Whatsup!

Sudah 8 tahun berlalu. . .
Dan ternyata banyak yang telah berubah. Tidak dengan blog ini, masih sama seperti dulu.

Rabu, 20 Agustus 2014

FF EXO : Can You See Me? part.3



Can You See Me?
Author             : Hyera Jung

Cast                    : Baekhyun, Sehun, Oh Hyuri (OC), other member of EXO.

Genre                : Mystery, friendship, sad, etc.

Length             : Chap. 3




“Byun Baekhyun, aku tahu kau masih ada disini. Kau pasti sedang menyaksikan pemakamanmu kan? Apa kau sedih?” ucap seorang namja, yang kemarin memeluk Hyuri, yang ku tahu itulah nama yeoja yang kemarin terus menangisi ku.

Aku sedikit terkejut mendengar ucapan namja itu, mata ku kini terbelalak kaget.“Aku bisa melihatmu Baekhyun!” ucapnya lagi.

“Ya!Apa maksudmu? Apa kau sudah gila?” ucap salah satu dari 7 namja lainnya.

“Aku memang bisa melihatnya, aku  tidak sedang bergurau. Aku tahu kalian tak bisa melihatnya, tapi aku bisa!” ini semakin membuatku bingung, apa orang itu benar-benar bisa melihatku.

“Ya!Sehun, hentikan!” teriak namja dengan mata sayup yang ada dihadapannya.

“Oppa, hentikan.Aku tahu, kau juga merasa kehilangan Baekhyun.Tapi, kurasa ini berlebihan,” timpal Hyuri mengelus bahu Sehun.

“Ternyata kau begitu peduli padanya, bagaimana jika salah satu dari kami juga pergi. Apa kau juga akan bersikap seperti ini?” kata namja yang memiliki tinggi sama sepertiku. Ya, kurang lebih.

“Kalian, hentikan semua ini.Dengan kematian Baekhyun ini, tidak ada hubungannya dengan kita.Tidak ada hubungannya dengan EXO atau siapapun.Lebih baik kita pergi!” ucap namja yang memiliki suara sedikit melengking itu.

Setelah itu, mereka pergi.Dan aku?Harus kemana aku?Aku belum tahu pasti, Sehun benar-benar bisa melihatku atau dia memang hanya bergurau.Aku ingin memastikannya.

Siang ini, mereka kembali kesekolah.Mereka terlihat sibuk, bermain basket.Aku tak melihat Hyuri diantara mereka. Aku hanya bisa menunggu Sehun, hingga ia berhenti bermain. Hanya itu yang bisa ku lakukan saat ini.

Sekitar setengah jam kemudian, mereka akhirnya berhenti. Sehun meninggalkan kawan-kawannya yang ia sebut EXO itu, dan pergi kesebuah ruangan. Entah ruangan apa itu. aku mengikutinya.

Tiba-tiba dia berhenti dan menutup pintu ruangan itu setelah aku ikut masuk kedalamnya.“Aku sudah menduga, kau akan mengikuti ku Baekhyun.”

Aku masih terdiam mendengarkannya berbicara, “Aku bersyukur karena aku masih bisa melihatmu, meski bukan dengan tubuh aslimu.”

“Kau benar-benar bisa melihat ku?”

Dia mengangguk, dan duduk di kursi yang ada di ruang itu. Aku hanya berdiri dan menunggu, apa yang akan ia katakan setelahnya. “Siapa yang melakukan ini padamu?”

“Aku juga tak tahu, aku tak bisa mengingat apa-apa saat ini.”

“Bahkan masalah, yang baru terjadi kemarin?Apa kau mengingat Hyuri?”

“Aku tak mengingat siapapun, bahkan aku tak mengingat mu.Apa kita teman baik dulu?”

“Tidak, kita tak berteman sampai Hyuri datang.Baru dua hari yang lalu kita saling berbicara.Dan karena itu juga kau terkena masalah.Tapi, aku tak pernah berpikir kau akan pergi secepat ini.”

Aku hanya bisa menghela napasku berkali-kali.“Apa aku masih bisa bernapas?” hahahaha

“Dari jam 5 sore, kau kerja di caffe hingga jam 12 malam. Dan kenapa kau bisa terjatuh dari atas atap sekolah?Ini terasa janggal, ini aneh.”

Lagi-lagi aku tak mengerti, aku hanya bisa menggaruk kepalaku sambil terus berpikir.“Jika sepulang kerja kau langsung meninggalkan caffe dan pergi kesekolah.Seharusnya itu tak terjadi jika tak ada orang yang mengajakmu untuk bertemu,” selidik Sehun dengan mengusap-usap dagunya.

“Bisa saja, hari itu ada seseorang yang mengajakku untuk bertemu di atas atap sekolah.Tapi, aku tak bisa berpikir jika aku sengaja didorong.Jadi, ini sebuah pembunuhan?”

“Kau benar-benar bodoh.Ini sudah jelas sebuah pembunuhan karena kau telah mati.Jika kau masih hidup itu bukan pembunuhan namanya.Polisi masih mencoba menyelidiki siapa dalang dari pembunuhan ini.aku juga akan mencari tahu, siapa yang tega membunuh orang menyedihkan sepertimu.”

“Aku kira kau baik, ternyata mulutmu lebih menyakitkan dari siapapun.Tak bisa kah kau menutupi kesengsaraanku semasa hidupku?Dari ucapanmu itu saja, aku sudah tahu kalau hidupku pasti menyedihkan,” ucapku merasa kesal pada namja tinggi yang sudah berdiri di hadapanku.

“Aku akan keluar, yang lain pasti menungguku!”

Aku pun terduduk lemas setelah Sehun meninggalkanku sendiri diruangan itu. Perasaan apa ini? aku bodoh, aku tak dapat mengingat apa-apa. Siapa yang membunuhku?

Sepulang sekolah, aku pun ikut bersama Sehun.Dia pulang bersama Hyuri, mengarah kerumahnya.Ya, sepertinya mereka bersaudara. Karena Hyuri memanggilnya ‘oppa’, jujur saja jika mereka tidak bersaudara sungguh mereka sangatlah serasi jika mereka pacaran.

“Kenapa diam saja?” tanya Sehun. Entah, dia sedang berbicara padaku atau Hyuri.

“Hmm, aku tak ingin bicara,” jawab Hyuri.

“Tidak, aku tak bicara padamu?” seketika Hyuri menoleh kearah Sehun dengan ekspresi bingung.

“Aku sedang berbicara dengan Baekhyun,” kata Sehun tanpa basa basi.

“Apa kau gila?” ucapku singkat.“Oppa? Kau tak menjadi gila kan?” kata Hyuri, yang kebetulan sama seperti pemikiranku.

“Tidak, aku tak gila.Hyuri, percaya atau tidak.Baekhyun bersama kita saat ini, dia ada dibelakangmu.Tepat dibelakangmu!” terang Sehun masih dengan wajah datar, memperhatikan jalan didepannya.

Hyuri menghela napasnya panjang, dan aku hanya bisa berdiam diri mendengarkan perkataan mereka.“Apa Hyuri akan percaya?”

“Aku tak yakin, tapi aku akan mempercayainya. Apa yang sedang Baekhyun lakukan?” tanya Hyuri, membuatku tersedak.

“Dia? Dia sedang memerhatikanmu, tapi dia tak bisa mengingat apa-apa tentang mu  bahkan tentang hidupnya yang menyedihkan itu,” timpal Sehun lagi-lagi membuatku kesal.

Tamparan pelan tertuju pada pergelangan Sehun, “Oppa, jika Baekhyun ada disini kenapa kau tega sekali berbicara begitu.Bagaimana jika dia merasa tersinggung hah?” kata Hyuri.

“Tak apa, aku tak tersinggung.Terima kasih Hyuri!” ucapku sembari menunduk karena terharu.

“Dia bilang, dia tak tersinggung. Dan dia bilang terima kasih padamu,” kata Sehun memberitahu Hyuri apa yang baru saja ku ucapkan. Dan Hyuri tersenyum setelahnya.“Sama-sama Baekhyun.”

Setelah sampai dirumah Sehun, aku merasa sangat takjub melihat rumah Sehun yang betul-betul mewah.Sepertinya sewaktu hidupku, aku memang menyedihkan.Sehun terduduk di sofa ruang tamunya dan menumpuhkan kepalanya pada kedua tangannya.

“Siapa?Siapa yang sudah melakukan ini?” ucapnya berulang kali.

Aku berpikir, apa sebuah arwah juga memerlukan tidur? Tubuhku terasa lelah, tapi mata ini tak bisa ku pejamkan.Sepertinya tak bisa.Aku hanya bisa melihat Sehun yang sudah tidur lelap diatas kasurnya saat ini.

“Dia namja yang baik, terima kasih Sehun.”

.

.

2 minggu setelah kematianku.Aku masih belum lenyap dari dunia ini, arwahku masih berada diantara mereka.

“Hyung, ada yang ingin ku bicarakan padamu!” ucap Luhan dengan gerak-gerik yang mencurigakan pada namja yang ia panggil hyung itu.

“Kenapa?Sepertinya sangat penting,” luhan langsung menariknya kesudut ruangan.

Aku tak ingin menguping pembicaraan orang lain. Jadi aku hanya melihat mereka dari balik jendela kaca yang bisa dengan jelas memperlihatkan keseriusan mereka saat ini.“Bicara apa mereka?”

Namja yang ia panggil hyung itu tiba-tiba terdiam kaku, bahkan matanya pun terlihat sangat susah untuk berkedip. “Ada apa dengannya?”

Setelah 10 menit, akhirnya mereka keluar dan menghampiri teman-temannya.“Xiumin hyung, berjanjilah kau tak akan menceritakan hal ini pada siapapun.Hanya hyung yang ku percaya saat ini.berjanjilah padaku!” seru Luhan terus mendesak Xiumin, yang masih terdiam dengan mata sipitnya yang semakin membulat.

“Hmm, aku berjanji!” ucapnya agak terbata-bata.

Sebuah sunggingan terlukis dari bibir Luhan, sepertinya dia puas.Aku sekarang berada di antara mereka. Ternyata mereka tak begitu asyik… masing-masing dari mereka memiliki rahasia dan belum bisa terbuka akan hal itu.

Aku pun berniat untuk pergi, aku sedang mencari keberadaan Hyuri.

“Kau mau kemana?” teriak Sehun, karena begitu terkejut langsung saja ia menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.

“Siapa?” tanya seorang dari mereka, yang memiliki lingkaran hitam di sekeliling matanya.

“Eh, aku sedang membaca sebuah pesan.Maaf!”Sehun panik dan mulai mengutak ngatik ponselnya, agar teman-temannya itu tak curiga.

Aku hanya tersenyum melihat Sehun, dan kembali melanjutkan langkahku.Aku memasuki setiap ruangan berharap bisa menemukan seorang Hyuri.Dan ternyata dia berada di perpustakaan.Dia seorang diri disana.

Aku mulai mendekat kearah Hyuri, duduk tepat di hadapannya.Dia terus tertunduk, aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas.Tak lama, setetes demi setetes air bening mulai berjatuhan membasahi wajah mulusnya itu.“Dia kenapa?Kenapa dia bisa menangis seperti itu?ingin sekali aku menghapus air matanya, tapi… itu tak mungkin!” ucapku merasa gentir melihat Hyuri yang sejak hari itu memang terlihat sangat murung.

Ke inginanku untuk menghapus air mata Hyuri, tak bisa ku tahan. Ku beranikan diri mencoba menghapus air mata itu. aku mulai mendekatinya. Kini jemariku sudah mendekati pipi putih mulusnya.Ya, aku bisa merasakannya, aku menyentuhnya.

Tibat-tiba Hyuri memegangi pipinya, dan menghapus air matanya.Aku terkejut dan menjauhkan tanganku darinya.“Seharusnya aku tak begini.tapi, tetap saja, kenapa aku merasa dia pergi karena ku?” ucap Hyuri pada dirinya sendiri.

Aku kembali duduk, di tempatku tadi duduk.Tapi, Hyuri tiba-tiba berdiri dan mulai merapikan buku-buku yang ada di atas meja.Aku hanya bisa mengikutinya dari belakang.Tiba-tiba saja Hyuri terjatuh. Entah, karena apa? Semua bukunya berserakan di lantai.Aku ingin membantunya, tapi tak bisa, aku tak bisa membantunya.

Dia mulai merapikan buku-bukunya yang berjatuhan.Tak lama secarik kertas yang sepertinya terselip didalam bukunya, ikut terjatuh.Hyuri kembali memungut kertas itu, dan kembali memandang kertas itu.

“Hmm,, Baekhyun!” ucapnya pelan.

“Baekhyun?Bukankah itu aku?” kataku, mencoba mengintip secarik kertas yang ada dalam genggaman Hyuri saat ini.

“Eoh? Itu… …”

-oOo-

Wait the next story guy’s…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar