Whatsup!

Sudah 8 tahun berlalu. . .
Dan ternyata banyak yang telah berubah. Tidak dengan blog ini, masih sama seperti dulu.

Kamis, 05 Juni 2014

FF EXO "Noona, I Love You!"



“Noona, I Love You!”


Author            : Hyera Jung

Genre              : Romance, friendship, sad, etc.

Cast                : Sehun, Chanyeol, Jungkook, Jang Hye Rim, Nam Gyu Ri.

Rated              : PG 15+

Length             : Oneshoot


            Annyeong!!^^

     Aku ngebuat cerita ini hasil dari pikiranku selama berhari-hari, melewatkan beberapa malam, dan memerlukan waktu yang tak sebentar. Jadi, dilarang keras untuk mengopas, ya bisa di bilang di larang keras untuk menjadi seorang PLAGIAT! 

   Buatlah cerita sesuatu dengan kreasi kalian, arajji!! 

~Happy Reading~


            The cast POV

Cinta bertepuk sebelah tangan, itulah yang selama ini aku rasakan.Menduduki  usia yang ke 20 tahun, seharusnya aku sudah memiliki beberapa pengalaman dalam bercinta. Tapi, nasibku jauh berbeda dari apa yang ku bayangkan. Memiliki hyung dan sahabat yang lebih beruntung dariku.Sehun, begitulah orang-orang memanggilku, sedangkan hyungku bernama Chanyeol dan Jungkook sahabatku.

Sebenarnya aku sendiri bingung, aku tak kalah tampan dari kedua namja itu, bahkan dalam kecerdasan dan akademik pun aku masih bisa di perhitungkan.Hanya saja keberuntungan sepertinya belum ada di pihakku.Saat sendiri, kadang aku berpikir, “Apa aku terkena kutukan oleh seseorang hingga kehidupanku begitu pahit seperti ini?”

Hidup yang terus di bayang-bayangin oleh hyungku. Hidup tanpa kekasih di usia seperti ini terasa seperti kesialan. Mungkinkah, jika kelak aku menjadi seorang artis aku tak akan merasakan ini, banyak artis di usia 30 tahun pun belum memiliki kekasih. Ahk, sepertinya sekarang impian ku menjadi seorang artis.

“Ya, Sehun-ah!” panggil Jungkook membuat bayangan-bayangan pahit sirna begitu saja.

“Mwo?”Sahutku pelan padanya.

“Apa  yang kau lakukan disini?” anak ini seperti tak tahu aku saja.

“Meratapi nasib, kau,bukannya kau ada janji bertemu dengan Gyu Ri, apa kau lupa?” aku kadang berpikir Jungkook lebih memilih bersama ku dari pada bersama kekasih nya itu, Nam Gyu Ri.

“Ah, itu… kita memang akan bertemu, masih ada waktu 15 menit. Jadi, aku menemui mu dulu!” kata jungkook sembari memandang arloji di lengannya.

Aku masih memandangi jalan yang di penuhi dedaunan kering yang berguguran, musim semi segera berakhir.Aku hanya terus terdiam, begitulah kepribadianku, tak banyak bicara.Sampai akhirnya Jungkook pun pergi meninggalkanku dan menemui yeoja itu.

Tak lama dia pergi, aku berdiri dari tempat aku duduk.Aku mulai melangkah pergi menuju pemberhentian bus pertama, sembari terus menghitung langkah-langkah yang ku lalui. Aku pun berhenti tepat di depan seorang yeoja yang membawa banyak barang belanjaan. Karena memiliki hati suci seputih salju, aku pun berinisiatif membantunya.Ku raih barang belanjaannya dan berdiri tepat di sampingnya.

“Mian, aku tak apa!” ucap yeoja itu berniat meraih barang belanjaannya kembali.

“Gwaenchanha, aku hanya ingin membantu!” jawabku.

“Eoh?Baiklah, kamsahabnida!” ucapnya lagi.

Bus yang kami tunggu pun datang, awalnya aku tak berniat untuk naik bus, karena sebenarnya arah nya berlawanan dengan arah menuju rumahku.Entah mengapa, aku ingin membantu yeoja ini.Tak lama bus berhenti di tempat pemberhentian kedua, aku pun turun.“Kamsahabnida, mianhae merepotkanmu!” ucap yeoja itu padaku sambil menundukkan kepalanya, bus nya pun jalan kembali, yeoja itu masih tersenyum melihatku hingga bus itu pun menghilang dari pandanganku.

>> 

Author POV

Sehun berbaring di sofa ruang tengah, sambil menonton tv. Entah apa yang dipikirkannya, dia terus tersenyum, pandangannya bukan ke layar tv tetapi kearah langit-langit atap rumah.

“Yaa, apa kau sedang berpikir mesum?”Chanyeol menghancurkan lamunannya mengenai yeoja tadi yang wajahnya masih terbayang-bayang di ingatan Sehun.

“Mwo?Mesum?Yaa, hyung… apa kau tak tahu aku ini masih polos, aku tak mengerti hal yang begitu!”

Chanyeol tertawa geli mendengar perkataan Sehun barusan, “Polos?Aku tak yakin mengenai hal itu.”

“Terserah hyung saja, mau bilang apa!” Sehun mulai ngambek.

“Nde, Ara, arra! Mian, aku hanya bergurau.Kalau begitu apa yang sedang kau pikirkan?”

“Bukan apa-apa!”Sehun buru-buru bangun dari tidurnya dan duduk merapat di samping hyung nya itu.“Hyung, kapan kau akan membawa Hye rim noona ke rumah?”

Chanyeol tersenyum tipis, “Aniarra, mungkin secepatnya!Waeyo?”

“Anio, aku hanya penasaran!”

“Baiklah, aku akan kekamarku, beristirahatlah!Bukannya kau lelah?”

“Nde, gomawo!”Sehun pun masuk kedalam kamarnya, begitu juga dengan Chanyeol.

Keesokan paginya, pagi ini terlihat seperti pagi biasanya.Langit begitu cerah, tapi tetap saja Sehun masih merasakan dinginnya udara Seoul. “Sehun-ah..” panggil seorang namja dari kejauhan, mendekat kearah sehun yang berjalan menuju gerbang pintu masuk Hanlim Arts University.

“Jungkook, kau baru datang?” tanya Sehun pada Jungkook dengan napasnya yang sudah tak beraturan itu.

“Ne, aku habis mengantar Gyu Ri ke sekolahnya!”

“Aku sedikit bersyukur tak memiliki kekasih, jadi aku tak harus serepot dirimu yang harus mengantar dan menjemput Gyu Ri setiap hari!”

“Ini menyenangkan, cobalah!” ajak Jungkook tersenyum.

Sehun menarik napas, “Kaseyo!Kaha!”



Chanyeol POV

Sore ini aku berencana membawa Hye Rim kerumah, aku ingin memperkenalkan dia pada Sehun. Aku berharap Sehun akan menyukainya, dan menerimanya menjadi noona nya.

“Hye Rim-ah..” panggil Chanyeol.

“Eoh?Mwo?”Hye Rim menghentikan langkahnya.

“Hari ini kau ikut bersamaku ya, kerumah! Aku ingin memperkenalkan kau pada adikku.”

“Sehun?”tanya Hye Rim singkat.

Chanyeol mengangguk mengiyakan perkataan Hye rim.“Baiklah, hari ini aku bisa. Apa aku harus membawa sesuatu?” tanya nya lagi.

“Terserah kau saja!” kata Chanyeol, sembari merangkul Hye rim berjalan beriringan ke arah parkiran.

Sehun POV

Sore ini aku akan keluar untuk bersepeda, ini sudah sering ku lakukan, bahkan hampir setiap hari. Ku raih mantel dan topi ku di atas ranjang.

“Eomma, aku akan keluar untuk bersepeda!” teriakku pada eomma yang berada di dapur. Eomma hanya mergumam didalam sana, aku tak bisa mendengarnya dengan baik.

Aku segera pergi, karena hari ini Jungkook akan ikut dan membawa Gyu ri bersama kami. dengan cepat ku kayuh sepeda ini selaju mungkin. Jalan raya terlihat tak seramai biasanya.

“Sehun-ah!” panggil Jungkook dari kejauhan di depan salah satu toko di seberang jalan.

Aku pun menghampiri mereka, “Gyu ri, lama tak bertemu!” sapaku.

“Ye, kau semakin tampan saja!” gumam nya, aku hanya tersenyum tipis.

“Aku jauh lebih tampan darinya!” cetus Jungkook tak terima.

“Arrasseo!” jawab Gyu ri.

Kami mulai bersepeda, mengelilingi setiap komplek.Ini tak pernah membosankan bahkan ini sangat menyenangkan.Sesekali kami beristirahat, dan mulai berbincang. Aku tak begitu akrab dengan Gyu ri, karena aku tak begitu suka jika jungkook bersamanya.

“Kapan kau akan memiliki kekasih?” tanya Jungkook padaku.

“Eoh? Aku belum tahu, jangan bicarakan hal itu! itu membuatku pusing!” kataku sambil memegangi kepalaku dengan kedua tanganku menandakan kepala ku sedikit pusing karena dia mulai mengungkit hal itu.

“Waeyo?Apa kau ingin ku kenalkan dengan temanku, banyak yang cantik dan cocok untukmu!” Gyu ri mencoba menawarkan bantuan padaku, “Gomawo, aku tak harus melakukan itu kan, untuk mendapatkan kekasih?”

“Tak perlu, aku sudah memilih seseorang yang akan kudekati!” gumamku dengan wajah tak bersahabat.

“Ya, apa kau marah?Kami hanya bergurau, sehun-ah!” ucap Jungkook.

“Ani, aku tak marah!” katakupadanya

Aku pun memandangi arlojiku, ahk hari semakin sore, ku raih sepedaku berniat pulang, “Jungkookie, aku pulang duluan ya!”

“Hm, baiklah, sampai jumpa!” kata Jungkook melambaikan tangannya kepadaku.

“Aku tak kuat berlama-lama denganmu, ketika ada yeoja itu bersama mu!” benakku, merasa kesal. Kalau saja Gyu ri tak ikut bersama kami, mungkin aku akan berlama-lama.

Ku kayuh terus sepeda ini, jalan kerumah ku pun semakin dekat.Yeoja itu, aku masih memikirkannya. Aku tak tahu pastinama yeoja itu siapa, yang ku tahu dia benar-benar cantik. Ketika sampai di depan rumah, kupandangi betul-betul, ya sepertinya di rumah ada tamu. “Mungkin kekasih hyung yang datang,” pikirku.

Aku tak masuk kedalam, aku masih di luar, untuk berolahraga meregangkan otot-otot badanku.Tak ada niatan untuk masuk dan menjadi nyamuk di antara mereka. Aku memang masih penasaran seperti apa pacar hyung ku itu, tapi saat ini mood ku sedang jelek.

Aku masih menunggu di luar, tapi hye rim noona tak kunjung keluar, udara di luar sini pun sangat dingin. Akhirnya aku masuk… “Sehun-ah, kau lama sekali!” gumam hyung ku, Chanyeol.

Aku pun berbalik ke arahnya, “Mianhae hyung!” betapa terkejut nya aku melihat yeoja yang sedang berdiri di samping hyung ku itu.

“Ahk, kau bukannya yang kemarin menolong ku?” kata yeoja itu, yang ternyata Hye rim noona.

“Nde, aku tak menyangka noona adalah pacar hyung!” sahut ku, aku merasa kecewa.Karena dia adalah pacar hyung ku, kenapa harus dia?

“Bagaimana, dia cantik kan?” kata hyung ku bangga.

“Nde, Hye rim noona sangat cantik, pantas saja hyung benar-benar menggilainya!” gumam ku, Hye rim noona kelihatan malu.

“Wah, aku senang.Ternyata adik Chanyeol itu kau, Sehun!” ucap Hye rim noona padaku.“Tapi, aku tak sesenang dirimu noona…”

“Nde, aku juga merasa seperti itu.akan sangat menyenangkan jika memiliki kakak ipar seperti noona,” gumamku kembali memuji noona, aigo aku telah berbohong.

Ku pegangi tengkuk leherku, “Aigo, hyung aku begitu lelah. Aku akan beristirahat, noona calon adik ipar mu ini akan beristirahat dulu ya!” kata-kata itu… seakan aku menjadi serigala berbulu domba, bahkan seperti ular berkepala dua.

Noona tertawa kecil, dan mengangguk.Aku segera pergi, meninggalkan mereka berdua.Ku jatuhkan tubuhku di atas kasur empuk itu.aku benar-benar lelah, tak hanya tubuh ini tapi hati ini juga ikut lelah. Benar-benar sial, mencintai seseorang yang ternyata adalah pacar hyung ku sendiri.Apa yang ada di pikiranku saat ini hanyalah kekecewaan.  Hingga akhirnya aku terlelap.

Tepat pukul 8 malam, aku terbangun karena ponsel ku yang terus berdering.Kepandangi layar ponsel itu, ternyata Jongkook.Aku berlari keluar dan meraih sepedaku.Aku kembali mengayuh sepeda itu.aku berlari keatap kampus dengan kecepatan normal, kampus ini kelihatan menyeramkan ketika malam. Ruangan-ruangan begitu gelap, gelap gulita.Tapi aku tak takut, sudah sering aku naik turun di kampus ini pada malam hari.

Dengan emosi yang telah ku tahan di hati ini, aku berteriak.Diatas atap itu, karena dengan begitu aku bisa merasa tenang.

“Noona, naega saranghae…!” teriakku dengan suara lantang.

“Noona, nan gwaenchanha. Gwaenchanha…”

“Noona, aku senang kau bersama hyung ku!”

“Noona, biarkan aku terus menyimpa perasaan ini sampai noona dan hyung menikah, eoh?Tak apa bukan?”

Aku terus berteriak, hingga akhirnya Jongkook datang.“Ya, Baboya… apa yang kau lakukan?Apa kau sudah gila?”

Aku terus mendesah dan terus menghela napasku. “Aku sudah tak apa, semuanya telah baik Jongkook!”

“Apa yang ku lewatkan?”Jongkook terlihat bingung dengan jawabanku.

“Tak ada yang kau lewatkan, taka da yang terjadi. Tak terjadi apa-apa Jongkook! Aku sudha lebih baik.Kajja, kita pulang!”

Aku melangkah mendekatinya dan merangkulnya.Kami pun segera pulang dan melewati ruang-ruang itu lagi, ruang gelap itu.jongkook begitu penakut, dia terus memeluk pinggang ku. dan aku pun telah terbiasa dengan ini, Jongkook sahabat ku itu memang penakut ^^.

-END-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar