun, arajji!” batin Da In.
“Nama nya
Lee Da In, dia adik sepupu ku. dia juga teman sekelas taehyung, apa kau tak
tahu?” ucap Luhan meneguk minum yang telah di sediakan oleh pembantu Baekhyun.
“Benarkah?
Aku tak tahu apa-apa tentang anak itu, dia mulai tertutup sejak kejadian itu!”
terang Baekhyun.
“Da In-ah… kau
disini!” kata V yang baru saja datang.
Da In
mengangguk mengiyakan, tanpa ragu-ragu V langsung menariknya keluar
meninggalkan Luhan dan baekhyun. “Ada apa dengan anak itu, dia benar-benar tak
sopan!” cetus baekhyun kesal.
“Yaa,
aiissht, kau tak pernah mengerti tentang hal ini!!” kata Luhan merasa kesal
sendiri dengan Baekhyun.
“Da In-ah…” ucap
Taehyung yang membawa Da In ke taman rumahnya yang begitu luas dengan beberapa
pepohonan rindang disana.
“Mwo,” Da In
terlihat gugup berada di samping Taehyung.
“Aku tak
tahu apa ini terlalu cepat, tapi sepertinya aku mulai menyukaimu!” ungkap Taehyung
tanpa basa-basi.
“Ye??” Mata
Da In seakan ingin lompat keluar karena begitu kaget. “Dia benar-benar berani, aku suka!” batinnya.
“Mwo? Mianhae
taehyung-ah!!”
“Eoh? Apa
kau tak menyukaiku??”
“Aku lebih
menyukai hyung mu dari pada kau! Mianhaeyo!”
#Dek… jantung V
seakan berhenti saat itu. bagaimana tidak, jika itu memang benar, dia
benar-benar menjadi orang yang paling sial karena terlahir menjadi adik dari
Baekhyun. Semua yeoja yang dia sukai justru lebih menyukai hyungnya.
V terdiam
membisu tak percaya, “Taehyung-ah, gwaenchanha??” tanya Da In mengusap bahu
nya.
“Jigeum nae
maeum-i chungbunhi sangcheo, geuligo jusibsio sangcheo schugahaji anhseubnida,
Da In-ah!!” ucapnya V dengan lesunya.
“Nde?
Taehyung-ah, aku hanya main-main, kau menganggapnya serius?” kata Da In, V pun
menoleh dengan cepat kearah Da In yang sudah tersipuh malu.
“Jadi?”
“Nado,
joah-e!” kata Da In dengan sngkatnya.
“Benar-benar singkat, tapi makna nya sangat dalam,” batin V.
Tak lama
suasana terasa canggung, mereka saling diam dan tak bicara satu kata pun.
Sesekali mereka saling berpapasan. “Apa
tempat ini aman, jika aku melakukannya? My first love, and my first kiss!” pikir V dengan bejat nya.
V pun nekad,
langkah pertama dia merangkul Da In, kedua mulai mengelus rambut halus Da In
dan ketiga… wajahnya pun semakin mendekat.
“Kau mau
apa?” tanya Da In dengan polosnya.
V terkejut
dan salah tngkah. Melihat kearah lain, seperti nya dia benar-benar malu, wajah
nya begitu merah. Tiba-tiba Da In merenggut wajahnya dengan kedua tangannya dan
langsung mencium V. V tersenyum bahagia dan sangat, sangat terkejut, v membalas
ciumannya tak kalah agresif dengan Baekhyun, hyungnya. Bahkan V yang baru
merasakan first kiss nya lebih parah, sepertinya dia lupa diri. Sifat polos
mereka pun telah lenyap. Bagaiman jika hyungnya melihat apa yang sedang dia
lakukan?
>>
-Tiga bulan
berlalu –
Taehyung dan
Da In terus bersama, di sekolah tak ada namja yang berani mendekati Da In jika
memang ada, dia akan berurusan langsung dengan Taehyung. Sama seperti DaIn, Taehyung juga memiliki
banyak fans yang menggilainya. Kadang itu membuat mereka marahan, karena banyak
yeoja yang terus berusaha mendekati Taehyung meskipun mereka tahu kalau
Taehyung dan Da In itu pacaran.
“Tetaplah di
dekat ku, jangan melirik yeoja lain, kalau tidak aku akan benar-benar marah
padamu, arajji!” ancam Da In.
“Ye, Arasseo
Da In-ah! Kau tenang saja. Aku mencintaimu sekarang dan selamanya. Hatiku
milikmu taka da bisa mengubahnya!” gombal Taehyung. Da In tersipuh malu.
(Di lain
tempat)
“Luhan dan
sehun lama sekali berlibur, aku sangat merindukan mereka!” kata Eunji dalam
pelukan Baekhyun.
“Iya, lama
aku tak melihat mereka!!” sahut Baekhyun.
Hari ini
Baekhyun berniat memberi Eunji hadiah kecil, tapi cukup berarti. “Chagiya, apa
kau bawa tissue?”
“Ani!” Eunji
menggelengkan kepalanya.
“Ah, di tas
ku sepertinya ada, tolong ambilkan!” pinta Baekhyun berbalik membelakangi
Eunji.
Eunji pun
membuka tas Baekhyun, di lihatnya bungkusan tissue dan sebuah kotak kecil di
sampingnya. “Baekkie-ah, kotak ini milikmu?” tanya Eunji penasaran..
“Bukan, apa
ada? Siapa yang menaruhnya!” ucap baekhyun bersandiwara.
“Aku curiga
ada yeoja yang memberimu ini!” Eunji menyerahkan kado itu pada Baekhyun yang
terus tersenyum.
“Ah, anio
Chagiya! Ini untukmu, bukalah!” seru Baekhyun mengembalikan kado itu pada
Eunji.
“Jinjja?
Wah, kira-kira isinya apa ya?” pikir Eunji.
Eunji pun
membuka kotak kecil itu dengan pelan, sampai akhirnya sebuah cincin permata
putih begitu cantik ada di depan matanya. “Itu untukmu, apa kau mau bertunangan
dengank?” tanya Baekhyun yang sudah berlutut di bawah Eunji.
“Eoh??”
Eunji speechless, mendengar perkataan Baekhyun tadi.
“Otte, kau
diam saja, apa kau ragu?”
“Ah, ani,
anio! aku bahagia sekali baekkie-ah, rasanya aku ingin menangis karena begitu
bahagia!”
“Andwe, aku
tak ingin melihat air matamu lagi, meski air mata kebahagiaanmu!” kata Baekhyun.
“Ah, aku
merasa yeoja paling bahagia di dunia ini, gomapta chagiya!”
“Sebenarnya
aku ingin langsung menikahi mu, bukan hanya bertunangan!” ungkap Baekhyun
tertawa kecil.
“Benarkah,
aku tak keberatan jika kita langsung menikah!”
“Aku takut,
ada yang mencurimu dariku! Kata Baekhyung.
“Siapa yang
akan mencuriku dari mu, hatiku saja sudah terukir namamu, jadi hanya Byun
Baekhyun yang memilikinya!!”
Mereka pun
saling berpelukan tak lupa Baekhyun memasangkan cincin tersebut di jari manis
Eunji, cincin itu terlihat sangat cantik di jari Eunji.
#Chu.. ~
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar