Whatsup!

Sudah 8 tahun berlalu. . .
Dan ternyata banyak yang telah berubah. Tidak dengan blog ini, masih sama seperti dulu.

Rabu, 20 Agustus 2014

FF EXO : Can You See Me? part.2





Can You See Me?


Author             : Hyera Jung 
 

Cast                    : Baekhyun, Sehun, Choi So Hee (OC), other member of EXO.

Genre                : Mistery, friendship, sad, etc.

Length             : Chap. 2


“Hyuri, pertandingannya sudah selesai.Aku akan pergi!” ucapku berbisik pada Hyuri.Dan berniat langsung meninggalkan mereka.Namun, ketika aku melangkah terdengar salah satu dari mereka menyahutiku.

“Kenapa buru-buru?Tetaplah disini bersama kami!” aku pun berbalik.Memandangi mereka.

“Kenapa buru-buru?” kata itu terulang dari mulut Luhan. Aku hanya bisa tercengang tak tahu harus berkata apa padanya.

“A.. a.. aku ada urusan mendadak,” ucapku terbata-bata.

“Ah, begitu rupanya, kau pasti harus bekerja keras agar bisa membayar biaya sekolahmu kan?” ucapan sinis itu kembali terlontar dari mulut namja tampan itu.

“Ya, aku tak bisa menutupinya.”

“Kau cukup hebat,” ucapnya tak lama.

“Hentikan Luhan, ada apa denganmu?” tanya Sehun.

“Aku?Yang seharusnya berkata seperti itu adalah kami.ada apa denganmu? Kenapa kau membiarka Hyuri membawanya kemari?” nada bicara Luhan kini berubah, dia menantang Sehun.

“Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf.Aku permisi!” kataku melangkah pergi.

“Tidak, ini bukanlah salah Baekhyun atau pun Sehun oppa, ini salahku.Salahku, kau tak seharusnya berbicara seperti itu!” suara Hyuri masih bisa terdengar jelas ditelingaku.Dia membelaku.

Kini semua orang kembali memandang buruk tentangku, bahkan lebih buruk lagi. Bisa-bisa besok pagi akan ada namaku terpampang di mading sekolah, mengatakan bahwa seorang Byun Baekhyun, siswa miskin yang sangat berani mendekati kekasih Sehun dan membuat EXO bertengkar seharusnya tak ada disekolah ini,

Lagi-lagi, aku hanya bisa menghela napasku. Mengambil tas ransel ku yang masih ada dikelas dan pergi meninggalkan sekolah. Lagi pula, hari ini sepertinya tak akan ada pelajaran yang masuk. Semua orang sibuk mengenai pertandingan basket itu.

Aku pun melangkah menuju caffe, lagi dan lagi..itu harus kulakukan terus menerus. Aku tak boleh mengeluh setiap waktu.Hingga sore hari, aku masih memikirkan hal tadi.Seharusnya aku menolak ajakan Hyuri. Dan seharusnya hal itu tak terjadi, dan orang-orang tak akan berpikir lebih buruk lagi tentangku.

“Baekhyun, maafkan aku!” terdengar seperti suara Hyuri.Ya, dia menghancurkan lamunanku, dan telah berdiri tepat dihadapanku dengan mata sayupnya karena menyesal.

Aku pun menemaninya untuk sekedar minum coffee, “Sudahlah, bukan salah siapa-siapa.”

“Pasti ini memberatkanmu, aku melakukan ini agar orang tak memandangmu rendah, tapi karena ini juga kau semakin di tindas.Maafkan aku!”

“Sudah ku bilang, ini bukan masalah besar.Tak apa!” aku mencoba tersenyum, agar Hyuri tak merasa bersalah padaku.“Ngomong-ngomong, bagaimana kau tahu tentangku?Aku tak pernah melihatmu sebelumnya di sekolah.”

“Sehun oppa yang menceritakan tentangmu padaku, bukan hanya kau. Semua orang pun ia ceritakan padaku. Yah, aku anak baru disini.Aku pindah dari china, seminggu yang lalu.”

“Begitu rupanya, aku tak menyangka Sehun tahu tentangku.Kami tak pernah saling berbicara sejak dulu.”

“Wah, benarkah?Berarti Sehun oppa, mencari tahu tentangmu.”

“Itu tak mungkin.”

Kami masih terus berbicara satu sama lain, sesekali aku kembali bekerja dan kembali menemaninya. “Kau tak pulang? Sudah 1 jam lebih kau disini.”

“Benarkah? Aku masih betah disini, lagi pula aku menunggu seseorang,” ucapnya tersenyum manis.

“Baiklah, aku akan kembali bekerja!”

Dari tempatku duduk, terlihat jelas Hyuri masih menunggu seseorang yang sejak tadi ia tunggu. “Pasti orang itu, Sehun.”

Benar saja, setelah aku menyebut namanya. Wujud namja itu langsung muncul dari balik  pintu masuk. “Mereka serasi!”

Tak lama ponsel ku berdering, sebuah pesan masuk, “Datanglah malam ini keatap sekolah, ada yang ingin ku bicarakan!” seperti itulah isi dari pesan itu, aku tak tahu siapa dia. Tapi, aku akan menemuinya ketika pulang kerja.

.

.

.

Waktunya pulang, sesuai perkataanku tadi.aku pergi ke sekolah dan langsung menuju atap sekolah. Sedikit menakutkan, karena disini agak gelap.Langkah ku terhenti ketika melihat sesosok orang yang sepertinya sudah menungguku.

Wajahnya tak begitu jelas kulihat, karena disini begitu gelap kami hanya disinari oleh bulan malam dan bintang-bintang kecil yang ada dilangit.

“Apa kau menunggu lama?Maaf aku baru menyelesaikan pekerjaanku jadi aku agak sedikit terlambat!” jelasku. Aku sendiri bingung, untuk apa aku menjelaskan semua itu padanya? Apa dia peduli? Kurasa tidak.

Orang itu masih berdiam diri dengan posisi membelakangiku.Aku sedikit tak mengerti.Akhirnya aku pun mendekati orang itu.dengan sedikit keraguan aku langsung memegangi bahunya, tingginya sama seperti ku. dia memakai topi dan sebuah jaket basket yang tak asing di pandanganku.

“Kau… siapa kau?” tanyaku ragu-ragu.

“Byun Baekhyun!” ucapnya datar.

“Suara itu?itu bukannya suara…?”

“Kau…” ucapku sedikit ketakutan, ketika orang itu kini semakin mendekatkan dirinya padaku.

“Ya, ini aku, Luhan.Kenapa?Apa kau terkejut?” kata Luhan.

“Apa yang akan kau lakukan padaku?”

“Hanya melakukan hal kecil, apa kau mulai takut?” tanyanya, aku hanya terdiam.

“Siapapun yang menghalangiku untuk mendapatkan apa yang ku mau, aku akan melenyapkannya dengan mudah.Bahkan seperti kertas yang tertiup angin. Bukan kah kertas itu akanterbang dengan mudah setelah tertiup angin? Apalagi dengan angin yang begitu keras,” ucapnya lagi tak lama.

“Aku tak mengerti apa yang kau bicarakan!”

“Ya, aku memang berpikir kau tak akan mengerti apa maksud dari perkataanku.Karena aku belum memberitahumu.Tenanglah, setelah ini kau akan baik-baik saja, bahkan kau akan merasa lebih damai lagi.”

Lagi-lagi dia membuatku bingung, apa yang sebenarnya yang ia rencanakan untukku? Apa yang akan terjadi padaku? Aku takut, bagaimana jika dia melakukan hal buruk padaku?

Mungkinkah dia selama ini menyukaiku? Oh, apa yang sedang ku pikirkan… ini benar-benar gila. Atau jangan-jangan…??

“Menurutmu, apa yang akan ku lakukan padamu?” tanyanya dengan smirk evil yang sudah terlukis indah di wajahnya.

“Aku tak tahu!"

“Benarkah? Ini tentang Hyuri, apa kau tak tahu? Sejak pertama dia mulai mendekatimu, apa kau masih belum mengerti?”

“Ya aku tahu, itu karena dia ingin berteman denganku.Bagaimana bisa ia menyukaiku ketika dia sudah menjadi kekasih Sehun, temanmu sendiri.”

Tiba-tiba Luhan tertawa geli setelah mendengar perkataanku.“Apa kau bodoh?Hyuri… dia adik perempuan Sehun.Oh hyuri, kau benar-benar bodoh!”

“Apa?Jadi, hyuri adik Sehun?Aku benar-benar tak tahu mengenai itu.”

“Meski kau tak tahu mengenai itu, kau tetap menjadi penghalang bagiku.”

“Jadi… apa yang akan kau lakukan?”

“Kau benar-benar ingin tahu?”

“Kau akan sangat berterima kasih kepadaku Baekhyun, kau tak akan merasa kesusahan lagi setelah ini.Tapi, kau tak harus berterima kasih padaku untuk saat ini.”

“Apa kau akan… membunuhku?”

“BINGO… ternyata kau cerdas juga. Aku kira yang ada di otak mu hanyalah uang.”

“Luhan, Xi Luhan, aku mohon jangan lakukan ini. Kau dari keluarga terpandang, apa yangakan  terjadi jika kau membunuh orang dengan tanganmu sendiri? Dan orang itu adalah aku, orang yang tak memiliki apa pun. Sadarlah!”

Luha hanya diam…

Dia terus memojokkan ku, kini aku semakin berada di tepi atap.

Dan dalam sekejab, tubuhku terasa melayang.Diikuti kenangan-kenangan yang telah ku lalui.Hanya kenangan yang begitu suram.Tak ada kebahagiaan.

.


.
.

“Dimana aku?Tempat ini benar-benar indah, tapi disini begitu terang… semua terlihat silau.Kemana semua orang?” benakku.

Ku buka kedua mataku secara perlahan, betapa terkejut nya aku melihat tubuhku yang sudah berlinang darah merah nan kental yang terbaring disampingku. “Apa yang terjadi?”

Dengan segera aku berdiri, dan berlari. Berlari tak tahu akan kemana.

Hari ini begitu cepat berlalu, kini hari semakin pagi.Kulihat tubuhku sudah dikelilingi oleh orang banyak.Mereka semua hanya terkejut, tak ada satupun dari mereka yang meneteskan air matanya untukku. Mungkin mereka bahagia/?

“Baekhyun…” teriak seseorang dari jauh.

Suara itu, takasing bagiku.“Siapa dia?”

Dia menangis… dia menangisiku.Baekhyun, itulah namaku.

Seorang namja mencoba menenangkannya, dia memeluk yeoja itu.“Tenanglah Hyuri, tenang!” namja itu terus menenangkannya.

Aku terus memandang mereka, sorotan mataku hanya tertuju pada dua orang itu.tiba-tiba sorotan mata namja itu mengarah padaku. Dia seperti menatapku, tepat padaku.Mungkin ini hanya perasaanku saja, bahwa dia bisa melihat kehadiranku disini.

Aku pun berbalik dan pergi dari tempat itu…

.

Hari ini adalah hari pemakamanku.Tak begitu ramai, tapi setidaknya ada beberapa orang yang datang.Yang tak kumengerti hingga sekarang adalah, mengapa aku masih bisa berkeliaran didunia ini jika aku sudah di makamkan?

Yang ku tahu, sebuah arwah masih bisa berkeliaran jika dia sedang mengalami koma.Tapi, aku?Bukannya aku sudah mati? Aneh…

“Byun Baekhyun, aku tahu kau masih ada disini. Kau pasti sedang menyaksikan pemakamanmu kan? Apa kau sedih?” ucap seorang namja, yang kemarin memeluk Hyuri, yang ku tahu itulah nama yeoja yang kemarin terus menangisi ku.

-oOo-

Wait for next story guy’s…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar