Can
You See Me?
Author :
Hyera Jung
Cast :
Baekhyun, Sehun, Choi So Hee (OC), other member of EXO.
Genre :
Mistery, friendship, sad, etc.
Length :
Chap. 2
“Hyuri,
pertandingannya sudah selesai.Aku akan pergi!” ucapku berbisik pada Hyuri.Dan berniat
langsung meninggalkan mereka.Namun, ketika aku melangkah terdengar salah satu
dari mereka menyahutiku.
“Kenapa
buru-buru?Tetaplah disini bersama kami!” aku pun berbalik.Memandangi mereka.
“Kenapa
buru-buru?” kata itu terulang dari mulut Luhan. Aku hanya bisa tercengang tak
tahu harus berkata apa padanya.
“A..
a.. aku ada urusan mendadak,” ucapku terbata-bata.
“Ah,
begitu rupanya, kau pasti harus bekerja keras agar bisa membayar biaya
sekolahmu kan?” ucapan sinis itu kembali terlontar dari mulut namja tampan itu.
“Ya,
aku tak bisa menutupinya.”
“Kau
cukup hebat,” ucapnya tak lama.
“Hentikan
Luhan, ada apa denganmu?” tanya Sehun.
“Aku?Yang
seharusnya berkata seperti itu adalah kami.ada apa denganmu? Kenapa kau
membiarka Hyuri membawanya kemari?” nada bicara Luhan kini berubah, dia
menantang Sehun.
“Maafkan
aku, aku benar-benar minta maaf.Aku permisi!” kataku melangkah pergi.
“Tidak,
ini bukanlah salah Baekhyun atau pun Sehun oppa, ini salahku.Salahku, kau tak
seharusnya berbicara seperti itu!” suara Hyuri masih bisa terdengar jelas
ditelingaku.Dia membelaku.
Kini
semua orang kembali memandang buruk tentangku, bahkan lebih buruk lagi.
Bisa-bisa besok pagi akan ada namaku terpampang di mading sekolah, mengatakan
bahwa seorang Byun Baekhyun, siswa miskin yang sangat berani mendekati kekasih
Sehun dan membuat EXO bertengkar seharusnya tak ada disekolah ini,
Lagi-lagi,
aku hanya bisa menghela napasku. Mengambil tas ransel ku yang masih ada dikelas
dan pergi meninggalkan sekolah. Lagi pula, hari ini sepertinya tak akan ada
pelajaran yang masuk. Semua orang sibuk mengenai pertandingan basket itu.
Aku
pun melangkah menuju caffe, lagi dan lagi..itu harus kulakukan terus menerus.
Aku tak boleh mengeluh setiap waktu.Hingga sore hari, aku masih memikirkan hal
tadi.Seharusnya aku menolak ajakan Hyuri. Dan seharusnya hal itu tak terjadi,
dan orang-orang tak akan berpikir lebih buruk lagi tentangku.
“Baekhyun,
maafkan aku!” terdengar seperti suara Hyuri.Ya, dia menghancurkan lamunanku,
dan telah berdiri tepat dihadapanku dengan mata sayupnya karena menyesal.
Aku
pun menemaninya untuk sekedar minum coffee, “Sudahlah, bukan salah
siapa-siapa.”
“Pasti
ini memberatkanmu, aku melakukan ini agar orang tak memandangmu rendah, tapi
karena ini juga kau semakin di tindas.Maafkan aku!”
“Sudah
ku bilang, ini bukan masalah besar.Tak apa!” aku mencoba tersenyum, agar Hyuri
tak merasa bersalah padaku.“Ngomong-ngomong, bagaimana kau tahu tentangku?Aku
tak pernah melihatmu sebelumnya di sekolah.”
“Sehun
oppa yang menceritakan tentangmu padaku, bukan hanya kau. Semua orang pun ia
ceritakan padaku. Yah, aku anak baru disini.Aku pindah dari china, seminggu
yang lalu.”
“Begitu
rupanya, aku tak menyangka Sehun tahu tentangku.Kami tak pernah saling
berbicara sejak dulu.”
“Wah,
benarkah?Berarti Sehun oppa, mencari tahu tentangmu.”
“Itu
tak mungkin.”
Kami
masih terus berbicara satu sama lain, sesekali aku kembali bekerja dan kembali
menemaninya. “Kau tak pulang? Sudah 1 jam lebih kau disini.”
“Benarkah?
Aku masih betah disini, lagi pula aku menunggu seseorang,” ucapnya tersenyum
manis.
“Baiklah,
aku akan kembali bekerja!”
Dari
tempatku duduk, terlihat jelas Hyuri masih menunggu seseorang yang sejak tadi
ia tunggu. “Pasti orang itu, Sehun.”
Benar
saja, setelah aku menyebut namanya. Wujud namja itu langsung muncul dari
balik pintu masuk. “Mereka serasi!”
Tak
lama ponsel ku berdering, sebuah pesan masuk, “Datanglah malam ini keatap
sekolah, ada yang ingin ku bicarakan!” seperti itulah isi dari pesan itu, aku
tak tahu siapa dia. Tapi, aku akan menemuinya ketika pulang kerja.
.
.
.
Waktunya
pulang, sesuai perkataanku tadi.aku pergi ke sekolah dan langsung menuju atap
sekolah. Sedikit menakutkan, karena disini agak gelap.Langkah ku terhenti
ketika melihat sesosok orang yang sepertinya sudah menungguku.
Wajahnya
tak begitu jelas kulihat, karena disini begitu gelap kami hanya disinari oleh
bulan malam dan bintang-bintang kecil yang ada dilangit.
“Apa
kau menunggu lama?Maaf aku baru menyelesaikan pekerjaanku jadi aku agak sedikit
terlambat!” jelasku. Aku sendiri bingung, untuk apa aku menjelaskan semua itu
padanya? Apa dia peduli? Kurasa tidak.
Orang
itu masih berdiam diri dengan posisi membelakangiku.Aku sedikit tak
mengerti.Akhirnya aku pun mendekati orang itu.dengan sedikit keraguan aku
langsung memegangi bahunya, tingginya sama seperti ku. dia memakai topi dan
sebuah jaket basket yang tak asing di pandanganku.
“Kau…
siapa kau?” tanyaku ragu-ragu.
“Byun
Baekhyun!” ucapnya datar.
“Suara itu?itu bukannya suara…?”
“Kau…”
ucapku sedikit ketakutan, ketika orang itu kini semakin mendekatkan dirinya
padaku.
“Ya,
ini aku, Luhan.Kenapa?Apa kau terkejut?” kata Luhan.
“Apa
yang akan kau lakukan padaku?”
“Hanya
melakukan hal kecil, apa kau mulai takut?” tanyanya, aku hanya terdiam.
“Siapapun
yang menghalangiku untuk mendapatkan apa yang ku mau, aku akan melenyapkannya
dengan mudah.Bahkan seperti kertas yang tertiup angin. Bukan kah kertas itu
akanterbang dengan mudah setelah tertiup angin? Apalagi dengan angin yang
begitu keras,” ucapnya lagi tak lama.
“Aku
tak mengerti apa yang kau bicarakan!”
“Ya,
aku memang berpikir kau tak akan mengerti apa maksud dari perkataanku.Karena
aku belum memberitahumu.Tenanglah, setelah ini kau akan baik-baik saja, bahkan
kau akan merasa lebih damai lagi.”
Lagi-lagi
dia membuatku bingung, apa yang sebenarnya yang ia rencanakan untukku? Apa yang
akan terjadi padaku? Aku takut, bagaimana jika dia melakukan hal buruk padaku?
Mungkinkah
dia selama ini menyukaiku? Oh, apa yang sedang ku pikirkan… ini benar-benar
gila. Atau jangan-jangan…??
“Menurutmu,
apa yang akan ku lakukan padamu?” tanyanya dengan smirk evil yang sudah
terlukis indah di wajahnya.
“Aku
tak tahu!"
“Benarkah?
Ini tentang Hyuri, apa kau tak tahu? Sejak pertama dia mulai mendekatimu, apa
kau masih belum mengerti?”
“Ya
aku tahu, itu karena dia ingin berteman denganku.Bagaimana bisa ia menyukaiku
ketika dia sudah menjadi kekasih Sehun, temanmu sendiri.”
Tiba-tiba
Luhan tertawa geli setelah mendengar perkataanku.“Apa kau bodoh?Hyuri… dia adik
perempuan Sehun.Oh hyuri, kau benar-benar bodoh!”
“Apa?Jadi,
hyuri adik Sehun?Aku benar-benar tak tahu mengenai itu.”
“Meski
kau tak tahu mengenai itu, kau tetap menjadi penghalang bagiku.”
“Jadi…
apa yang akan kau lakukan?”
“Kau
benar-benar ingin tahu?”
“Kau
akan sangat berterima kasih kepadaku Baekhyun, kau tak akan merasa kesusahan
lagi setelah ini.Tapi, kau tak harus berterima kasih padaku untuk saat ini.”
“Apa
kau akan… membunuhku?”
“BINGO…
ternyata kau cerdas juga. Aku kira yang ada di otak mu hanyalah uang.”
“Luhan,
Xi Luhan, aku mohon jangan lakukan ini. Kau dari keluarga terpandang, apa yangakan
terjadi jika kau membunuh orang dengan
tanganmu sendiri? Dan orang itu adalah aku, orang yang tak memiliki apa pun.
Sadarlah!”
Luha
hanya diam…
Dia
terus memojokkan ku, kini aku semakin berada di tepi atap.
Dan
dalam sekejab, tubuhku terasa melayang.Diikuti kenangan-kenangan yang telah ku
lalui.Hanya kenangan yang begitu suram.Tak ada kebahagiaan.
.
.
.
“Dimana
aku?Tempat ini benar-benar indah, tapi disini begitu terang… semua terlihat
silau.Kemana semua orang?” benakku.
Ku
buka kedua mataku secara perlahan, betapa terkejut nya aku melihat tubuhku yang
sudah berlinang darah merah nan kental yang terbaring disampingku. “Apa yang terjadi?”
Dengan
segera aku berdiri, dan berlari. Berlari tak tahu akan kemana.
Hari
ini begitu cepat berlalu, kini hari semakin pagi.Kulihat tubuhku sudah
dikelilingi oleh orang banyak.Mereka semua hanya terkejut, tak ada satupun dari
mereka yang meneteskan air matanya untukku. Mungkin mereka bahagia/?
“Baekhyun…”
teriak seseorang dari jauh.
Suara
itu, takasing bagiku.“Siapa dia?”
Dia
menangis… dia menangisiku.Baekhyun, itulah namaku.
Seorang
namja mencoba menenangkannya, dia memeluk yeoja itu.“Tenanglah Hyuri, tenang!”
namja itu terus menenangkannya.
Aku
terus memandang mereka, sorotan mataku hanya tertuju pada dua orang
itu.tiba-tiba sorotan mata namja itu mengarah padaku. Dia seperti menatapku,
tepat padaku.Mungkin ini hanya perasaanku saja, bahwa dia bisa melihat
kehadiranku disini.
Aku
pun berbalik dan pergi dari tempat itu…
.
Hari
ini adalah hari pemakamanku.Tak begitu ramai, tapi setidaknya ada beberapa
orang yang datang.Yang tak kumengerti hingga sekarang adalah, mengapa aku masih
bisa berkeliaran didunia ini jika aku sudah di makamkan?
Yang
ku tahu, sebuah arwah masih bisa berkeliaran jika dia sedang mengalami
koma.Tapi, aku?Bukannya aku sudah mati? Aneh…
“Byun
Baekhyun, aku tahu kau masih ada disini. Kau pasti sedang menyaksikan
pemakamanmu kan? Apa kau sedih?” ucap seorang namja, yang kemarin memeluk
Hyuri, yang ku tahu itulah nama yeoja yang kemarin terus menangisi ku.
-oOo-
Wait
for next story guy’s…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar