He’s Not Comeback!
Author :
Hyera Jung
Cast :
All Tao POV
Genre :
Friendship, etc.
Length :
Oneshoot
Rated :
?
Note : Ini ff lanjutan We Lost One!
Kalau kasus oppa ku masih berlanjut –maksudnya Kris- mungkin ff ini ada
lanjutannya lagi. Dan sorry ya, kalau ceritanya agak lebay gitu ^_^
~Happy Reading~
Kalian tahu bukan perasaan ku sekarang
bagaimana? Apa kalian membencinya? Apa kalian tak lagi berpihak padanya? Apa
kalian tak lagi menyayanginya seperti dulu? pertanyaan itu ingin sekali
kutanyakan pada kalian. Kalian, EXO fans.
Ku harap kalian tak membencinya, karena aku
masih mencintainya, membenci dirinya sama saja menghancurkan hati ku sendiri.
Aku masih berpihak padanya, bahkan rasa sayangku semakin besar padanya, setelah
ia pergi.
Setiap waktu aku memikirkan dirinya, apa
dia baik-baik saja? Apa dia makan dengan enak? Apa tidurnya nyenyak malam ini?
Kris hyung, sampai kapan aku menunggumu untuk kembali lagi bersama kami?
Semua orang berkomentar tentangmu. “Dia tak
pantas kembali ke EXO, dia bahkan sama seperti pecundang yang tak bertanggung
jawab!”
Kata-kata itu mengiris hatiku. “Maaf hyung, jika aku sering berkata
kasar tentangmu. Maaf ketika aku harus bilang kalau kau itu penghianat. Aku tak
berpikir jernih saat itu, karena kau memang sudah membuat ku kecewa. Yang perlu
kau tahu, kekecewaanku padamu tak lebih dari rasa kecewa. Aku tak mampu
membenci dirimu walau sedetik pun, hyung. Bogoshipda!”
Aku masih mampu bertahan tanpamu, karena
aku masih memiliki keyakinan itu hyung, keyakinan bahwa kau pasti kembali. Tak
hanya aku, semua menanti mu.
Kami tak memerlukan kata ‘maaf’ darimu,
yang kami butuhkan yaitu dirimu dihadapan kami. aku senang jika kau sekarang
menjadi fans kami, selalu menyaksikan kami lewat video streaming kami. Tapi apa
itu semua berarti? Tidak, akan lebih berarti jika kau ada diantara kami.
Satu bulan ini, aku tak tidur dengan baik.
Karena, kau tak lagi ada disampingku, kau tak lagi menemaniku. Apa kau
merasakan apa yang kurasakan hyung?
“Tao, aku sangat mencintaimu, apa kau bisa
menunggu ku?” bukankah hyung mengatakan itu padaku?
“Aku juga mencintaimu hyung, aku masih
menunggu, aku masih menunggumu,” itulah jawabanku untukmu hyung.
Kami harus unfollowed akun IG mu hyung,
tapi diam-diam aku sering kali melihat akun IG mu. Agar aku tahu bagaimana
keadaanmu sekarang, apa wajah hyung semakin tirus atau tidak. berita tentangmu
terus bermunculan, kami harus bagaimana menanggapi itu semua?
Semua member mengerti perasaan ku saat ini,
tapi kaulah yang paling mengerti. Kau yang paling mengerti diriku, hyung. Tak
ada yang bisa menggantikan dirimu, sekalipun itu Sehun yang juga dekat
denganku.
.
.
.
.
Aku mencoba menghela napasku berulang kali,
ku pandangi layar ponselku yang tak kunjung berbunyi. Aku menunggu telpon
darinya, dari hyung kesayangannya itu. “Jika hari ini hyung tak menghubungi ku,
aku tak akan lagi peduli padanya!” gumamku kesal sembari membanting ponselku
yang sejak tadi menyita perhatianku.
Aku tertunduk lesu diatas sofa, semua
member sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Sehun… dia sibuk bermesraan
bersama Luhan hyung. Lay? Ia sibuk bermain gitar bersama Chanyeol. Ponsel yang
baru saja ku banting itu masih menyita perhatianku. Tiba-tiba ponsel itu pun
berbunyi, dengan lagu overdose sebagai ringtone nya.
“Wah, hyung… akhirnya kau menelponku juga!”
ucapku buru-buru meraih ponsel yang sudah ada diatas lantai itu.
“Hallo, hyung!” jeritku kesenangan.
“Tao, apa kabar?” tanya hyung, suaranya
terdengar jelas ia sedang tak baik.
“Mm, aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu
hyung? Aku senang akhirnya bisa mendengar suaramu,” timpalku merasa amazing.
“Aku baik-baik saja, rasanya aku ingin
menangis karena bisa mendengar suaramu tapi aku tak bisa melihat wajahmu Tao,
aku ingin melihatmu,” tak biasanya hyungku itu berkata seperti ini.
“Andwe hyung, uljima! Kau ingin melihatku?
Bagaimana dengan video call?” saranku.
“Video call? Mm, aku tak sanggup Tao. aku
benar-benar merindukanmu!”
“Kalau begitu, cepatlah kembali hyung. Aku
lebih merindukanmu,” seandainya hyung melihatku, pasti dia akan mengomeli ku
karena kini aku tak bisa membendung air mataku yang sudah membanjiri wajah ku
ini.
Belum hyung menjawab, tiba-tiba Chanyeol
datang dan merampas ponselku dari tanganku. “Ya, kembalikan!” teriakku.
“Kris hyung, ini Chanyeol,” kata namja
tinggi nan menyebalkan itu.
“Ah, arrasseo. Apa kau baik-baik saja?”
suara Kris masih terdengar hingga ketelingaku.
“Tentu saja aku sangat sehat, makanku
semakin banyak akhir-akhir ini,” gumam namja manis bersuara berat itu.
“Chanyeol hyung… kembalikan ponselku, aku masih ingin berbicara dengan Kris
hyung!” bentakku.
“Baguslah kalau begitu, aku tak perlu
mengkhawatirkan kalian semua,” mendengar suara Kris hyung mengucapkan hal itu,
aku semakin sedih. “Kau lah yang kami khawatirkan hyung!” teriakku.
“Nde, Tao benar, kami yang seharusnya
khawatir dengan keadaan hyung saat ini,” namja itu semakin menjadi. “Chanyeol
hyung!” panggilku.
“Suara Tao terdengar hingga ketelingaku,
apa kau mengganggunya lagi? Aku sedang tak ada disampingnya, jadi jangan
mencoba untuk mengganggunya Chanyeol!” suara hyung ketika marah memang sangat
tegas, dia membelaku.
“Arrasseo hyung, cepatlah kembali!” ucap
Chanyeol, itu kalimat terakhir yang ia ucapkan untuk Kris hyung sebelum ia
mengembalikan ponselku.
“Hyung, kapan kau kembali?” aku masih
mencoba bertanya akan hal itu padanya.
Dia hanya diam, butuh beberapa menit
untuknya hingga akhirnya ia menjawab pertanyaanku. “Tidak untuk sekarang Tao,
keadaannya masih kacau. Apa kau masih bisa bertahan menungguku?”
“Entahlah, aku tak yakin. Tapi, aku akan
terus mencoba untuk menunggumu.”
“Gomawo Tao, aku semakin mencintaimu.
Tetaplah jaga kesehatanmu, tidurlah dengan nyenyak jangan terus memikirkanku!”
“Hyung terlalu percaya diri, apa kau
memikirkanmu? Hehehe, hyung juga harus menjaga kesehatan hyung. Apapun hasilnya
nanti, aku akan menerimanya. Hyung harus tahu, aku selalu mencintai hyung
sampai kapanpun!”
“Mm, arrasseoyo! Gomawo Tao, aku juga
selalu mencintaimu,” ucapnya, sebelum telpon kami terputus.
Aku cukup senang mendengar hyung baik-baik
saja. Tapi, kapan ia kembali? Aku kembali tenang, dan mencoba santai.
Merebahkan tubuhku di atas sofa yang empuk ini. “Apa tadi itu Kris hyung?”
tanya Sehun yang tiba-tiba datang dan duduk disampingku.
“Nde, waeyo?”
“Kapan ia kembali? Bulan depan?”
“Entahlah, jangan tanya hal itu padaku,
cobalah tanya pada pimpinan. Pergilah, jangan mengganggu ku. dasar cadel,”
ledekku agar dia meninggalkanku sendiri.
“Mwo? Cadel? Baiklah kalau begitu, jangan
lagi bicara pada orang cadel sepertiku,” gumam Sehun meninggalkanku menyimpan
kekesalannya.
“Mianhae, Sehunnie… aku hanya ingin sendiri
untuk saat ini.”
Aku menarik napas dalam dan
mengehembuskannya. Kulakukan berulang kali agar membuatku tenang, itu cara yang
paling ampuh membuatku merasa lebih baik.
“Hyung, aku percaya padamu, jadi tolong
jangan menghancurkan kepercayaanku padamu!” gumamku tak lama, sambil
mendengarkan lagu-lagu kami.
“Hyung… jeongmal bogoshipda! Palli dorawa!”
ucapku, merekam suaraku dan mengirimkannya pada Kris hyung.
Biarlah aku tetap menunggunya, yang hingga
sekarang belum juga kembali. Aku hanya berharap masalah ini cepat selesai, dan
ia memutuskan untuk kembali bersama kami. tidak untuk membuat kehebohan dengan
memisahkan diri dari kami. jika itu benar-benar terjadi, aku janji aku tak akan
pernah lagi menyebut namanya di hadapan member lain. “Jadi hyung, cepatlah kembali. Kau tak mau kan aku membencimu hanya
karena ini?” benakku sambil menyunggingkan bibir atasku.
-END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar