Whatsup!

Sudah 8 tahun berlalu. . .
Dan ternyata banyak yang telah berubah. Tidak dengan blog ini, masih sama seperti dulu.

Senin, 16 Juni 2014

FF EXO "He's Not Comeback"



He’s Not Comeback!

Author          : Hyera Jung

Cast             : All Tao POV

Genre          : Friendship, etc.

Length         : Oneshoot

Rated          : ?

Note           : Ini ff lanjutan We Lost One! Kalau kasus oppa ku masih berlanjut –maksudnya Kris- mungkin ff ini ada lanjutannya lagi. Dan sorry ya, kalau ceritanya agak lebay gitu ^_^


~Happy Reading~
 


Kalian tahu bukan perasaan ku sekarang bagaimana? Apa kalian membencinya? Apa kalian tak lagi berpihak padanya? Apa kalian tak lagi menyayanginya seperti dulu? pertanyaan itu ingin sekali kutanyakan pada kalian. Kalian, EXO fans.

Ku harap kalian tak membencinya, karena aku masih mencintainya, membenci dirinya sama saja menghancurkan hati ku sendiri. Aku masih berpihak padanya, bahkan rasa sayangku semakin besar padanya, setelah ia pergi.

Setiap waktu aku memikirkan dirinya, apa dia baik-baik saja? Apa dia makan dengan enak? Apa tidurnya nyenyak malam ini? Kris hyung, sampai kapan aku menunggumu untuk kembali lagi bersama kami?

Semua orang berkomentar tentangmu. “Dia tak pantas kembali ke EXO, dia bahkan sama seperti pecundang yang tak bertanggung jawab!”

Kata-kata itu mengiris hatiku. Maaf hyung, jika aku sering berkata kasar tentangmu. Maaf ketika aku harus bilang kalau kau itu penghianat. Aku tak berpikir jernih saat itu, karena kau memang sudah membuat ku kecewa. Yang perlu kau tahu, kekecewaanku padamu tak lebih dari rasa kecewa. Aku tak mampu membenci dirimu walau sedetik pun, hyung. Bogoshipda!”

Aku masih mampu bertahan tanpamu, karena aku masih memiliki keyakinan itu hyung, keyakinan bahwa kau pasti kembali. Tak hanya aku, semua menanti mu.

Kami tak memerlukan kata ‘maaf’ darimu, yang kami butuhkan yaitu dirimu dihadapan kami. aku senang jika kau sekarang menjadi fans kami, selalu menyaksikan kami lewat video streaming kami. Tapi apa itu semua berarti? Tidak, akan lebih berarti jika kau ada diantara kami.

Satu bulan ini, aku tak tidur dengan baik. Karena, kau tak lagi ada disampingku, kau tak lagi menemaniku. Apa kau merasakan apa yang kurasakan hyung?

“Tao, aku sangat mencintaimu, apa kau bisa menunggu ku?” bukankah hyung mengatakan itu padaku?

“Aku juga mencintaimu hyung, aku masih menunggu, aku masih menunggumu,” itulah jawabanku untukmu hyung.

Kami harus unfollowed akun IG mu hyung, tapi diam-diam aku sering kali melihat akun IG mu. Agar aku tahu bagaimana keadaanmu sekarang, apa wajah hyung semakin tirus atau tidak. berita tentangmu terus bermunculan, kami harus bagaimana menanggapi itu semua?

Semua member mengerti perasaan ku saat ini, tapi kaulah yang paling mengerti. Kau yang paling mengerti diriku, hyung. Tak ada yang bisa menggantikan dirimu, sekalipun itu Sehun yang juga dekat denganku.

.

.

.

.

Aku mencoba menghela napasku berulang kali, ku pandangi layar ponselku yang tak kunjung berbunyi. Aku menunggu telpon darinya, dari hyung kesayangannya itu. “Jika hari ini hyung tak menghubungi ku, aku tak akan lagi peduli padanya!” gumamku kesal sembari membanting ponselku yang sejak tadi menyita perhatianku.

Aku tertunduk lesu diatas sofa, semua member sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Sehun… dia sibuk bermesraan bersama Luhan hyung. Lay? Ia sibuk bermain gitar bersama Chanyeol. Ponsel yang baru saja ku banting itu masih menyita perhatianku. Tiba-tiba ponsel itu pun berbunyi, dengan lagu overdose sebagai ringtone nya.

“Wah, hyung… akhirnya kau menelponku juga!” ucapku buru-buru meraih ponsel yang sudah ada diatas lantai itu.

“Hallo, hyung!” jeritku kesenangan.

“Tao, apa kabar?” tanya hyung, suaranya terdengar jelas ia sedang tak baik.

“Mm, aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu hyung? Aku senang akhirnya bisa mendengar suaramu,” timpalku merasa amazing.

“Aku baik-baik saja, rasanya aku ingin menangis karena bisa mendengar suaramu tapi aku tak bisa melihat wajahmu Tao, aku ingin melihatmu,” tak biasanya hyungku itu berkata seperti ini.

“Andwe hyung, uljima! Kau ingin melihatku? Bagaimana dengan video call?” saranku.

“Video call? Mm, aku tak sanggup Tao. aku benar-benar merindukanmu!”

“Kalau begitu, cepatlah kembali hyung. Aku lebih merindukanmu,” seandainya hyung melihatku, pasti dia akan mengomeli ku karena kini aku tak bisa membendung air mataku yang sudah membanjiri wajah ku ini.

Belum hyung menjawab, tiba-tiba Chanyeol datang dan merampas ponselku dari tanganku. “Ya, kembalikan!” teriakku.

“Kris hyung, ini Chanyeol,” kata namja tinggi nan menyebalkan itu.

“Ah, arrasseo. Apa kau baik-baik saja?” suara Kris masih terdengar hingga ketelingaku.

“Tentu saja aku sangat sehat, makanku semakin banyak akhir-akhir ini,” gumam namja manis bersuara berat itu. “Chanyeol hyung… kembalikan ponselku, aku masih ingin berbicara dengan Kris hyung!” bentakku.

“Baguslah kalau begitu, aku tak perlu mengkhawatirkan kalian semua,” mendengar suara Kris hyung mengucapkan hal itu, aku semakin sedih. “Kau lah yang kami khawatirkan hyung!” teriakku.

“Nde, Tao benar, kami yang seharusnya khawatir dengan keadaan hyung saat ini,” namja itu semakin menjadi. “Chanyeol hyung!” panggilku.

“Suara Tao terdengar hingga ketelingaku, apa kau mengganggunya lagi? Aku sedang tak ada disampingnya, jadi jangan mencoba untuk mengganggunya Chanyeol!” suara hyung ketika marah memang sangat tegas, dia membelaku.

“Arrasseo hyung, cepatlah kembali!” ucap Chanyeol, itu kalimat terakhir yang ia ucapkan untuk Kris hyung sebelum ia mengembalikan ponselku.

“Hyung, kapan kau kembali?” aku masih mencoba bertanya akan hal itu padanya.

Dia hanya diam, butuh beberapa menit untuknya hingga akhirnya ia menjawab pertanyaanku. “Tidak untuk sekarang Tao, keadaannya masih kacau. Apa kau masih bisa bertahan menungguku?”

“Entahlah, aku tak yakin. Tapi, aku akan terus mencoba untuk menunggumu.”

“Gomawo Tao, aku semakin mencintaimu. Tetaplah jaga kesehatanmu, tidurlah dengan nyenyak jangan terus memikirkanku!”

“Hyung terlalu percaya diri, apa kau memikirkanmu? Hehehe, hyung juga harus menjaga kesehatan hyung. Apapun hasilnya nanti, aku akan menerimanya. Hyung harus tahu, aku selalu mencintai hyung sampai kapanpun!”

“Mm, arrasseoyo! Gomawo Tao, aku juga selalu mencintaimu,” ucapnya, sebelum telpon kami terputus.

Aku cukup senang mendengar hyung baik-baik saja. Tapi, kapan ia kembali? Aku kembali tenang, dan mencoba santai. Merebahkan tubuhku di atas sofa yang empuk ini. “Apa tadi itu Kris hyung?” tanya Sehun yang tiba-tiba datang dan duduk disampingku.

“Nde, waeyo?”

“Kapan ia kembali? Bulan depan?”

“Entahlah, jangan tanya hal itu padaku, cobalah tanya pada pimpinan. Pergilah, jangan mengganggu ku. dasar cadel,” ledekku agar dia meninggalkanku sendiri.

“Mwo? Cadel? Baiklah kalau begitu, jangan lagi bicara pada orang cadel sepertiku,” gumam Sehun meninggalkanku menyimpan kekesalannya.

“Mianhae, Sehunnie… aku hanya ingin sendiri untuk saat ini.”

Aku menarik napas dalam dan mengehembuskannya. Kulakukan berulang kali agar membuatku tenang, itu cara yang paling ampuh membuatku merasa lebih baik.

“Hyung, aku percaya padamu, jadi tolong jangan menghancurkan kepercayaanku padamu!” gumamku tak lama, sambil mendengarkan lagu-lagu kami.


“Hyung… jeongmal bogoshipda! Palli dorawa!” ucapku, merekam suaraku dan mengirimkannya pada Kris hyung.

Biarlah aku tetap menunggunya, yang hingga sekarang belum juga kembali. Aku hanya berharap masalah ini cepat selesai, dan ia memutuskan untuk kembali bersama kami. tidak untuk membuat kehebohan dengan memisahkan diri dari kami. jika itu benar-benar terjadi, aku janji aku tak akan pernah lagi menyebut namanya di hadapan member lain. “Jadi hyung, cepatlah kembali. Kau tak mau kan aku membencimu hanya karena ini?” benakku sambil menyunggingkan bibir atasku.

-END-

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar