Author :
Hyera Jung
Genre :
Romance, friendship, sad, etc.
Cast :
Sehun, Chanyeol, Jungkook, Jang Hye Rim, Nam Gyu Ri.
Rated :
PG 15+
Length : Oneshoot
Annyeong!!^^
Aku
ngebuat cerita ini hasil dari pikiranku selama berhari-hari, melewatkan
beberapa malam, dan memerlukan waktu yang tak sebentar. Jadi, dilarang keras
untuk mengopas, ya bisa di bilang di larang keras untuk menjadi seorang
PLAGIAT!
Buatlah
cerita sesuatu dengan kreasi kalian, arajji!!
~Happy Reading~
The
cast POV
Cinta bertepuk
sebelah tangan, itulah yang selama ini aku rasakan.Menduduki usia yang ke 20 tahun, seharusnya aku sudah
memiliki beberapa pengalaman dalam bercinta. Tapi, nasibku jauh berbeda dari
apa yang ku bayangkan. Memiliki hyung dan sahabat yang lebih beruntung
dariku.Sehun, begitulah orang-orang memanggilku, sedangkan hyungku bernama
Chanyeol dan Jungkook sahabatku.
Sebenarnya aku
sendiri bingung, aku tak kalah tampan dari kedua namja itu, bahkan dalam
kecerdasan dan akademik pun aku masih bisa di perhitungkan.Hanya saja
keberuntungan sepertinya belum ada di pihakku.Saat sendiri, kadang aku
berpikir, “Apa aku terkena kutukan oleh
seseorang hingga kehidupanku begitu pahit seperti ini?”
Hidup yang terus di
bayang-bayangin oleh hyungku. Hidup tanpa kekasih di usia seperti ini terasa
seperti kesialan. Mungkinkah, jika kelak aku menjadi seorang artis aku tak akan
merasakan ini, banyak artis di usia 30 tahun pun belum memiliki kekasih. Ahk,
sepertinya sekarang impian ku menjadi seorang artis.
“Ya, Sehun-ah!”
panggil Jungkook membuat bayangan-bayangan pahit sirna begitu saja.
“Mwo?”Sahutku pelan
padanya.
“Apa yang kau lakukan disini?” anak ini seperti
tak tahu aku saja.
“Meratapi nasib,
kau,bukannya kau ada janji bertemu dengan Gyu Ri, apa kau lupa?” aku kadang
berpikir Jungkook lebih memilih bersama ku dari pada bersama kekasih nya itu,
Nam Gyu Ri.
“Ah, itu… kita
memang akan bertemu, masih ada waktu 15 menit. Jadi, aku menemui mu dulu!” kata
jungkook sembari memandang arloji di lengannya.
Aku masih
memandangi jalan yang di penuhi dedaunan kering yang berguguran, musim semi
segera berakhir.Aku hanya terus terdiam, begitulah kepribadianku, tak banyak
bicara.Sampai akhirnya Jungkook pun pergi meninggalkanku dan menemui yeoja itu.
Tak lama dia pergi,
aku berdiri dari tempat aku duduk.Aku mulai melangkah pergi menuju
pemberhentian bus pertama, sembari terus menghitung langkah-langkah yang ku
lalui. Aku pun berhenti tepat di depan seorang yeoja yang membawa banyak barang
belanjaan. Karena memiliki hati suci seputih salju, aku pun berinisiatif
membantunya.Ku raih barang belanjaannya dan berdiri tepat di sampingnya.
“Mian, aku tak
apa!” ucap yeoja itu berniat meraih barang belanjaannya kembali.
“Gwaenchanha, aku
hanya ingin membantu!” jawabku.
“Eoh?Baiklah,
kamsahabnida!” ucapnya lagi.
Bus yang kami
tunggu pun datang, awalnya aku tak berniat untuk naik bus, karena sebenarnya
arah nya berlawanan dengan arah menuju rumahku.Entah mengapa, aku ingin
membantu yeoja ini.Tak lama bus berhenti di tempat pemberhentian kedua, aku pun
turun.“Kamsahabnida, mianhae merepotkanmu!” ucap yeoja itu padaku sambil
menundukkan kepalanya, bus nya pun jalan kembali, yeoja itu masih tersenyum
melihatku hingga bus itu pun menghilang dari pandanganku.
>>
Author POV
Sehun berbaring di
sofa ruang tengah, sambil menonton tv. Entah apa yang dipikirkannya, dia terus
tersenyum, pandangannya bukan ke layar tv tetapi kearah langit-langit atap
rumah.
“Yaa, apa kau
sedang berpikir mesum?”Chanyeol menghancurkan lamunannya mengenai yeoja tadi
yang wajahnya masih terbayang-bayang di ingatan Sehun.
“Mwo?Mesum?Yaa,
hyung… apa kau tak tahu aku ini masih polos, aku tak mengerti hal yang begitu!”
Chanyeol tertawa
geli mendengar perkataan Sehun barusan, “Polos?Aku tak yakin mengenai hal itu.”
“Terserah hyung
saja, mau bilang apa!” Sehun mulai ngambek.
“Nde, Ara, arra!
Mian, aku hanya bergurau.Kalau begitu apa yang sedang kau pikirkan?”
“Bukan
apa-apa!”Sehun buru-buru bangun dari tidurnya dan duduk merapat di samping
hyung nya itu.“Hyung, kapan kau akan membawa Hye rim noona ke rumah?”
Chanyeol tersenyum
tipis, “Aniarra, mungkin secepatnya!Waeyo?”
“Anio, aku hanya
penasaran!”
“Baiklah, aku akan
kekamarku, beristirahatlah!Bukannya kau lelah?”
“Nde, gomawo!”Sehun
pun masuk kedalam kamarnya, begitu juga dengan Chanyeol.
Keesokan paginya,
pagi ini terlihat seperti pagi biasanya.Langit begitu cerah, tapi tetap saja
Sehun masih merasakan dinginnya udara Seoul. “Sehun-ah..” panggil seorang namja
dari kejauhan, mendekat kearah sehun yang berjalan menuju gerbang pintu masuk Hanlim
Arts University.
“Jungkook, kau baru
datang?” tanya Sehun pada Jungkook dengan napasnya yang sudah tak beraturan
itu.
“Ne, aku habis
mengantar Gyu Ri ke sekolahnya!”
“Aku sedikit
bersyukur tak memiliki kekasih, jadi aku tak harus serepot dirimu yang harus
mengantar dan menjemput Gyu Ri setiap hari!”
“Ini menyenangkan,
cobalah!” ajak Jungkook tersenyum.
Sehun menarik
napas, “Kaseyo!Kaha!”
…
…
Chanyeol POV
Sore ini aku berencana
membawa Hye Rim kerumah, aku ingin memperkenalkan dia pada Sehun. Aku berharap
Sehun akan menyukainya, dan menerimanya menjadi noona nya.
“Hye Rim-ah..”
panggil Chanyeol.
“Eoh?Mwo?”Hye Rim
menghentikan langkahnya.
“Hari ini kau ikut
bersamaku ya, kerumah! Aku ingin memperkenalkan kau pada adikku.”
“Sehun?”tanya Hye
Rim singkat.
Chanyeol mengangguk
mengiyakan perkataan Hye rim.“Baiklah, hari ini aku bisa. Apa aku harus membawa
sesuatu?” tanya nya lagi.
“Terserah kau
saja!” kata Chanyeol, sembari merangkul Hye rim berjalan beriringan ke arah
parkiran.
Sehun POV
Sore ini aku akan
keluar untuk bersepeda, ini sudah sering ku lakukan, bahkan hampir setiap hari.
Ku raih mantel dan topi ku di atas ranjang.
“Eomma, aku akan
keluar untuk bersepeda!” teriakku pada eomma yang berada di dapur. Eomma hanya
mergumam didalam sana, aku tak bisa mendengarnya dengan baik.
Aku segera pergi,
karena hari ini Jungkook akan ikut dan membawa Gyu ri bersama kami. dengan
cepat ku kayuh sepeda ini selaju mungkin. Jalan raya terlihat tak seramai
biasanya.
“Sehun-ah!” panggil
Jungkook dari kejauhan di depan salah satu toko di seberang jalan.
Aku pun menghampiri
mereka, “Gyu ri, lama tak bertemu!” sapaku.
“Ye, kau semakin
tampan saja!” gumam nya, aku hanya tersenyum tipis.
“Aku jauh lebih tampan
darinya!” cetus Jungkook tak terima.
“Arrasseo!” jawab
Gyu ri.
Kami mulai
bersepeda, mengelilingi setiap komplek.Ini tak pernah membosankan bahkan ini
sangat menyenangkan.Sesekali kami beristirahat, dan mulai berbincang. Aku tak
begitu akrab dengan Gyu ri, karena aku tak begitu suka jika jungkook
bersamanya.
“Kapan kau akan
memiliki kekasih?” tanya Jungkook padaku.
“Eoh? Aku belum
tahu, jangan bicarakan hal itu! itu membuatku pusing!” kataku sambil memegangi
kepalaku dengan kedua tanganku menandakan kepala ku sedikit pusing karena dia
mulai mengungkit hal itu.
“Waeyo?Apa kau
ingin ku kenalkan dengan temanku, banyak yang cantik dan cocok untukmu!” Gyu ri
mencoba menawarkan bantuan padaku, “Gomawo,
aku tak harus melakukan itu kan, untuk mendapatkan kekasih?”
“Tak perlu, aku
sudah memilih seseorang yang akan kudekati!” gumamku dengan wajah tak
bersahabat.
“Ya, apa kau
marah?Kami hanya bergurau, sehun-ah!” ucap Jungkook.
“Ani, aku tak
marah!” katakupadanya
Aku pun memandangi
arlojiku, ahk hari semakin sore, ku raih sepedaku berniat pulang, “Jungkookie,
aku pulang duluan ya!”
“Hm, baiklah,
sampai jumpa!” kata Jungkook melambaikan tangannya kepadaku.
“Aku tak kuat berlama-lama denganmu, ketika ada yeoja itu
bersama mu!” benakku,
merasa kesal. Kalau saja Gyu ri tak ikut bersama kami, mungkin aku akan
berlama-lama.
Ku kayuh terus
sepeda ini, jalan kerumah ku pun semakin dekat.Yeoja itu, aku masih
memikirkannya. Aku tak tahu pastinama yeoja itu siapa, yang ku tahu dia benar-benar
cantik. Ketika sampai di depan rumah, kupandangi betul-betul, ya sepertinya di
rumah ada tamu. “Mungkin kekasih hyung yang datang,” pikirku.
Aku tak masuk
kedalam, aku masih di luar, untuk berolahraga meregangkan otot-otot badanku.Tak
ada niatan untuk masuk dan menjadi nyamuk di antara mereka. Aku memang masih
penasaran seperti apa pacar hyung ku itu, tapi saat ini mood ku sedang jelek.
Aku masih menunggu
di luar, tapi hye rim noona tak kunjung keluar, udara di luar sini pun sangat
dingin. Akhirnya aku masuk… “Sehun-ah, kau lama sekali!” gumam hyung ku,
Chanyeol.
Aku pun berbalik ke
arahnya, “Mianhae hyung!” betapa terkejut nya aku melihat yeoja yang sedang
berdiri di samping hyung ku itu.
“Ahk, kau bukannya
yang kemarin menolong ku?” kata yeoja itu, yang ternyata Hye rim noona.
“Nde, aku tak
menyangka noona adalah pacar hyung!” sahut ku, aku merasa kecewa.Karena dia
adalah pacar hyung ku, kenapa harus dia?
“Bagaimana, dia
cantik kan?” kata hyung ku bangga.
“Nde, Hye rim noona
sangat cantik, pantas saja hyung benar-benar menggilainya!” gumam ku, Hye rim
noona kelihatan malu.
“Wah, aku
senang.Ternyata adik Chanyeol itu kau, Sehun!” ucap Hye rim noona padaku.“Tapi, aku tak sesenang dirimu noona…”
“Nde, aku juga
merasa seperti itu.akan sangat menyenangkan jika memiliki kakak ipar seperti
noona,” gumamku kembali memuji noona, aigo aku telah berbohong.
Ku pegangi tengkuk
leherku, “Aigo, hyung aku begitu lelah. Aku akan beristirahat, noona calon adik
ipar mu ini akan beristirahat dulu ya!” kata-kata itu… seakan aku menjadi
serigala berbulu domba, bahkan seperti ular berkepala dua.
Noona tertawa
kecil, dan mengangguk.Aku segera pergi, meninggalkan mereka berdua.Ku jatuhkan
tubuhku di atas kasur empuk itu.aku benar-benar lelah, tak hanya tubuh ini tapi
hati ini juga ikut lelah. Benar-benar sial, mencintai seseorang yang ternyata
adalah pacar hyung ku sendiri.Apa yang ada di pikiranku saat ini hanyalah
kekecewaan. Hingga akhirnya aku
terlelap.
Tepat pukul 8
malam, aku terbangun karena ponsel ku yang terus berdering.Kepandangi layar
ponsel itu, ternyata Jongkook.Aku berlari keluar dan meraih sepedaku.Aku
kembali mengayuh sepeda itu.aku berlari keatap kampus dengan kecepatan normal,
kampus ini kelihatan menyeramkan ketika malam. Ruangan-ruangan begitu gelap,
gelap gulita.Tapi aku tak takut, sudah sering aku naik turun di kampus ini pada
malam hari.
Dengan emosi yang
telah ku tahan di hati ini, aku berteriak.Diatas atap itu, karena dengan begitu
aku bisa merasa tenang.
“Noona, naega
saranghae…!” teriakku dengan suara lantang.
“Noona, nan
gwaenchanha. Gwaenchanha…”
“Noona, aku senang
kau bersama hyung ku!”
“Noona, biarkan aku
terus menyimpa perasaan ini sampai noona dan hyung menikah, eoh?Tak apa bukan?”
Aku terus
berteriak, hingga akhirnya Jongkook datang.“Ya, Baboya… apa yang kau
lakukan?Apa kau sudah gila?”
Aku terus mendesah
dan terus menghela napasku. “Aku sudah tak apa, semuanya telah baik Jongkook!”
“Apa yang ku lewatkan?”Jongkook
terlihat bingung dengan jawabanku.
“Tak ada yang kau
lewatkan, taka da yang terjadi. Tak terjadi apa-apa Jongkook! Aku sudha lebih
baik.Kajja, kita pulang!”
Aku melangkah
mendekatinya dan merangkulnya.Kami pun segera pulang dan melewati ruang-ruang
itu lagi, ruang gelap itu.jongkook begitu penakut, dia terus memeluk pinggang
ku. dan aku pun telah terbiasa dengan ini, Jongkook sahabat ku itu memang
penakut ^^.
-END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar